Love From Mafia Part 47 Menghancurkan Bara

97.1K 4.8K 40
                                    

merry christmas 2020 and happy new year 2021 untuk readerku tersayang, semoga Tuhan Selalu Memberkati kita semua,


happy weekend buat semuanya, yg liburan tetap jaga protokol kesehatan, yg di rumah aja kaya author juga tetap patuhi protokol kesehatan,

see u minggu depan gaess....




Hubungan rumah tangga Ciara dan Bara kembali merenggang, ditambah saat ini Bara sedang sibuk mengurus perusahaan Jonnas, ternyata banyak orang orang di perusahaan yang berkhianat, mau tidak mau Bara harus menumpas pengkhianat yang meresahkan perusahaan, belum lagi dewan direksi meminta pergantian CEO karena keadaan Jonnas belum juga ada kejelasan, walau sebenarnya Jonnas telah siuman namun dia hari memulihkan tubuhnya pasca operasi.

“Tuan Bara, saat ini pemegang saham, dewan komisaris dan beberapa direksi telah berkumpul di ruang meeting, apa kita akan datang?.” Tanya Arres, Jonnas memang meminta Arres untuk membantu Bara berkerja di perusahaan, Jonnas telah berada di tempat yang aman bersama Catya jadi tidak akan ada yang mengusiknya.

“Tentu kita akan datang, ohhh ya, ngomong ngomong dimana Keano?.” Tanya Bara,
“Keano sedang berada di depan, sepertinya dia sedang menelfon seseorang,” Bara mengangguk.

“Ayoo kita melihat pertunjukan yang akan terjadi sebentar lagi,” Bara melangkah keluar dari ruangan kerja Jonnas yang dia tempati saat ini, Keano telah menunggunya langsung mengikuti langkah Bara menuju ruang rapat direksi.


Diruang rapat, Beberapa dewan pemegang saham berdiskusi dengan komisaris dan dereksi sambil menunggu rapat di mulai, disana tentu ada Brandon tentu karena dia pemegang saham dan juga direktur kedua..

Ruangan rapat yang tadi cukup ramai kini langsung hening ketika Bara memasuki ruang parat, ada juga yang menatap Bara ogah ogahan, ada juga yang menatap Bara biasa aja.

“Wahhhh sepertinya niat untuk menggulingkan Daddy Jonnas cukup banyak juga,, tapi kenapa kalian pada dia setelah saja datang, bukannya kalian sedang sibuk berdiskusi siapa yang akan menjadi pengganti Daddy?,” Tanya Bara dengan santai, namun tidak dengan wajah dan sorot matanya yang tajam penuh dengan intimidasi.

“Kami semua disini ingin memilih pemimpin baru, perusahaan sedang mengalami krisis, kursi CEO kosong, jika kita menanti Tuan Jonnas mungkin perusahaan ini hanya tinggal nama, bahkan setelah Tuan Jonnas kecelakaan saham perusahaan terus menurun di tambah peberitaan anak yang tidak di akui itu, mau sampai kapan kita semua menunggu, ingat pemegang saham memiliki hak untuk memilih pemimpin yang kompeten..” Ucap seorang laki laki paruh baya berjas putih.

“Tuan Derren, anda tau betul perusahaan sangat besar, dan anda tau ini bukan berusahaan sehari dua hari namun telah tujuh puluh tahun, perusahaan bisa semaju ini berkat Tuan Jonnas , bahkan jika saya lihat anda baru masuk menjadi pemegang saham disini sekitar lima tahun, artinya anda melewatkan enam puluh tahun perusahaan ini, lalu anda seenaknya minta di ganti CEOnya?. Tentu,, tentu saja boleh jika anda dan rekan rekan menggantikan Daddy memimpin perusahaan ini, namun ketentuan perjanjian yang kalian sepakati kalian tidak lupa bukan?.” Tanya Bara,

“Kesepakatan apa yang kamu maksud Bara?.” Tanya Brandon, karena dia tidak tau apapun kesepakatan pihak dewan direksi dengan Jonnas.

“Apa Tuan Brandon lupa akan informasi sepenting ini?.” Tanya pemegang peserta rapat lainnya, membuat beberapa jajaran direksi melirik Brandon saling berbisik bisik.

“Tentu Tuan Brandon tau, namun dia lupa tentang perjanjian itu,” Bara membantu menjawab pertanyaan yang di lontarkan pemegang saham.

“Jadi bagaimana apa masih mau di ganti CEOnya?.” Tanya Bara lagi.

“Tunggu Bara,,, apa maksud semua ini, bahkan kondisi Kak Jonnas aja kita tidak ada yang tau, lalu apa salahnya kita semua rapat untuk menentukan siapa yang akan memimpin perusahaan ini,” Sela Brandon.

“Kondisi Daddy? Kondisi Daddy baik baik aja kok Om, tidak ada yang perlu di khawatirkan,” Balas Bara telak.

“Kami perlu bukti, jangan jangan ini hanya peralihan agar tidak terjadi pergantian pemimpin, benar kan apa yang saya katakan?.” Tanya Derren. Tentu saja pertanyaan Derren membuat orang orang langsung krasak krusuk berbisik bisik.

“Kondisi Daddy tidak memungkinkan untuk di perlihatkan pada khalayak umum, namun jika, kalian tetap ingin melakukan pemilihan CEO baru silahkan, saya akan mengawal jalannya pemilihan, saya ingatkan sekali lagi, saham milik umum hanya empat puluh persen, lima persen milik Yayasan, dan lima puluh lima persen saham milik Daddy Jonnas, Saya, Axel dan noname, itu di khususkan untuk Ciara anak Daddy yang hilang.” Bara mengingatkan kembali para pemegang saham, sebelum mereka bertindak lebih jauh.

“Bukannya anak Kak Jonnas telah di temukan, kenapa tidak langsung berikan saja saham ini pada Celine??.” Tanya Brandon.

“Tidak,, karena kami semua yakin Celine bukan anak Daddy, bisa jadi Celine hanya orang yang memiliki wajah mirip dengan Mommy Catya lalu di manfaatkan orang orang tertentu agar menarik simpatisan publik,” Brandon makin mengepalkan telapak tangannya di bawah meja, sial,, kenapa Brandon merasa Bara tau jika Celine bukan anak Jonnas dan Catya. Tidak,, Bara tidak boleh tau jika Celine bukan anak Jonnas dan Catya.

“Bara,, apa lagi yang akan kamu sangkal, apa kamu tidak rela jika Celine anak Kak Jonnas, apa kamu takut harta mereka jatuh ke tangan Celine makanya kamu sebisa mungkin menyingkirkan Celine dari hadapan Kak Jonnas?,” Tanya Brandon, mungkin Brandon merasa dia diatas awan makanya dia tidak takut dengan Bara.

“Harta? Bahkan harta keluarkan Hopskin lebih banyak jika di hitung hitung dengan logika,” Ucap Bara telak, tentu saja Brandon langsung diam. Dia sudah kehabisan cara untuk menekan Bara.

“Jadi bagaimana? Masih ingin melanjutkan rapat kali ini?.” Tanya Bara,

“Tidak,, tentu tidak, kami semua percaya jika Tuan Jonnas akan segera kembali memimpin perusahaan ini, kami akan menunggu kedatangan Tuan Jonnas.” Robert Alesson angkat bicara, dia memiliki setidaknya lima persen saham di perusahaan ini, menentang Bara sama saja mengibarkan bendera perang, dan Robert tidak ingin uangnya lenyap karena konflik kali ini.

“Saya setuju dengan Tuan Robert,,” Sahut dewan direksi lainnya.

“Saya setuju,,” Semua saling bersahutan, hanya Derren dan Brandon yang tidak bicara. Tentu, karena Brandon dan Derren yang mengumpulkan.

“kalau begitu, rapat kali ini selesai, saya masih bnayak kerjaan, begitu juga dengan komisaris dan direksi, bukan begitu?.” Tanya Bara pada direksi dan komisaris, mereka hanya mengangguk. Bara mau di lawan, gak akan bisa.


Setelah Bara meninggalkan ruang rapat, beberapa pemegang saham dan komisaris ikut membubarkan diri. Di ruang rapat menyisakan Brandon, Derren dan satu orang pemegang saham Georgino Harrie.

“Sialll bagaimana bisa mereka patuh pada Bara,” Brandon memijit pelipisnya, rencananya kali ini gagal total.

“Apa perjanjian yang dilakukan pemegang saham dan komisaris?, kenapa aku tidak tau apapun??.” Tanya Brandon.

“Sama akupun juga tidak tau,” Ucap Harrie, mereka lalu melirik Derren.

“Jonnas membuat kesepakatan dengan pemegang saham dan komisaris jika suatu saat terjadi sesuatu dengan Jonnas, seperti kecelakaan yang dia alami saat ini satu satunya yang akan di tunjuk menggantikan Jonnas adalah Aldebara Reonando Hopskin. Semua orang menyetujuinya, sepak terjang Bara tentu tidak di ragukan lagi, bahkan rencana yang disusun Brandon hancur berantakan.” Derren menjelaskan apa yang dia ketahui.

“Tapi kenapa aku tidak di beritahu?.” Tanya Brandon, sepertinya banyak hal yang Kakak iparnya itu sembunyikan, hanya saja dia tidak menyadari atau mungkin dia terlalu lengah selama ini.

“Aku pun juga tidak diberi tau.” Harrie ikut berkomentar.

“Hanya pemegang saham dan komisaris yang di beritahu, jajaran direksi tidak ada yang di beritahu sama sekali,” Derren menjelaskan kembali apa yang dia tau.

“Siall, kalau begini, akan lama untuk menghancurkan perusahaan Jonnas,” Harrie kembali bicara.

“Kita harus memberitahu Ariano, kita harus menyusun rencana yang lain, jangan sampai apa yang sudah kita rencanakan hancur sia sia,” Ya,,, di perusahaan ini tanpa disadari Jonnas banyak orang orang yang ingin menghancurkan Jonnas, mereka menyusup ke perusahaan atas bantuan Brandon.

“Satu satunya menghancurkan perusahaan ini adalah menghancurkan Bara, tapi Bara terlalu kuat untuk kita hancurkan,” Harrie bahkan telah berfikir untuk menghancurkan orang orang terdekat Bara,

“Benar,, orang orang terdekat Bara yang akan menjadi sasaran kita, bukannya menyakitkan bagi Bara melihat orang terdekatnya hancur satu persatu,” Brandon berkomentar, membenarkan rencana Harrie.

“Mulai dari siapa dulu?.” Tanya Derren.

“Johan,, jika johan hancur, maka perusahaan Bara di Asia kosong tanpa pemimpin, lalu setelahnya Axel, membuat kesalah pahaman diantara mereka akan membuat perusahaan ini terombang ambing, apa lagi saham Axel lebih besar, kita bisa merangkul Axel maka akan mudah menghancurkan Bara.

Tanpa mereka sadari, apa yang mereka bicarakan tadi telah terekam lewat penyadap suara yang di pasang di bawah meja.


****


Satu minggu berlalu, semenjak Ciara tinggal di London keluar dari pethousepun hanya sekali saat mengunjungi mansion Jonnas dan Catya tiga hari yang lalu, sisanya, Ciara hanya berdiam diri di penthouse, makan, masak, tidur, nonton, itu saja. Terkadang Ciara ingin pergi jalan jalan, sudah beberapa kali Ciara datang ke London untuk main ataupun kerja, namun sayangnya kali ini Ciara tidak bisa, Bara memperketat penjagaan di penthouse, walau tidak mencolok namun Ciara tau itu.

Bahkan tirai di penthouse pun hanya boleh di buka yang gelap, sementara yang tipis tidak boleh, kata Keano musuh musuh Bara sedang mengincar tempat tinggal Bara, dan Ciara tidak mau pindah ke mansion Catya, maka jalan satu satunya membuat penthouse yang Bara tempati ini tidak terlihat seperti di tempati.

Siang ini entah kenapa Ciara ingin makan sambal balado udang, sementara di kulkas tidak ada stok udang sama sekali.

Menghubungi Bara? Tidak, Ciara sedang mencoba menjauh dari Bara, selama tiga hari ini Keanolah yang menjadi budaknya, jika Ciara ingin makan ini itu, butuh ini itu, maka Keano yang akan membelikan untuk Ciara.

Awalnya Ciara ragu, namun keluar saja dia tidak boleh, mau enggak mau Ciara memanfaatkan Keano.

“Keano,,” Ciara sumpringah melihat Keano datang membawa kantong plastik. Ciara bahkan langsung merebut kantong plastik yang di pegang Keano.

“Wahhhh udangnya besar besarr,,” Ciara berjalan menuju dapur untuk mengolah udang yang dibelikan Keano, melupakan Keano yang masih ada di penthouse.

Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang