- 16 ; different -

648 114 49
                                    

Puk

"Hayo, menunggu apa?"

Yedam terkejut saat Doyoung menimpuk kepalanya dengan baju toga namja Kim itu yang sudah terlipat rapi.

"Eh, baju toga kamu udah kamu lepas? Udah foto?" tanyanya yang diangguki Doyoung.

"Mama papa kamu udah nunggu tuh. Tadi barusan selesai ngobrol sama ayah sama bunda."

Yedam mengangguk dan kemudian pergi dari hadapan Doyoung untuk menuju tempat foto. Sudah jadi suatu tradisi saat kelulusan, tiap siswa akan berfoto dengan keluarga mereka. Setelahnya, baru sesi foto biasa dengan teman-teman.

Doyoung pun berniat mengikuti Yedam juga. Karena orang tuanya tak jauh dari tempat Yedam berada.

Mereka tadi ada di depan pintu aula yang menghadap langsung ke gerbang sekolah. Hanya terbatasi halaman depan sekolah. Doyoung bisa menebak apa yang Yedam tunggu.

Haruto Haruto. Segitu berpengaruhnya pada Yedam.

Drrrt drrrt

Ponsel Doyoung yang bergetar mengalihkan fokus namja itu. Ia mengambilnya dan segera menerima telepon yang ternyata dari kakaknya.

"Gimana hyung?"

"Nothing can we do. Kali ini, hanya Yedam yang bisa membatalkannya sendiri."

Doyoung mendengus kesal. Ia mengatakan rambutnya. Kesal kesal sangat kesal.

"Bahkan dengan membawa nama keluarga kita?"

"Itu- belum ku coba. Tapi ku yakin tak berpengaruh selama hubungan keluarga kita dengan keluarga Yedam hanya sebatas pertemanan antar orang tua."

Kening Doyoung mengernyit.

"Memang, hubungan seperti apa yang bisa berpengaruh?"

"Eum, misal, kau punya hubungan lebih dengan Yedam. Kurasa itu bekerja. Tapi-"

"Lakukan, hyung. Katakan pada mereka, pertunangan keturunan Bang dan Terazono tak bisa dilaksanakan karena Bang Yedam adalah kekasih Kim Doyoung." tegasnya sembari berjalan masuk.

Tut

Dan sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Doyoung.

Rencananya harus berhasil. Jalur hukum harus bisa. Doyoung dan kakaknya sudah berusaha mengumpulkan bukti rencana-rencana aneh Keita dan keluarganya. Jadi, harus berhasil.

Wussh

Angin yang berhembus sempat menerpa rambut Doyoung. Terus berlalu hingga ke arah gerbang sekolah. Dan kemudian menyebar lebih luas.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

playing lagu 'love is gone' yg accoustic ver. dapet feel ga ya... hwhw. spotipai ada..

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rambut hitam legam seseorang yang berdiri menyandar pada dinding samping pagar, juga ikut diterpa angin. Jaket denimnya juga sempat bergerak karena hembusan angin yang melintas tadi.

•Different•  [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang