Love From Mafia Part 13 Rasa Bersalah

159K 7.3K 71
                                    

Bara belakangan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di markas, Bara terjun langsung melatih pengawal pengawal baru yang sudah Bara rekrut dari beberapa bulan yang lalu, Bara tidak sembarangan merekrut orang untuk di jadikan anak buahnya, kriteria Bara sangat tinggi untuk memilih satu orang, mulai dari cara berfikir, teknik bela diri, kesiagaan mereka, hingga keluarga, Bara tidak merekrut orang orang yang masih memiliki keluarga, jika anak buah Bara memiliki untuk menikah maka mereka harus keluar dari La Zetas, segala informasi yang mereka punyai dari La Zetas akan di hilangkan dari otak mereka, Bara akan mencuci otak mereka tentu saja, karena Bara tidak ini La Zetas di ketahui polisi dan aparat lainnya yang bisa membahayakan La Zetas.

“Selamat malam Bara, Bara ini aku bawain minum buat kamu,” Adrea menyodorkan satu botol minuman dingin untuk Bara, walau Bara tidak menginginkan Andrea lagi entah kenapa Bara masih ingin mempertahankan Andrea disini.

Bara hanya diam, namun mengambil botol berisi air dari tangan Andrea.

Bara langsung meninggalkan Andrea setelah meminum air dingin yang dibawakan Andrea, di ruang latihan bela diri banyak laki laki yang sedang mengasah kemampuan mereka dengan bertanding melawan Bara, Keano, Edo, Satya, dan beberapa pelatih yang dimiliki Bara.

Keano melihat Andrea masih mendekati Bara hanya bisa geleng geleng kepala, harusnya Andrea sadar diri jika Bara tidak lagi membutuhkannya, namun Keano sendiri tidak tau apa alasan Bara masih mempertahankan Andrea di markas mereka, Andrea satu satunya perempuan di markas ini sehingga banyak laki laki curi curi pandang dengan Andrea.

Bara mendudukan tubuhnya di sofa ruang kerjanya, Bara melirik jam di dinding, pukul sepuluh malam, dan Bara baru selesai melatih beberapa anak buahnya yang baru dia rekrut.

****

Tengah malam Ciara terbangun dari tidurnya, hampa itu yang Ciara rasakan, namun Ciara juga tidak bisa menuntut banyak hal dari Bara, Ciara tidak ingin main main lagi dengan Bara, atau semuanya akan hancur dalam sekejab, sama seperti karirnya.

Bahkan brand ambassador apartemen Bara pun di ganti dengan model lain, Bara memang keterlaluan, tapi Ciara bisa apa, mengingat hal itu hanya akan membuat Ciara makin merasakan kesedihan.

Ciara bangkit dari duduknya, tangah malam memang waktu yang pas untuk Ciara makan, namun Ciara lupa meminta camilan makan malam, mau tidak mau Ciara harus turun ke lantai satu, lebih tepatnya ke dapur.

Ciara membuka kulkas hanya ada buah buahan, tidak ada cake atau camilan lainnya, padahal Ciara ingin makan cake.

Mengambil ponsel di sakunya, Ciara mencoba mencari penjual cake yang masih buka di gofood, namun nasib buruk memang sedang menimpa Ciara, tidak ada satupun penjual cake yang masih buka, rata rata hanya fastfood, Ciara menghela nafasnya.

“Nona, Nona belum tidur?.” Ciara di kagetkan dengan kedatangan Yasya, kepala pelayan itu jam segini belum tidur, batin Ciara.

“Aku laper Bi Yasya,” Yasya yang sudah tau kebiasaan Ciara di tengah malampun segap ingin membuatkan makanan untuk Ciara.

“Nona ingin di buatkan apa?.” Tanya Yasya.

“Tidak, aku tidak mau dibuatkan makanan, aku sebenarnya pengen cake, tapi enggak ada toko kue buka tengah malam gini.” Yasya bisa langsung tau jika Ciara sedang ngidam.

“Apa anda ingin di buatkan Cake, saya akan membangunkan koki pastry,” Tanya Yasya.

“Tidak perlu, mereka sudah bekerja seharian, aku tidak ingin mengganggu mereka,” Ciara tentu tau bagaimana lelahnya bekerja seharian dan malam memang waktu yang tepat untuk tidur.

“Tapi, anda?.” Yasya sebenarnya tidak tega membiarkan Ciara kelaparan, namun Yasya juga tidak bisa membuat cake.

“Masih ada waktu besok, apa ad amie instan?.” Tanya Ciara pada Yasya.

Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang