#10 - Amazed

17 8 4
                                    

   Beberapa menit telah berlalu. Jam pembelajaran masih berlangsung. Remi, Arthur, dan Dion masih agak kesulitan ketika mencoba menghafal huruf-huruf Korea. Walau Arthur sudah lebih dahulu mengenal huruf-huruf tersebut, masalah selanjutnya bagi Arthur ialah membacanya dalam kalimat-kalimat.

   Tak lama, si guru yang sedang mengajar pun menyudahi pembelajaran bahasa Korea hari itu. Setelah ia merapikan buku-buku yang dibawa, guru itupun keluar kelas. Sehabisnya, ketiga sekawan itu langsung dihampiri beberapa anak murid dikelas itu. Seperti mencoba untuk dapat mengobrol bersama. Kebetulan guru mata pelajaran selanjutnya belum datang, jadilah mereka mengobrol sedikit dengan beberapa murid disana.

   Satu hal yang lumayan menarik, kala itu Arthur dan Remi sedang asyik mengobrol dengan beberapa anak murid, tiba-tiba saja seorang anak murid perempuan menghampiri meja Dion, sepertinya ingin mengajak berkenalan. Dion yang awalnya fokus pada HP nya kemudian tak bisa fokus lagi karena sudah diajak mengobrol. Arthur, Remi, dan beberapa anak cowok kelas 2-3 itu agak terkejut. Sebab yang mengajak Dion berkenalan ialah salah satu anak paling hits disekolah itu. Ia juga dijuluki sebagai siswa tercantik seantero sekolah. Dan memang nyatanya, posturnya yang ideal, serta wajah putih halus nan lucu. Berdasarkan yang dikatakan Hyeonsu; salah satu murid kelas 2-3 yang berkenalan dengan Remi dan Arthur lebih dulu, selain dari parasnya, iapun terbilang sebagai cewek yang sangat lembut dan perhatian.

   "Oh I forgot, my name is Jeon Yunyeong. You can call me Yunyeong." ucapnya pada Dion. Entah bagaimana, perlahan senyum malu-malu Dion mengembang karena itu. Arthur dan Remi yang melihat itu ingin sekali tertawa kencang dan segera meledeknya. Bahkan tak sampai disitu, ia membantu Dion untuk mencarikan dan menuliskan nama Korea untuknya. Sebab memang guru bahasa Korea tadi memberi tugas bagi mereka untuk mencari nama Korea untuk diri mereka masing-masing. "You have a really unique name." ucap Yunyeong karena baginya, nama Dion merupakan salah satu nama yang menurutnya menarik. Dan tak lupa juga, setelah selesai membantu Dion, iapun juga membantu Remi dan Arthur dalam hal yang sama.

   Selesai dengan semua itu, Arthur dan Remi menghampiri Dion. Namun kali ini mereka harus bercanda menggunakan bahasa Indonesia. Atau jika menggunakan bahasa Inggris, khawatir akan ada yang tidak sengaja menjadi marah atau emosi karena candaan mereka.

   "Wiss. Hari pertama langsung gas ye Wen?" ucap Arthur dengan nada meledek. "Udahlah fix dia lagi sabrut sekarang." balas Remi menyambung perkataan Arthur barusan. Dion pun hanya menanggapi itu dengan ciri khasnya dalam ber-cursing ria.

***

   Waktu makan siang pun datang. Remi, Arthur, dan Dion pun keluar kelas dan menemui teman-teman sekolah mereka, seperti Agnes, dan lain-lain. Mereka berjalan ke arah tempat para siswa biasa menyantap makan siang berada. Terlihat ramai dan padat. Kursi dan meja sudah hampir terisi semua. Untunglah ada satu meja dan kursi panjang dipojok dekat jendela yang benar-benar masih kosong. Jadilah mereka menempati meja kursi tersebut setelah selesai mengambil makan siang.

   Di piring, terdapat nasi, daging sapi yang sering disebut bulgogi, kimchi, dan tidak lupa dua lembar daun selada beserta 4 potong bawang putih. Tak lupa kaleng minuman bersoda pun ada disana. Mereka berempat pun makan disana. Tak lama, dua anak kelas Arthur pun ikut serta makan di meja itu, termasuk Hyeonsu. Mereka pula mulai mengobrol mengenai beberapa hal. Dan hal yang mengejutkan terjadi. Murid bernama Yunyeong tadi pun datang dan ikut makan bersama. Ia mengambil tempat duduk persis disamping Dion. Lagi-lagi, tawa hampir saja meledak dari mulut Arthur dan Remi. Tak lupa, iapun berkenalan juga dengan Agnes. Jadilah mereka bertujuh makan dan mengobrol bersama.

   Selesai dengan makan siang, Yunyeong dan Hyeonsu mengajak 4 teman baru mereka itu untuk berkeliling gedung sekolah. Agar nantinya jika mereka memerlukan sesuatu, mereka sudah bisa menemukannya sendiri.

   "Let's go back to class. Next lesson will start soon." ucap Hyeonsu pada mereka. Dan yang diajak pun setuju. Maka merekapun kembali ke kelas, dan Agnes pun kembali ke kelasnya yang berada disamping kelas Arthur, Remi, dan Dion.

***

   Myeongdong, 16:45 KST.

   Jam sekolah telah usai dari pukul 4 sore. Arthur, Remi, Dion, dan Agnes. Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak ke daerah Myeongdong. Usulan tempat itu datang dari Arthur yang sering menonton Youtuber travelling Indonesia gemar mengunjungi daerah-daerah di Korea Selatan. Dan Myeongdong ini merupakan salah satu rekomendasinya. Memang benar, dapat dikatakan disana merupakan pusat perbelanjaan dan street food paling besar di kota Seoul. Terdapat banyak sekali toko, mall, stan street food, dan lain sebagainya. Sungguh sebuah 'surga dunia' bagi pecinta street food dan barang-barang bagus lainnya. Merekapun memutuskan untuk membeli beberapa jajanan untuk dibawa pulang.

   Waktu sudah menunjukkan pukul 17:30 waktu setempat. Mereka berempat pun memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dan sudah pasti menggunakan fasilitas MRT, juga dibantu dengan aplikasi Maps agar tidak tersesat.

   Sesampainya mereka di apartemen, Remi, Dion, dan Arthur pun berganti pakaian dan setelahnya bergantian giliran untuk mandi. Mengingat sudah pukul enam sore, dan mereka baru saja pulang dari luar. Hari yang lumayan melelahkan, tapi juga menyenangkan dan menarik dalam waktu bersamaan.

   Selesai mandi dan membersihkan badan, mereka melepas lelah dengan bersantai-santai ria sembari bermain alat musik yang dibawa oleh masing-masing dari mereka. Memainkan alat musik bersama dan bernyanyi bersama.

   "Jadi... Gimana nih hari pertama?" tanya Remi setelah menaruh gitar disebelahnya. "Mayan lah mayan." balas Dion. "Halah lo mah sabrut." Arthur hanya dapat tertawa mendengar itu. Sungguh hari pertama yang lumayan menarik.

Spring Day: Disguised MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang