- 02 ; yedam -

905 152 9
                                    

Klek

Blam

Pintu mobil hyundai kona berwarna silver tertutup. Seorang namja dengan tas punggung berwarna putih miliknya, turun dari mobil itu. Menatap ujung sepatunya dan menghela napas pelan.

Ia kemudian mulai melangkahkan kakinya memasuki sekolahnya.

Banyak siswa baik kakak kelas, adik kelas, bahkan teman seangkatannya berpapasan dengannya. Ia membalas sapaan mereka sembari tersenyum. Paksa.

Ketika sampai di kelasnya, ia melangkah masuk. Mendapati baru satu orang di dalam sana. Meski beberapa bangku sudah terisi tas tas. Bisa di tebak, pemiliknya pasti ke kantin. Lagi pula, bel masuk masih setengah jam lagi.

"Pagi Yedam!"

"Pagi Doyoung.."

Doyoung memendang heran pada namja yang baru saja masuk kelas. Sahabatnya bernama Bang Yedam itu terlihat murung.

"Kenapa? Ada masalah?" tanyanya.

Yedam menggeleng pelan. Ia mendudukkan diri di kursi sebelah Doyoung. Dekat jendela. Menaruh tasnya di meja sebagai bantalan dan kemudian menaruh kepalanya di atas tas.

Sekedar info, karena hari ini ada ulangan harian, Yedam harus belajar semalam. Padahal ia sudah belajar sejak sore. Namun, kedua orang tuanya tak tau. Mereka lalu menyuruh Yedam belajar malamnya.

Orang tua Yedam itu terlalu memaksakan Yedam. Segalanya harus sempurna. Terlebih, Yedam adalah cucu pemilik sekolah tempatnya berada.

Treazure High School.

Doyoung yang sepertinya mengerti apa yang terjadi pada Yedam, memilih diam. Memberi waktu Yedam sendiri. Ia lalu kembali fokus pada bukunya. Akan ada ujian di jam pertama. Doyoung ingin mengembalikan ingatan tentang pelajarannya yang mungkin semalam hilang di alam mimpi.

ㅡㅡㅡ

Jam makan siang tiba. Yedam dan Doyoung keluar kelas mengobrol di jalan  menuju ke kantin.

Di tengah jalan, mereka melihat beberapa siswa seangkatan mereka sedang berdebat. Tak perlu penasaran, Yedam dan Doyoung tau apa yang mereka bahas di perdebatan mereka.

Diskriminasi.

Hal yang lumrah di sekolah mereka.

"Adik kelas juga ada yang kena diskriminasi," ujar Doyoung mengalahkan topik mereka tentang trending twitter tadi.

Yedam menoleh.

"Sudah turun temurun. Mau di hentikan gimana lagi," sahutnya yang diangguki setuju oleh Doyoung.

Mereka itu bukan tipe orang yang terlalu memperhatikan kasta anak-anak di sekolah. Mereka bisa berteman dengan siapa saja. Yang tidak bisa adalah lingkungan mereka.

Terlalu banyak perbedaan yang orang-orang junjung tinggi untuk jadi perbatasan mereka.

Sampai di kantin, mereka menemukan kakak kelas mereka yang tengah bercanda bersama. Doyoung dan Yedam langsung ke sana. Mereka kenal kakak kelas itu.

"Sahi hyung! Shio hyung!"

"Hai Doyoung, hai Yedam,"

"Hai hyung!"

"Aku gak di sapa?"

"Jaehyuk tu siapa ya?"

"Gak kenal gak kenal,"

"Adik kelas gak ada akhlak emang,"

"Hahaha,"

Namja bernama Jaehyuk itu selalu jadi bahan candaan kedua sahabatnya, Mashiho dan Asahi, juga adik kelas kesayangan mereka, Yedam dan Doyoung. Ada satu lagi sih.

•Different•  [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang