Kebencian Kalandra pada Siera berawal dari kekuasaan keluarga Siera, sehingga mengharuskan mereka menikah. Terutama Kalandra, telah memiliki kekasih yang amat dicintai. Kebencian itu terus bertumbuh seiring berjalannya waktu dirasakan oleh Kalandra, tapi tidak dengan Siera sendiri. Siera mencintai Kalandra sepenuh hati, meski mereka menikah dengan cara yang salah. Siera terus berusaha mendapatkan perhatian ataupun cinta dari Kalandra meski berujung sia-sia. Dua hati yang tidak bisa disatukan, dua pasangan yang hanya saling menyakiti. Kalandra membenci dan Siera bertahan mencintai. Hingga suatu hari, Siera lelah dan menyerah. Siera menjatuhkan diri dari gedung yang tinggi, membawa anak dalam kandungannya untuk mati bersamanya. Kepergian Siera membuat Kalandra menyesali kebodohannya. Hidup dalam penyesalan yang menggerogotinya kian menyakitkan. Kata andai terus berputar dalam pikirannya. Jika waktu dapat diputar kembali, Kalandra akan merubah sikapnya pada Siera. Kalandra akan mencintai Siera, sebagaimana wanita itu mencintainya. Saat Kalandra pikir ia telah mati dalam penyesalan, siapa sangka bahwa saat ia membuka mata malah mendapati dirinya kembali dalam satu tahun sebelum Siera bunuh diri. "Aku tak tahu kenapa Tuhan begitu baik denganku sehingga memberi kesempatan untuk mengubah semuanya. Sekali lagi, biarkan aku berjuang untukmu dan mencintaimu, Siera." Kalandra. Cover by pinterest