43

1.5K 184 12
                                    

Halooo😁


~~

"

Udah cukup, kita gabisa terus terusan kaya gini. Kalo ga secepatnya semua nya bisa hancur lo tau! "

"Gue ga peduli, gua bantu lo kak. Lo cuman tinggal duduk manis aja dan serahin semua nya sama gue"mengambil kacang rebus dihadapan nya lalu memakan nya dengan menatap lawan bicara nya saat ini

"Gue ga tau lagi harus gimna,terserah lo. Gue cape"bangkit lagi berjalan keluar dengan wajah memerah menahan kesal

"Emang itu yang harus lo lakuin"smirk tajam terbit di bibir merah akibat gincu itu, otak nya kembali menyusun apa yang akan selanjutnya ia lakukan



Melamun menatap kosong kedepan pikiran nya melayang ntah kemana, perlahan sesuatu melewati pipi nya turun dengan sendirinya tanpa diminta, matanya lelah namun ia tak bisa berhenti sebelum harapan muncul membuat semangat nya kembali bangkit

Elusan lembut dipucuk kepala nya sama sekali tak membuat nya bergeming masih dengan posisi yang sama sampai akhir nya elusan itu berubah menjadi sebuah kecupan tulus yang tersemat dikening nya mata redup itu menutup dan satu tetes kembali jatuh dengan sangat menyayat hati, disusul sebuah pelukan erat yang hangat membungkus tubuh rapuh nya

Lagi2 air mata sialan itu kembali menetes mengiris hati sosok yang memeluk tubuh itu. Hati nya sakit bagai ribuan tikam yang menghadang hatinya menyaksikan belahan hati nya yang seperti mayat hidup, setiap hari menangis tiada henti, selalu menatap kosong dan menatap dengan sorotan mata redup tiada harapan

"Sayang, pliss jangan seperti ini"sungguh ia tak bisa terus menerus melihat istri nya terus begini

"Semua nya akan baik2 saja, kita udah lakuin yang terbaik polisi juga udah cari, kita hanya harus sabar "kembali tangan nya terulur mengusap punggung yang lagi2 bergetar disusul isakan yang semakin mengeras


"Arkan hiks, aku mau arkan"suara parau dan bergetar terdengar pilu menyebut nama yang sama, buah hati mereka yang sudah satu bulan ini menghilang bagai ditelan bumi, ali menutup mata nya erat ia sama terpuruk nya dengan prilly mengingat putra satu2 nya mereka belum juga ditemukan hingga saat ini

"Aku tau dan aku pun sama, kita sama2 ingin arkan kembali, sama2 ingin bahagia bersama arkan. Tapi tolong kamu jangan terus seperti ini hiks aku sakit prill, aku sakit liat kamu begini. Aku mohon prill "ali ikut terisak hati nya terasa diremas setiap kali melihat prilly seperti ini

"Kaka yakin sebentar lagi arkan bakal kembali sama kita, kita gabakal lagi kehilangan arkan, tapi kaka mohon kamu jangan kaya gini, yang buat hati aku seribu kali lipat lebih sakit, aku mohon hiks"ali menangis dengan memeluk prilly dari samping, hati prilly tersadar bahwa bukan cuma ia yang sedih melainkan ali juga, tangan nya terangkat menangkup wajah ali lembut, menatap mata tajam ali yang berair sama seperti nya

"Maaf, maaf ka."ali kembali menarik tubuh didepan nya mendekap dengan hati sesak dan terasa sakit, prilly membalas pelukan nya sama2 menyalurkan kesedihan masing2 menangis bersama bermaksud membuat hati nya sedikit lega

"Maaf ka hiks, maaf b-bikin kaka lebih sakit, a-aku gatau harus apa hiks harapan aku untuk ketemu arkan seakan musnah kak, aku gamau aku gamau kehilangan arkan hiks ka"prilly berujar sulit dengan derai air mata, aku mengeratkan pelukan nya

Tuhan tolong sungguh ia tak bisa terus seperti ini, satu ingin nya kembalikan arkan secepat nya, ia ingin melihat kembali istri nya tertawa lepas tanpa memikirkan kesedihan tanpa khawatir apapun, tolong ali sangat berharap tuhan mendengar doa nya




***

"Uhh alkan gamau tante, alkan mau ayah bunda "bocah kecil itu kembali merajuk saat akan diberi makan

"Itu ndak enak, macakan bunda lebih enak dalipada ituu, alkan gamau"ia melempar mainan nya sembarang arah menunjukan bahwa ia sedang marah

"Bocah, bisa dengerin tante ga? Kalo disuruh makan ya makan jangan banyak ngebantah. Nyusahin tau ga! "

Arkan mendelik tajam menarik napas dalam "tante kalo alkan nyucahin balikin alkan ke ayah bunda alkan. Meleka ga akan kecucahan lawat alkan"jawab nya membuat seseorang itu menggeram kesal

"Bodo terserah lo bocah mau makan atau ngga gue ga peduli, mati aja lo sono "

BLAKK

Pintu tertutup kencang membuat arkan terlonjak kaget, ia bangkit naik keatas tempat tidur menghadap kearah luar melihat pemandangan didepan nya

"Bunda ayah hikss alkan kangen, alkan mau peluk bunda ayah, hiks alkan mau pulang. Jemput alkan hiks hiks"arkan menangis merindukan orang tua nya yang sma merindukan dirinya juga, ia tak mengerti mengapa ia bisa disini bersama dua orang yang membuat nya seringkali ketakutan

"Alkan mau pulang hiks"


***

"Arkan, arkan, ARKAAAAAAANNN! " Ali terbangun saat mendengar terikan prilly, istri nya itu kembali bermimpi terlihat dari tidur nya yang tak tenang juga keringat dingin yang membasahi kening nya

"Sayang hey, ssttt hey tenang ada aku"ali menepuk pipi prilly berusaha membangunkan prilly dari mimpi buruk nya

"Sayangg, prill he-"prilly bangun dan langsung memeluk ali menangis sejadi nya karna sumpah mimpi nya sangat menyeramkan

"Ssstt tenang ada aku, kamu mimpi buruk lagi? Tenang ya "ali mengusap2 punggung istri nya, dirasa sudah cukup tenang ali memberikan jarak si dikit diantara kedua nya menangkup wajah dan menatap mata prilly dalam

"Tenang, tarik nafas dulu"prilly sudah bisa sedikit tenang tangan nya meremat baju tidur ali pelan

"Apa mau cerita sama aku mimpi apa hmm? "Tanya ali teramat lembut

"A-aku mimpi arkan dibawa sama dua orang cewe ka, mereka mau b-bunuh arkan hiks"lagi dan lagi ali kembali memeluk prilly

"Ssstt udah jangan dipikirin, itu cuma mimpi dan gabakalan pernah terjadi, nih minum dulu biar tenang "prilly menerima segelas air putih lalu meneguk nya hingga sisa setengah

"Sini tidur nya rapet sama aku, peluk aku biar kamu gamimpi buruk lagi, pegang tangan aku biar kamu tau kalo aku selalu berada disisi kamu dan selalu siap genggam tangan kamu apapun yang terjadi"

Cup

Ali mengecup kening prilly lalu membawa nya berbaring merapatkan tubuh kedua nya lalu mengelus pelan rambut prilly guna menghantarkan nya kembali tidur

Berkali2 kecupan ali sematkan dipucuk kepala istri nya itu, menjaga dan memastikan prilly benar2 terlelap dengan tenang, ia ikut menutup mata setelah mendengar nafas prilly yang sudah teratur menandakan istri nya itu sudah masuk kealam bawah sadar nya, ia berdoa semoga prily kali ini bermimpi indah dan bisa memberikan sedikit semangat untuk menjalani esok hari













TBC

Halo semua apakabar??

Rindu ga?

Hihi jangan lupa komen panjang dan vote ya 💜

Babay see you next part sayang sayangkuu ♥





[Rabu, 07 Oktober 2020]

IGNORANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang