47

2.3K 164 19
                                    


Merasa muak dengan semua nya, kini ali berdiri dengan tatapan mata tajam menatap beberapa orang di depan nya di sebuah gedung tua tak terpakai, angkara murka membungbung tinggi mengantarkan rasa takut untuk siapapun yang ditatap, setelah 2minggu yang lalu ia bertengkar hebat dengan istri nya ali mengorek semua saat hati nya merasa ada yang tidak beres

Mengerahkan seluruh orang kepercayaan nya untuk menuntas semua katidakberesan yang terjadi, dengan ia sendiri berusaha mencari prilly saat tau istri nya itu pergi dari rumah mereka , perasaan bersalah bersemayam apik dalam hatinya , merasa bodoh dan tak becus menjadikan seorang suami. Sumpah mati ali membenci diri nya sendiri saat ini



Suara derap langkah kaki dengan terburu- buru terdengar mendekat membuka kencang pintu kayu rapuh yang menjadi penghalang, dengan wajah berantakan juga air mata yang mengalir dengan deras "MANA DIMANA ARKAN? " Tanya nya tepat didepan muka ali yang menatap nya dengan tatapan sulit diartikan, tak ada jawaban dari ali ia hanya diam "MANA ARKAN ALI MANA? MANA ANAK AKU HIKS MANA" histeris dengan air mata semakin berjatuhan, ali menarik cepat prilly mata nya memanas melihat bagaimana hancur wanita nya saat ini

Prilly berontak mencoba melepaskan pelukan erat suaminya, namun tak berhasil tenaga ali jelas lebih kuat hingga ia menyerah membiarkan ali memeluk nya erat dan membisikan kata2 maaf tepat di telinga nya membuat ia semakin menangis keras "mana arkan hiks mana ka? " Melemah, prilly sungguh sangat cape dengan semua nya, ali melepaskan pelukan nya menangkup wajah basah prilly "sebentar lagi, kamu tenang"

Tak lama suara gaduh kembali terdengar mendekat hingga pintu kembali terbuka menampilkan 5 orang orang berbaju hitam yang tengah menyeret satu orang wanita yang jelas sangat amat prilly kenal dan juga disusul satu orang berbaju hitam lagi yang terlihat menggendong arkan yang terlihat tertidur, dengan cepat prilly mengambil alih arkan mencium seluruh permukaan anak nya dengan air mata yang lagi2 mengalir tanpa henti

"Bawa istri dan anak saya ke tempat yang sudah disediakan " Ucap ali tenang namun sangat jelas terdengar tegas, membuat orang yang ia perintahkan menggiring prilly menuju ke tempat yang dimaksud menyisakan ia dan dua orang dihadapan nya

Rahang nya mengeras emosi nya benar2 sudah mencapai puncak seakan hati nya tak ada ruang untuk sekedar memaafkan, ali berjalan mendekat sungguh aura yang dikeluarkan saat ini benar2 membunuh ali , berkali kali lipat lebih menyeramkan dari biasanya


PLAKK!

Satu tamparan kencang berhasil ia layang kan peduli setan dengan istilah lelaki tak boleh memukul wanita, jika wanita nya pantas diperlakukan sedemikian, ya didepan nya kini ada dua wanita yang dianggap sebagai penyebab dari hancur dan hilang nya keluarga juga anak nya

nya


Laura dan Cindy

Mantan juga sekertaris pribadi nya yang ternyata saudara kandung, dan yang mendapat tamparan itu adalah Laura , membuat cindy meradang melihat kakanya ditampar sedemikian keras nya

"BRENGSEK JANGAN SENTUH KAKA GUE BANGSAT"teriak nya lantang berhasil mengalihkan tatapan ali, membuat pria itu berjalan mendekat kearah nya tersenyum remeh

" Si koruptor dan juga penculik? Bisa2 nya gue terkecoh dengan sampah kecil kaya lo"

"ITU KARNA LO BODOH BANGSAT, LO GAPANTES BAHAGIA SETELAH HANCURIN HIDUP KAKA GUE"

PLAKK!

Memang tak ada takut nya, urat tangan ali terlihat jelas saat ia mengepalkan tangan nya melayangkan beberapa kali tamparan di pipi cindy

"STOPPPP, aku mohon li stop jangan sakitin adik aku hiks " Laura berucap
Ali terlihat tersenyum sinis


"Gue ga punya banyak waktu buat kalian berduka, tapi yang pasti kalian bakal dapet hukuman seberat2 nya " Usai mengucapkan itu ali menepuk dua kali tangan nya tak lama beberapa orang kira2 20 orang berbaju hitam masuk

"Gue serahin mereka berdua sma kalian, terserah mau kalian pakai atau siksa sekalipun sepuas kalian tapi gue minta setelah nya bawa mereka ke kantor polisi dan pastiin mereka membusuk dipenjara"

"Siap Tuan" Lalu ali keluar disertai teriakan dari kedua wanita itu namun seakan tak mendengar apa2 ali terus berjalan tujuan nya saat ini istri dan anak nya, hingga kaki nya tepat didepan pintu usang membuka nya perlahan mendapati prilly tengah menangis dengan arkan yang berada dipangkuan nya yang tengah mengusap air mata nya

"Sayang " Panggil ali membuat prilly langsung menoleh dan beranjak saat ali mendekat kearah nya masih dengan arkan di gendongan nya

"Prill aku mohon, maafin aku ayo kita perbaiki semua nya " Ucap ali memilih mata nya memanas saat melihat prilly menggeleng

"Aku mohon sayang" Lagi2 prilly menggeleng hebat dengan memeluk arkan

"Cukup hiks udah cukup" Prilly berucap pelan teramat lirih, ali sudah menangis berlutut tak jauh dari nya

"Gada yang perlu dimaafin ka hiks, semua udah hancur dan gaakan pernah bisa diperbaiki lagi" Bergetar suaranya teramat bergetar sesak didadanya semakin terasa prilly memeluk erat arkan

"Aku udah cape sama semua nya ka hiks aku mau hidup tenang dan bahagia-"

"Aku bisa prill hiks kita bisa bahagia" Potong ali namun lagi prilly menggeleng ia menarik nafas dalam saat sesak nya semakin terasa meraup udara sebanyak2 nya

"Besok aku pastiin surat cerai udah ada di meja kaka, dan aku mohon jangan ganggu aku dan arkan biarin kami bahagia ka" Berat prilly berucap teramat berat hati nya ngilu saat mengucapkan kata cerai

"Ga sayang pliss hiks aku mohon prill, tolong kasih aku kesempatan lagi " Ali tercekat saat prilly kembali menggeleng "maaf ka aku ga bisa" Berucap dengan mata tertutup satu tetes air mata nya jatuh

Arkan bergerak dalam gendongan prilly berbalik menatap ayah nya yang terlihat rapuh lalu menatap mata bunda nya "bun... Ayah"

"Ngga sayang, maafin bunda hiks"prilly mencium pipi arkan membuat arkan menangis, arkan termasuk anak yang memiliki pikiran dewasa

" Aku mohon kamu harus bahagia ka, meskipun tanpa aku dan arkan, terimakasih untuk semua nya, aku pamit"

"Ga prill aku mohon sayang tolonggg hiks, PRILLY" prilly meninggalkan ali bersama arkan yang menangis histeris dan juga ali yang terpuruk atas kepergian nya

Semua sudah terlambat, semua sudah hancur dan rasanya takan pernah bisa diperbaiki, kesempatan  yang ia berikan sudah cukup, biarlah ia mengejar bahagia nya sendiri meski tak bersama cinta nya setidaknya masih ada arkan yang bisa menjadi obat atas semua luka yang ditolehkan oleh belahan jiwa nya...


"Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang telah di berikan karna kita tidak tau akan masih adakah kesempatan berikutnya, lakukan yang terbaik atau akan menyesal kemudian"










TAMAT




Yeayyy udah tamat dan sekarang aku bakal fokus di Idol jangan lupa ya setelah baca ini mampir ke Idol

Oke guys thanku banget buat yang udah mau baca cerita abal2 ini, sayang banget sama kalian yang udah setia sma ignorant uuuu kecup banya banya😚😚😚😚



See yuu again babay 💜

IGNORANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang