Beberapa hari kemudian...
"Bentar bentar, outer gue mana???"
"Itu liat napa ada di deket sofa."
Kota Seoul kala itu mulai nampak. Cahaya matahari yang muncul ketika sang fajar hendak kembali naik ke langit menggantikan posisi bulan dan bintang mulai menerangi kota Seoul. Dan ya, di waktu-waktu seperti itupun, sudah banyak orang yang mulai beraktivitas. Entah bersekolah ataupun bekerja. Kala itu pukul 06:20 pagi waktu setempat. Nampaknya ketiga kawan itu sedang bersiap-siap untuk ke sekolah. Namun karena hari itu merupakan hari dimana mereka akan tampil dalam acara pentas seni, jadilah mereka harus menyiapkan beberapa barang lainnya seperti baju yang akan digunakan ketika perform nanti dan sebagainya.
Dan ya, setelahnya mereka menyantap sarapan untuk mengisi perut dan tenaga. Karena hari ini, mereka akan menghabiskan banyak tenaga dan energi selama berada disana.
Singkatnya, barang-barang yang diperlukan pun sudah seluruhnya siap. Dan merekapun berangkat ke sekolah seperti biasanya. Nanti sekitar pukul dua siang, seluruh yang akan mengisi acara diminta untuk segera berkumpul di ruang audio visual, karena mereka akan lebih dahulu untuk pergi ke lokasi tempat pensi akan dilaksanakan, yaitu salah satu stadion yang cukup besar yang berada di kota Seoul.
Singkatnya, merekapun berangkat ke lokasi dan tak lama kemudian, semua pengisi acara sudah sampai. Dan tibalah waktu untuk bersiap-siap di backstage. Para siswa siswi yang akan tampil mulai berganti pakaian. Siswi perempuan pun mulai merias diri dengan dibantu oleh makeup artist yang disewa oleh pihak sekolah khusus untuk acara ini.
***
2 hari sebelumnya...
"Yo, what? seriously?"
Pagi hari yang cerah. Langit biru terang nan indah menghiasi. Kala itu Arthur, Remi, Dion, Hyeonsu, dan Yunyeong sedang latihan untuk terakhir kalinya sebelum nanti mereka akan tampil. Namun kali ini, latihan diselenggarakan di sebuah stadion yang nantinya akan dipakai untuk acara pensi sekolah. Mereka sama sekali tidak menduga kalau ternyata performance yang dibawakan akan disaksikan oleh banyak orang. Sebab pensi acara sekolah elit itu terbuka juga untuk umum, bagi siapapun yang tertarik untuk menonton acara pensi tersebut.
Ada yang berbeda dari sebelumnya, sebab ada treatment khusus untuk penampilan lima sekawan itu. Nantinya di bait kedua dari lagu yang dibawakan, Remi sebagai spotlight utama nantinya akan memberikan sedikit perbedaan di penampilannya. Yang pastinya akan menjadi sebuah penampilan yang begitu menarik.
Dan ya, satu hal yang masih nampak jelas yaitu sikap Dion yang aneh sedari hari dimana terjadi kegaduhan di lapangan sekolah. Remi pun menyadari akan hal itu, namun ia hanya berpikir kalau mungkin Dion hanya sedang lelah atau apapun itu, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan sangat. Arthur pun hanya mencoba memikirkan hal-hal yang dapat membuatnya fokus dan tidak mau ambil pusing untuk saat itu.
***
Seoul, 17:55 KST.
Nampak backstage pensi sekolah itu sangat ramai dan padat. Semua sibuk mempersiapkan diri. Acara sebentar lagi akan dimulai. Terdengar beberapa kali sorak-sorai dari penonton yang mulai memenuhi daerah stadion.
Perlahan, satu persatu pengisi acara tampil memeriahkan acara hari itu. Dan tibalah waktunya kelima sekawan itu untuk tampil. Nampak pakaian untuk performance pun sudah dipakai rapi. Mereka akan tampil 15 menit lagi. Arthur mendadak ingin ke toilet karena sangat gugup, begitupun dengan Remi dan Hyeonsu. Maka tinggalah Dion dan Yunyeong di ruangan itu.
"Let's give our best, okey." Ucap Yunyeong dengan tersenyum kecil pada Dion. Yang diberi senyum pun merespon seperti halnya seorang Dion yang biasa. Yang tak begitu hangat, tapi juga tak begitu dingin.
Tak lama kemudian, yang tadi pergi ke toilet dan menyelesaikan urusan-urusannya pun sudah kembali. Dan pas ketika itu, kru backstage sudah memberi aba-aba kepada mereka untuk mulai menuju ke panggung. Dengan setting awal lampu stage yang diredupkan, kelima kawan itu mulai mengatur posisi dan formasi. Selang beberapa detik, terdengar aba-aba lagu akan mulai diputar.
Singkatnya, mereka berlima pun tampil. Dan ajaibnya, banyak yang menganggap kalau penampilan mereka merupakan salah satu spotlight dari keseluruhan acara. Ditambah lagi penampilan khusus Remi membuat malam itu sangatlah meriah. Dapat dikatakan kalau bagian tersebut merupakan killing part dari penampilan mereka
Setelah selesai, mereka kembali ke backstage untuk beristirahat. Kebetulan nampaknya ada beberapa food truck dan kios-kios kecil yang menjual street food didekat daerah stadion. Dion pun yang sedang ingin jajan-jajan ria pun memutuskan untuk berjalan sedikit dan berniat membeli beberapa makanan disana. Namun tanpa disengaja, ia berpapasan dengan Mark dan teman-temannya. Sontak Dion terkejut akan hal itu. Ketakutan langsung memenuhi pikirannya. Dion sudah siap untuk kembali dipukuli, asal Mark dan kawan-kawannya tidak mengusik hal lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan masalah itu. Namun ternyata mereka tidak melakukan demikian.
"Okay, so you're pretty brave, huh? I'm not gonna beat you up right now. Just remember what i said before on that day." Ucap Mark yang memang terasa sangat mengintimidasi. Dan setelah ia menyelesaikan kalimatnya, ketiga orang itupun berjalan menjauhi Dion.
Ia terdiam ditempatnya berdiri. Ketakutan menguasai seluruh isi pikirannya. Dion merasa kalau apa yang ditakutkannya selama ini akan terjadi. Ia tidak ingin hal tersebut. Mencoba berpikir untuk mencari solusi pun rasanya sangat sulit.
"Woi. Bengong aja daritadi." Ucap Arthur memecah pikiran Dion. Ia kebetulan melihat Dion masih berada disana. Nampaknya Arthur juga ingin jajan-jajan sedikit, jadilah ia memutuskan untuk ikut serta juga membeli beberapa makanan. Dion yang kala itu terpecah pikirannya pun mengiyakan permintaan Arthur.
Selesai dari itu, mereka kembali ke daerah backstage. Sebab masih ada satu acara lagi untuk semua pengisi acara, yaitu pengumuman penampilan terbaik berdasarkan vote dari para penonton yang dilakukan secara digital melalui HP masing-masing penonton. Dan ya, terpilihlah dua penampilan, yaitu drama musikal dan dance cover lima kawan itu.
Singkatnya, acara pun usai dan semua pengisi acara mulai pulang ke rumah masing-masing. Begitupun dengan mereka bertiga akan pulang ke apartemen. Awalnya Arthur masih ingin jalan-jalan sedikit. Hitung-hitung sebagai jalan-jalan malam. Namun kedua temannya menolak karena memang tenaga mereka sudah terpakai banyak untuk acara hari itu. Tak lupa mereka berfoto-foto ria terlebih dahulu. Entah foto bersama, ataupun foto ala-ala candid.
Sesampainya di apartemen, terlihat wajah dengan ekspresi lelah. Kala itu mereka sampai disana pukul 22:37 waktu setempat. Awalnya mereka tak ingin mandi karena sudah lelah dan mengantuk. Namun mengingat kalau mereka mandi hanya tadi pagi saja, jadilah merekapun mandi malam itu. Dan tentu saja menggunakan air hangat.
Sesudah dari itu, tanpa pikir panjang Remi dan Arthur langsung melompat keatas kasur untuk merebahkan diri dan beristirahat. Sungguh hari yang panjang nan melelahkan. Namun Dion tak langsung pergi tidur. Ia memilih untuk menyeduh susu hangat terlebih dahulu untuk menenangkan pikirannya mengenai Mark tadi. Pikirannya melayang kemana-mana.
Beberapa saat kemudian, Dion memutuskan untuk duduk di balkon sembari meminum segelas susu hangatnya itu. Nampak ia melamun sembari menatap langit malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day: Disguised Melody
Teen Fiction"Truth" "Can you hear my voice?" Sekolah? Hal yang biasa. Namun sekolah diluar negeri sebagai siswa dari program pertukaran pelajar? Sesuatu yang menarik bukan? Rasanya jika diantara kita mengalami itu, pasti masa-masa SMA kita akan terasa sangat me...