Love From Mafia Part 2 Menghindari

234K 9.4K 95
                                    





Pagi pagi sekali Ciara sudah bangun, dia akan jogging sekaligus menghirup udara segar, semalaman dia tidak tidur gara gara mengingat ucapan Bara, Bara memang sialan.

Ini baru jam lima lebih beberapa menit, masih cukup gelap, namun Ciara tidak perduli, dengan tank top di lapisi jaket, celana olahraga selutut dan sepatu lari, Ciara sudah siap untuk lari, kebiasaannya sejak kecil saat dia sedih, dia kesal, dia akan berlari sekuat tenaganya.

Ciara menghentikan langkahnya di taman, dia bahkan baru tau jika di sekitar sini ada taman sebagus ini, matahari mulai menampakkan sinarnya, Ciara melihat jamnya, jam enam kurang sepuluh menit, lama sekali dia berlari.

Setelah istirahat mungkin sepuluh menit, Ciara segera kembali ke mansion milik Bara, jam Sembilan nanti dia akan bertemu client untuk membahas Jakarta Fashion Week dua minggu yang akan datang, tentu saja banyak designer yang ingin memakai Ciara sebagai modelnya, namun Ciara sudah menentukan pilihannya, Anne Marya, designer sedang naik daun dengan karya karyanya yang unik, menggabungkan kain kain tradisional dengan design yang saat ini sedang di gandrungi anak muda, sehingga anak anak muda tidak lagi menganggap kain kain tradisional kuno dan tidak sesuai seleranya.

Ciara sampai di mansion Bara langsung kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap siap, dia baru menyadari jika tangannya masih merah, mungkin nanti dia akan menutupinya dengan baju lengan panjang atau foundation, seorang model tentu saja tidak boleh ada luka di tubuhnya.

Setengah delapan pagi, Ciara sudah siap dengan celana selutut, tank top, yang di lapisi kemeja oversizenya, tentu saja Ciara memilih baju lengan panjang agar Esna tidak mengetahui memarnya, mungkin nanti dia akan membeli obat untuk menghilangkan memar di tangannya, itu lebih baik dari pada di cerca Esna setiap saat.

Ciara sebenarnya ingin menghindari Bara namun sepertinya dia kurang beruntung, Bara sedang duduk di meja makan sambil melihat tabnya, bahkan mungkin Bara lebih fokus dengan tabnya dari pada makannya.

Ciara mengambil sepotong roti tawar, lalu di olesi dengan selai cokelat, susu putih hangat sudah tersedia di meja makan, biasanya Ciara harus minta terlebih dulu baru di siapkan.

Selesai makan dan minum susu, Ciara segera bergegas, meninggalkan Bara yang masih asik dengan tabnya.

Bara hanya melirik Ciara, tumben sekali istrinya memakai baju panjang, biasanya hanya kaus, atau dress, masa bodo dengan Ciara.

Bara segera meneguk kopinya, lalu bergegas ke teras, sebentar lagi jam delapan waktunya berangkat ke kantor.

***

Ciara setelah berdiskusi dengan Anne Marya, siang ini dia ada pemotretan di Royal HK, apartemen baru dengan harga ratusan milliar, bahkan Ciara saja tidak bisa membayangkan bisa membeli apartemen semewah ini, memang pasangsa pasar apartemen ini hanya untuk lima persen dari masyarakat di Indonesia, lebih tepatnya orang orang kaya yang suka membuang buang uang.

Ciara sudah siap dengan gaun lengan panjang berwarna navy, simple namun berkelas dengan beberapa berlian di pinggangnya.

Selesai melakukan pemotretan indoor kini Ciara ganti baju untuk pemotretan outdoor, beruntung hari sudah sore jadi matahari tidak terlalu menyengat.

Esna berusaha menutupi memar di tangan Ciara, sambil ngomel ngomel, mungkin karena tadi Ciara sempat mencuci tangannya makanya foundation di lengannya hilang, apa lagi tadi dia menggunakan gaun lengan panjang tidak ada yang mengetahuinya.

"Lo kenapa sihhh masih aja ceroboh gini," Esna masih mengomel sepanjang jalan, mereka akan melakukan pemotretan di taman dan kolam renang lantai satu, makanya mereka berdua turun, tanpa sengaja Ciara bertemu Bara dan Johan, dan beberapa orangm karena buru buru mereka berdua ikut masuk kedalam lift tersebut,

Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang