#12 - Terkejut

12 6 1
                                    

   Jakarta, 11:50 WIB

   Ramai. Itulah yang dapat menggambarkan suasana sekolah kala itu. Sebab hari itu ialah hari Jumat, dimana jam sekolah sudah usai dari lima menit yang lalu. Ada yang langsung pulang kerumah, ada pula yang langsung menuju mushola sekolah untuk segera menunaikan sholat jumat.

   Kala itu, Josia sedang berada di lobby sekolah. Karena hari ini merupakan hari Jumat, jadilah ia berencana untuk pergi jalan-jalan sepulang sekolah. Kala itu, ia sedang menunggu adiknya; Elizabeth datang ke sekolahnya. Sebab rencananya mereka akan pergi bersama dengan beberapa teman-teman Josia. Kebetulan sekolah SMP Elizabeth pun memiliki jam pulang sekolah yang berdekatan dengan jam pulang sekolah Josia, yaitu jam 11:30.

   "Oit Jo."

   Terdengar suara seseorang memanggil, juga suara langkah kaki yang mendekat. Setelah dilihat, ternyata itu adalah Aaron, teman Josia.

   Aaron Eka Agusta. Seorang siswa dari kelas X MIPA 2. Ia merupakan teman Josia yang dikenal karena satu ekskul dengannya. Pertama kali mereka saling kenal ialah ketika suatu acara dari ekskul tersebut yang mengharuskan untuk berkumpul secara berkelompok. Dari situlah mereka berdua pun mulai berkenalan dan berteman hingga kini.

   "Yang laen mana?"

   "Gatau tuh, katanya mendadak pada ga sabi."

   "Ohh yaudah. Terus ade lo mana?"

   "Bentar lagi juga nyampe."

   Sembari mengisi kegabutan dan menunggu Elizabeth datang, mereka saling mengobrol satu sama lain. Membicarakan banyak hal. Tak lama, Zefa; yang merupakan pacar dari Josia pun lewat. Aaron yang sudah mengetahui tentang hal itupun tertawa ketika melihat mereka berdua mengobrol sebentar.

   "Mantep bat dah kakak lo. Jadi transfer student ke Korea." ujar Aaron menyambung topik obrolan. Sebab iapun pada waktu itu terkejut ketika mendapat kabar dari server Discord nya bersama Dion, Arthur, dan Remi bahwa mereka terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk program pertukaran pelajar tersebut.

   Tak lama, orang yang ditunggu pun datang. Elizabeth datang dengan menggunakan jasa ojek online. Dan kala itupun ia belum ganti baju. Sebab ketika jam sekolahnya usai, ia langsung on the way ke sekolah kakaknya. Ojek online itupun dipesan menggunakan HP satpam sekolah Elizabeth yang memang sudah menjadi langganan beberapa murid sekolahnya jika ingin memesan ojek online. Sebab sekolah Elizabeth melarang murid-muridnya membawa HP ke sekolah.

   Setelah beberapa menit kemudian, Aaron langsung gercep memesan jasa taksi online melalui HP nya. Memang tempat yang dituju agak sedikit jauh, jadi biaya yang diperlukan pun agak lebih mahal. Namun, ada yang sedikit berbeda. Terutama pada tingkah Elizabeth. Terlihat agak aneh, sebab kala itu ia terlihat tidak biasa.

   Mereka memutuskan untuk pergi ke Tangerang, tepatnya di daerah BSD. Entah tapi mereka hanya sekedar ingin berjalan-jalan dan makan-makan. Dan nampaknya, Aaron ingin membeli sesuatu juga disana.

   Selama diperjalanan pun, Elizabeth lebih banyak diam. Tidak seperti Elizabeth yang Josia kenal. Iapun menanyakan Elizabeth lewat chat. Dan iapun menjawab bahwa ia akan memberitahunya nanti.

   Kemudian setelah sampai, mereka bertiga masuk ke mall di BSD itu. Sesampainya didalam, mereka ber-gabut ria dahulu disana. Melihat-lihat isi dari mall tersebut. Memang terkesan lumayan megah.

   Singkatnya, disana mereka mengobrol banyak hal sembari menyantap makan siang yang dibeli di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Setelahnya, mereka mulai berjalan-jalan di mall itu lagi. Merekapun singgah ke toko yang menjual alat musik disana. Aaron ternyata ingin melihat-lihat, serta membeli beberapa hal disana. Sempat kala itu, Josia ingin pergi ke toilet. Jadilah hanya ada Aaron dan Elizabeth disana. Dan sempat tak sengaja, Elizabeth menyenggol seorang pengunjung yang sedang membawa minuman kopi dari sebuah kafe ternama. Minuman tersebut tumpah, dan kopi tersebut terciprat sedikit ke baju si pemilik kopi dan juga Elizabeth. Sontak orang tersebut langsung mulai mengomel sedikit dengan nada bicara yang agak meninggi. Kala itu Elizabeth mulai panik.

   "Maaf ya mbak, mungkin dia ga liat. Ini saya ganti aja ya minuman mbak pake duit saya..."

   Namun tanpa diduga-duga, Aaron justru menolongnya. Suara bernada sedang namun terkesan teduh ditelinga Elizabeth membuatnya terpukau, sekaligus menenangkan perasaannya. Bahkan si mbak-mbak tersebut pun mengira kalau mereka ialah kakak beradik. Sungguh sebuah hal yang tak terduga terjadi sangat cepat. Elizabeth pun berterima kasih pada Aaron karena sudah membantunya, walau dengan nada bicara yang terkesan agak malu-malu.

   "Iyaa sama-sama. Makanya hati-hati yaa kalo jalan." ucap Aaron sembari mengembangkan senyum tipis di bibirnya.

   Tak terasa, hari sudah hampir malam. Mereka ber-gabut ria sedari jam pulang sekolah, hingga matahari sudah mulai digantikan posisinya dilangit dengan bulan yang mulai meninggi. Kemudian diputuskan untuk mereka pulang kerumah masing-masing.

   Di mobil gocar yang ditumpangi oleh Josia dan Elizabeth, kemudian Josia kembali menanyakan hal yang sama ketika mereka pergi menuju ke BSD. Terlihat Elizabeth agak malu-malu, namun masih terasa janggal bagi Josia.

   "Emm, itu kak Aaron... Cakep banget kak." ucap Elizabeth dengan nada suara pelan namun terkesan malu-malu. Ya, sudah dapat ditebak. Ternyata sikapnya yang mendadak berubah tadi karena Elizabeth tertarik dengan Aaron. Karena memang di pandangan Elizabeth, Aaron terlihat sangat sempurna dari segi yang nampak seperti paras, dan juga sikapnya yang membuat Elizabeth menjadi tertarik dengannya. Ia berharap dapat berteman dekat dengan teman akrab salah satu kakaknya itu.

   Sesampainya dirumah, Elizabeth langsung ke kamarnya. Kembali membayangkan salah satu teman dari kakaknya itu. Sungguh mengejutkan, tapi juga entah bagaimana, Elizabeth merasa senang akan hal itu.

***

   Sabtu; 20:15 KST - Itaewon.

   Terdengar suara daging sapi sedang dimasak, serta sayuran yang sedang ditumis. Suara dari masakan itu mampu menggugah selera makan siapapun yang mendengarnya. Kala itu, Dion kebagian giliran untuk memasak makan malam untuknya dan kedua temannya itu makan. Memang mereka menetapkan ketentuan untuk memasak makan malam bergantian setiap harinya.

   "Eh nih makanan dah jadi."

   Bau semerbak masakan Dion yang begitu harum dengan segala macam bumbu dan rempah-rempah khas Indonesia. Ya, nasi goreng dengan ayam goreng tepung. Menu sederhana, namun sangat menaikkan nafsu makan.

   Singkatnya, merekapun selesai menyantap makan malam buatan Dion. Lalu kembali ke hal-hal mereka masing-masing dikamar. Kala itu Arthur sedang dalam mood untuk bersantai hanya dengan mendengarkan lagu melalui HP nya. Tiba-tiba saja notifikasi HP nya berbunyi. Agak mengganggu waktu vibin' nya, tetapi ternyata Josia lah yang mengirimnya pesan chat. Dan Arthur pun terkejut mengenai apa yang dikatakan Josia padanya kala itu mengenai Elizabeth. Sungguh hal tersebut membuatnya ingin sekali tertawa kencang.

   

Spring Day: Disguised MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang