Jennie melempar tas nya di sofa hitam nya. Untuk saat ini; Jennie lebih memilih pulang ke apartemen nya dibanding kembali ke dorm.
"Unnie aku akan pulang. Jangan berbuat hal apapun yang merugikan dirimu. Mengerti?!"
Jennie mengangguk "jangan khawatir. Aku hanya ingin menenangkan diri kok"
Rosie mengangguk lalu berlalu pergi dengan manager nya.
Jennie berbaring di sofa- menatap langi-langit ruangan itu. Menghela nafas panjang
"Aku bahkan rasanya sampai lelah. Aku tidak tahu salah ku- kau malah mendiami ku" gumam nya. Terlalu banyak memikirkan hanbin. Lama-lama terasa mengantuk juga.
Dua jam terlelap jennie tidak sadar dirinya sudah berpindah ke kamar nya. Jennie menggeliat dibalik selimut tebal nya.
Alisnya mengreyit heran- mengapa ia bisa dikamar nya.
Jennie menoleh ke belakang dan mendapati seseorang terlelap dengan wajah tenang nya.
Menatap hanbin yang tengah tertidur itu sedikit lama.
Hanbin tampan. Bahkan sangat tampan. Dia sempurna. Hanbin juga baik dan punya segala hal dalam dirinya. Betapa beruntung nya jennie memiliki pria seperti hanbin yang sangat mengerti nya.
Pikiran itu tiba tiba lenyap ketika sebuah tangan menarik nya agar lebih dekat. Hingga wajah jennie menabrak dada bidang hanbin. Wangi maskulin aquatik sudah menjadi candu bagi jennie dari beberapa tahun semenjak jennie mengenal hanbin.
"K-kau sudah tidak marah??"
"Heuummm"
Jennie mendongak mendapati wajah hanbin dari bawah begitu bertambah tampan-
"Maafkan aku kalau aku sempat ragu dan mengabaikan mu beberapa hari ini. Tapi-- boleh aku bertanya sesuatu?-"
Jennie menatap hanbin diam.
"__ aku harap; kamu berlaku jujur untuk hal ini jane. Kau tahu aku tidak suka dibohongi?"
Jennie terdiam. Perasaan nya campur aduk sekarang
"Kau dan kim nara"
Rasanya waktu berhenti dan jantung jennie berdetak sangat cepat.
Hanbin?
Dia sudah tahu?
"Kau adik kim nara?"
Jennie terdiam. Enggan menjawab pertanyaan yang hanbin lontarkan. Rasanya lidah nya terlalu kelu saat ini.
Dengan ragu jennie mengangguk pelan.
Mereka masih saling menatap. Sama sama dalam. Hanbin mengecup singkat bibir jennie.
"Kau tahu sayang- aku paling tidak suka dibohongi. Apalagi sama orang yang sudah sangat aku percaya~~~~
"~~~dan kau melakukan itu padaku?"
Jennie merasa badan nya lemas. Jennie hanya bisa diam. Entah harus menjawab dari sisi mana.
"Kenapa diam? Jadi~ dari sisi mana dulu kau mau membalasku?" Tanya hanbin yang kini terdengar lirih.
Gemas. Jennie masih setia menutup rapat mulutnya. Namun hanbin tahu- jennie sedang berusaha untuk menjelaskan. Hanya saja ia bingung harus dimulai dari mana.
"Kim nara itu seseorang yang aku cintai. Bahkan sampai sekarang"
Oke-ini bukan saat nya untuk cemburu kan jane?
"Kau tahu itu aku yakin kim nara yang memberitahumu.. lalu kenapa kau tega pada ku jane?"
Hanbin menghela nafas panjang. Posisi masih sama. Hanbin yang masih mengukung tubuh jennie yang ada di bawahnya. Jennie memejamkan matanya. Mencoba untuk menahan rasa sakit yang ada pada dirinya.
Jennie-
Membenci dirinya sendiri.
"Dari mana kau tahu semua? Dari mana kau tahu kim nara itu kakak ku?"
Akhirnya jennie mengeluarkan suaranya juga. Hanbin tersenyum miring. Lagi- hanbin mengecup jennie lembut juga tidak ada penolakan dari jennie.
"Kim taehyung"
Dalam hati; jennie mengumpat dan memaki maki pria berwajah tampan itu.
"Dengar--"
Hanbin mengangkat alisnya meminta penjelasan.
"Jangan dengarkan kim taehyung. Dia sedang mengerjai mu astaga~~" jennie menepuk dahinya sendiri. "Dia hanya sedang menguji dirimu. Sejak kapan sih aku merasa balas dendam dengan mu. Kakak ku pergi atas panggilan tuhan. Dia menderita sakit parah saat itu.kau tidak tahu?. Ah~ atau kakak ku memang sengaja menyembunyikan nya darimu ya?___. Mungkin Hanya saja timing nya tepat saat kalian sedang bertengkar bagi kakak ku untuk menjelaskan semua padamu.. Aku memang sempat membenci mu. Tapi aku sadar- itu semua bukan salah mu. Mengingat kau begitu besar mencintai kakak ku"
Sialan kau kim
"Kau percaya pada ku kan? Kapan sih kau bertemu si kim sialan itu?"
"Kemarin"
Jennie berdecak sebal
"Lalu kenapa kau sembunyikan ini?"
Alis jennie menaut "apa?"
"Nara adalah kakak mu. Kenapa tidak bercerita?"
"Maaf. Aku memang egois. Aku bahkan menyukai mu sejak kau berkencan dengan kakak ku.. bahkan sampai sekarang aku merasa bersalah sudah merebut mu dari kakak ku"
Hanbin terkekeh. Jennie menggemaskan sekali.
"Dia pasti lebih bahagia kalau aku bersama mu"
Jennie menatap hanbin dalam "benarkah?" Hanbin mengangguk.
Jennie mengalungkan tangan nya di leher hanbin.
"Aku ingin kamu jane"
Apa apan sih Hanbin ini? Begitu pikir jennie- ketika hanbin berkata dengan nada seduktif nya. Berat dan terdengar seksi.
Jennie mengangguk sedikit ragu.
"Tapi maaf- aku sedang datang bulan"
Hanbin menahan rasa kesal nya. Mencoba tersenyum manis di depan jennie. Oh ayolah- hanbin juga laki-laki. Tapi karena jennie sedang datang bulan- ya sudah mau bagaimana lagi (?)
"Aku mencintai mu jane" ujar hanbin ketika melepas tautan bibir mereka.
Jennie tersenyum manis. Mengecup kilat hanbin "aku juga"
Hanbin menjatuhkan badan nya disamping jennie. Memeluk jennie erat. Seolah takut jennie bisa pergi kapan saja ia bisa menahan nya. Juga-- jennie adalah hal yang tidak boleh diambil oleh siapapun. Cukup menjadi miliknya. Jennie- begitu- berharga!!
Sementara jennie~ ia sedang memikirkan cara membalas perbuatan kim taehyung.
"Jangan berfikir untuk membuang sahabat mu sendiri ke dasar jurang sayang-"
Jennie menatap pria kim kelewat peka hanbin dari bawah. Lalu matanya menatap dagu hanbin. Menatap bibir yang jadi candunya sejak lama- hidung yang bak perosotan di taman kanak kanak dan mata tajam elang yang selalu menatap nya teduh penuh cinta dan kasih sayang. Juga- Sarkas.
Kim hanbin? Dia sesempurna itu.
Jennie terlelap di pelukan hanbin. Hanbin melihat kebawah dan terkekeh geli. Semakin mengeratkan pelukan nya pada gadis yang sedang tidur itu.
💦💦💦💦
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (HIATUS)
RomanceBerhenti membuatku khawatir -hanbin Maaf -J DON'T ACT LIKE I DON'T KNOW Your feelings - i know