- 06 ; keita -

676 131 12
                                    

Sret

Napas Yedam tercekat kala seseorang menariknya saat ia melewati kelas yang bersebelahan dengan kelasnya.

Mengetahui siapa si pelaku benar-benar membuatnya tak bisa melakukan perlawanan meski ingin.

Dia- Terazono Keita.

Anak kepala sekolah.

Bukan bukan. Bukan masalah Keita itu anak siapa. Yang mambuat Yedam tidak bisa melawan, karena terakhir kali ia melakukan perlawanan pada namja Jepang di depannya ini, ia justru mendapat kekerasan fisik. Membuatnya terlihat seperti korban bully.

"Hai, sayang."

Bulu kuduk Yedam berdiri. Ia menegang takut mendengar nada Keita yang tidak biasa itu.

Tak ada satupun orang lewat yang berniat membantu Yedam sekalipun mereka tau siapa Yedam dan siapa Keita.

Yedam- cucu pemilik yayasan sekolah mereka dan Keita anak kepala sekolah yang punya tingkah laku layaknya seorang berandal. Kekerasan adalah cara Keita hidup.

Biasanya, Doyoung akan membantunya. Tapi- sahabatnya itu sedang ada urusan dengan guru pembimbing olimpiade sainsnya.

Ya. Sejarah, memang hanya Doyoung yang berani menggertak Keita tanpa memandang siapa Keita itu.

"Ayo pergi dengan ku," ujar Keita sembari bergerak menarik Yedam. Tujuan namja itu adalah atap gedung sekolah mereka.

Yedam tidak tau kenapa, tapi ada sesuatu di dalam dirinya yang mendorongnya untuk menepis genggaman tangan Keita pada pergelangan tangannya.

Dengan berusaha, Yedam berharap bisa melepaskan diri. Tapi, Keita justru semakin mengencangkan genggamannya.

"Oh, melawan."

Keita memajukan dirinya pada telinga Yedam membisikkannya sebuah kalimat ancaman yang membuat Yedam berdigik takut sebelum akhirnya Keita kembali menarik Yedam yang terlihat menurut. Yedam benar-benar yakin pergelangan tangannya akan memerah.

Ya, sebelum sebuah tangan lainnya menghentikan mereka.

Yedam menoleh terkejut, pun Keita.

"Dia kesakitan dan takut padamu. Tidak kah kau melihatnya?"

Bukan! Itu bukan Doyoung!

Dan itu membuat para siswa yang tadi tengah lewat, berhenti dan menonton. Menonton aksi heroik seseorang yang mencoba melawan Keita.

Keita mengganti raut wajah terkejutnya dengan pandangan dan tawa remen yang tertuju pada orang di samping Yedam. Tepatnya, selangkah lebih maju dari Yedam.

"Adik kelas-" Keita mendekat membaca pin nama yang orang itu pakai. "-bernama Haruto. Haruto?"

Hening sejenak sebelum tawanya pecah. Beberapa orang juga tertawa meski mereka sembunyikan. Dan sisanya, semakin terkejut dengan identitas orang yang bernama Haruto.

"Heh, anak beasiswa dari kasta bawah, adik kelas lagi. Sopan sama kakak kelasmu! Urusan mereka bukan urusanmu!" seru Keita yang sama sekali tidak membuat nyali Haruto menciut.

Ia juga tidak tau kenapa ia membantu Yedam. Terlebih- berurusan dengan anak kepala sekolah.

Semua berawal dari Haruto yang hendak ke ruang guru olahraga yang memang ruangannya satu lantai dengan kelas Yedam. Tapi, Haruto tidak tau jika ada kelas Yedam di sana.

Ia lalu melihat Yedam tengah dipaksa seseorang. Ingin membantu, tapi setelah tau itu Keita- Haruto menahan diri. Ia tak ingin cari masalah dengan anak kepala sekolah.

•Different•  [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang