Jennie mengusap wajahnya kasar. Matanya begitu sembab."Jane-"
"Ah- unnie bagaimana keadaan ibuku?"
Wanita yang jennie panggil unnie itu menatap jennie bingung. Ibuku?
"M-maksudku bibiku"
Dr.Bae irene tersenyum
"Jangan khawatir. Bibi mu baik-baik saja kok. Dia hanya terlalu banyak fikiran dan itu jadi mempengaruhi kesehatan nya. Tapi sebentar lagi dia pasti siuman"
Jennie tersenyum lega.
"Makasih unnie. Aku sudah boleh masuk kan? Tanya jennie. Irene mengangguk
Jennie duduk disamping ibunya (?) yang masih belum mendapatkan kesadaran nya.
"Bu. Maafkan aku. Seharusnya aku pulang malam itu"
Jennie mengelus punggung tangan yang sudah sedikit berkerut itu.
"Bangun bu- maafkan jennie. Pukul jennie kalau begitu. Maafkan jennie bu"
Tangan wanita itu bergerak sedikit. Membuat jennie tersenyum lega
Mata wanita itu perlahan terbuka dan langsung menatap wajah sembab jennie.
Tersenyum samar "kau menangis nak? Maaf kan ibu ya"
Jennie menggeleng "bukan salah ibu. Ini salahku sendiri. Maafkan aku bu"
Wanita itu terkekeh "aigoo jennie ku kan sudah besar. Masa masih menangis. Hey- ibu tidak apa-apa kok"
Jennie mengangguk "ibu mau minum? Makan ? Atau mau m--"
"Minum saja nak" potongnya. Jennie dengan hati-hati membantu ibunya minum.
Ceklekk
Ibu dan jennie tersenyum mendapati hanbin yang datang.
"Sudah?"
Hanbin mengangguk
"Bagaimana keadaan bibi? Masih ada yang sakit?" Tanya hanbin sembari mengelus pundak wanita itu.
"Tidak ada kok. Mungkin ibu hanya kelelahan saja. Jangan khawatir"
Hanbin dan jennie tersenyum.
"Nini-yaa; jangan lakukan itu ya?"
Jennie mengerutkan alisnya bingung. Entah sebab apa- ibunya berkata begitu. Apa mungkin ibunya tau kalau jennie mempunyai rencana untuk menghancurkan hidup shin hyesun dan oh nam soo paman; bibi nya? Yang mana shin hyesun adalah adik tiri dari mendiang ibu jennie.
"Aku tahu kau ingin menghancurkan mereka berdua yang sudah merampas semua milik keluargamu"
"Ckk mereka membunuh ayah ku bu. Kau fikir aku akan dim saja? Tidak akan. Bahkan si jalang itu lah yang membuat ayah dan ibu bercerai. Kau ingat. Ibu frustasi akan itu? Aku sempat membenci ibuku. Astaga mengingat itu saja aku sudah pening" -sanggah jennie.
Hanbin sedari tadi hanya diam dan tak lama menangkap sesuatu hal yang ada di otak nya
"Tunggu- jadi shin hye sun dan oh nam soo sengaja merencanakan ini semua? Begitu?"
Jennie mengangguk. "Oh nam soo mendekati ibuku. Seolah dia adalah malaikat tanpa sayap ketika ayah ku murka pada ibuku entah sebab apa"
Hanbin mengangguk faham.
"Jadi- perusahaan mana yang direbut oleh tuan oh?" Tanya hanbin
"RUBY'S CORP"
"itu adalah perusahaan yang menaungi beberapa rumah sakit dan beberapa bisnis textile" -jawab hanbin terkejut
Jennie mengangguk "kau tahu?"
"Aku tahu. Ayah ku pemegang saham juga disana"
Mata jennie membulat "astaga. Apa tidak akan bahaya? Apalagi jika tahu anak nya berkencan dengan ku. Jika saja mereka tahu aku akan merebut kembali perusahaan itu"
Jennie memijat kening nya pelan tidak habis fikir
"Diskusikan ini dengan kakak mu jane. Jangan memikirkan nya sendirian. Kau juga harus fokus pada group mu- pada karir mu" -ucap sang ibu.
"Ibu tenang saja. Aku tidak apa. Lagian ada bobby oppa dan kim hanbin"
Sang ibu tersenyum "bin-aaah.. jaga selalu monster kecil ibu ya nak. Ibu percaya padamu"
Hanbin mengangguk "pasti bu"
*********
Heyy gimana??
Aneh gak sama jalan ceritanya yang baru awalan ini??
Hehe
Jangan bosen2 buat nunggu next chapt nya yaaaa
Makasiihhh jenbin luv'
💦💦💦💦💦💦
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (HIATUS)
RomanceBerhenti membuatku khawatir -hanbin Maaf -J DON'T ACT LIKE I DON'T KNOW Your feelings - i know