LScenario

129 15 1
                                    


Hanbin menatap serius komputer didepan nya, dengan headphone yabg terpasang di telinga nya.

Feels wrong but it's right, right
Blacked out, no night light
Pinked out like fight night
Maxed out of my mind and the price right
Might buy, might bite

"Hyung, kurasa pada bagian dua rapp ini akan lebih bagus jika dinyanyikan oleh jennie dan lisa"  -saran hanbin. Teddy menganggukan kepalanya.

"Ku rasa kau benar. Perlu kita memanggilnya sekarang?" -saran teddy.

Hanbin mengangguk. "Disini akan lebih diperbanyak bagian rapp untuk lisa"

"Apa tidak akan ada kecaman netizen nanti hyung?" -loren.

Teddy menggeleng "kalau mereka blink, mereka akan mendukung. Bukan menghujat"

Hanbin, teddy, loren dan beberapa produser Yg lain nya memang sedang menggarap beberapa lagu  untuk album blackpink.

Ceklekk

"Hanbin-aaaa"

3 pria itu menatap jisoo yang sedang mengatur nafasnya. Sudah dipastikan gadis ini berlari-larian.

"Ada apa jisoo-ya?"

"J-jennie---"

Alis hanbin terangkat sebelah.

"J-jennie menemui wanita itu"

Mata hanbin membulat "arghh benar-benar gadis itu"

"Noona tolong telfon bobby hyung"

"Dia sedang menyusul jennie duluan dengan hyunjin kurasa"

Mereka berdua meninggalkan teddy dan loren yang menatap mereka khawatir.












*****

"Kau datang nini-yaa"

Suara yang harus nya terdengar lembut malah terasa menjijikan di telinga jennie.

"Jangan berbelit-belit. Aku tak punya banyak waktu"

Wanita itu terlihat smirk.
"Wah-- kau terlihat benar-benar menjadi orang sukses huh? Wah bajumu saja terlihat mahal"

Jennie masih menatap datar perempuan dengan marga Shin di depan nya . Sudah terlihat jelas. Shin bukanlah marga keluarga nya.

Jennie melepas leater hitam nya melemparnya pada suami wanita tadi. Membuat pria bermarga Oh itu terkekeh.

"Selain sukses kau juga hobi menindas orang yang lebih tua yah?"

Wajah jennie semakin mendingin

"Hhh- kau merasa ditindas oleh ku? Wah- kurasa kau ralat. Harusnya menindas orang melarat yang sedang merayu orang kaya, agar diberi sebagian hartanya karena merasa iba. Dan itu tidak ada dalam sejarah hidup jennie sayangnya" -jennie menggantungkan ucapan nya dan tersenyum miring.

Wajah sepasang suami istri menjadi mengeras setelah mendengar ucapan jennie.

"Aku- tidak kasian sama sekali dengan kalian" -gumam jennie tapi terdengar tajam.

"Wah- kau mengagum kan nini-yaa"

"JANGAN PANGGIL AKU SEPERTI ITU"

bukan nya takut akan bentakan jennie, malah dua orang itu jadi tertawa terbahak. Mereka berhasil memancing emosi jennie secara perlahan.

Love Scenario (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang