Ikhlas? Kata yang sering terucap oleh seseorang yang senantiasa mendapatkan kepahitan dalam hidup. Ikhlas seperti apa yang sebenarnya terjadi? Yang jelas itu adalah sebuah mantra kebohongan dan pengobatan untuk diri sendiri. Apa jadinya jika selama ini seseorang yang selalu kamu temani memang hanya sekedar ingin untuk ditemani bukan untuk disukai ataupun untuk dimiliki. Saling menyukai? Hahh, benar-benar omong kosong. Kata-kata manis yang keluar dari mulutnya memang hanya dijadikan sebagai bumbu dalam cerita bukan untuk disimpan dalam rasa. Bodoh memang jika dipikir, menyukai seseorang yang terpaut jarak usia dan ego? Bisa terbilang gila bukan? Dan ya memang pada dasarnya lelaki senantiasa mengumbar omongan yang menjanjikan akhirnya gadis ini luluh dan terpikat. Namun pada kenyataannya? Halah basi! Tidak seharusnya gadis ini percaya bualan tuan muda satu itu. Tapi nyatanya, gadis ini memang bodoh. Entah mungkin terbuat dari apa antara hubungan otak dan juga hatinya, yang jelas dari semua itu dia selalu berpikiran bahwa sosok lelaki itu memang baik dan tidak se brengsek yang selalu orang ucap tentangnya. Dia selalu meyakinkan hatinya bahwa lelaki ini memang sedang berproses untuk lebih baik, dan karena memang pada dasarnya mindset gadis ini adalah semua manusia di muka bumi ini itu baik. Cukup hebat tentunya namun bisa dibilang jauh dari pikiran atau akal manusia normal pada umumnya. ✨ Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan ✨ Thanks To... Allah, Ibunda Ratu, My Family, and my all lovely friend. Also my all readers whom always loving my story. I love you all ♡
12 parts