"Aku harap setelah ini, tidak ada lagi hal apapun yang kau sembunyikan jen. Aku tidak mau kau kenapa-kenapa"
Jennie tersenyum lembut
"Aku sudah mengakhiri semua nya. Aku akan fokus pada blackpink, juga-- padamu"
Wahhh girang sekali jennie. Bagai mana tidak? Jarang-jarang ia lihat hanbin semerona ini.
"Lisa dan donghyuk sudah berbaikan ku dengar?"
Jennie mengangguk.
"Benar. Hanbin-aah.."
Hanbin berdehem sembari merapikan rambut jennie yang berantakan akibat terpaan angin pantai.
"Kalau hubungan kita di publikasi, apa kau setuju?"
"Aku selalu mendukung apapun yang ingin kau lakukan asal itu baik untuk dirimu. Aku tidak ingin kau melakukan hal, yang baik untuk orang lain, tapi tidak baik untuk dirimu sendiri. Aku tidak mau. Sekalipun itu untuk ku jen"
Jennie mendengarkan dengan seksama. Entah bagaimana rasanya, tentu saja ia tak bisa mendeskripsikan
“ waahhh kalian ya kucari kemana mana rupanya bertengger disini. Ayo cepat. Yang lain sudah menunggu”
Jennie terkejut akan celetukan yunhyeong tiba-tiba.
“ah oppa.. kau mengagetkan aku saja”
Hanbin mendengus kesal. Kenapa jennie hobi sekali merengek sih. Kalau pada hanbin saja sih tidak apa. Ini malah pada yunhyeong, di depan matanya.
Melihat wajah masam hanbin membuat yunhyeong melancarkan aksi jail nya. Guna menggoda sang adik. Dengan apa? Tentu saja begini.
Tangan nya ia daratkan di atas kepala jennie, mengacak dan mengusap nya disana. Mata hanbin sudah melebar sekarang.
Tak lama, yunhyeong menggenggam dan menarik jennie gr pergi dari sana
“wah.. kau ingin menikung ku hyung? Didepan mataku?”
Tidak ada jawaban. Yunhyeong dan jennie menahan tawa nya.
“ya!! Jennie-yaaa kenapa mau mau saja sih di gandeng yunheong hyung? Eoh?? Kau itu pacarku!!!”
“ya! Heyy kalian berdua”
“apa sih bin? Berisik sekali. Jijik aku melihatmu merengek tidak jelas”
Hanbin berjalan ke arah pantry dimana jinhwan mencibirnya barusan. Ia menghentak hentakan kaki nya di lantai, persis seperti bocah yang tidak mendapat uang jajan.
“hyung lihat! Jennie mau mu saja di gandeng yunhyeong hyung. Hyung mau menikung ku rupanya!!”
Bola mata jinhwan memutar. Malas sekali rasanya. Entah kenapa rasanya hanbin jadi menjijikan seperti ini.
“lebay”
“bin--”
Hanbin berdehem. Ia sibuk memilah atara ramyeon dan gamjatang.
“jennie... Dia benar benar wanita kuat. Dia melewati semuanya sendiri. Aku sendiri saja bangga sekali”
Hanbin ikut menatap arah pandang jinhwan. Ia tersenyum kecil.
“si gadis tangguh dan angkuh itu. Ahhh aku bangga memilikinya hyung”
Jinhwan mengangguk.
“aku sebagai oppa nya saja juga sangat sangat bangga”
“kau? Oppa nya?? Aku oppa nya!!”
Bobby dari arah samping. Habis mandi rupanya laki-laki itu. Rambutnya masih ia usap dengan handuk kecil.
“YA!! Air rambut mu mengenai makanan ku!!”
“tapi kau benar hyung. Aku tidak menyangka gadis gila itu bisa seberani itu”
“gadis gadis seperti mereka memang di punya keistimewaan sendiri”
Hanbin dan bobby mengangguk setuju.
“WAAAAAAA GILA GILA GILA. HEY KALIAN !! AKU AKAN MENTRAKTIR KALIAN MAKANAN TERENAK!!”
gila saja si Toa satu ini!
“kau ini kenapa sih?!”
“ekhemm.. pengunguman. Aku dan rose resmi berkencan”
Mereka semua mengangguk biasa membuat june melongo
“kalian tidak terkejut?”
“oh- WAAHHH JUNEEE GILA AKU TIDAK MENYANGKA. WAHH SELAMAT YA”
june memeluk bobby erat.
..
.
...
..
.
. .END
Ending nya aneh bgt kan ya???
Tapi makasih bgt buat kalian yang sempetin baca , vote dan comment FF aku. Btw jangan lupa mampir ke work aku yg baru yaaa.-Tiger Bin-
Makasiihh ... ❤️❤️ Salam cinta dariku dari hatiku yang terrrrrrrdalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (HIATUS)
RomanceBerhenti membuatku khawatir -hanbin Maaf -J DON'T ACT LIKE I DON'T KNOW Your feelings - i know