hola gaes.. aku baru bisa update malam ini kalau besok aku nggak tahu sih bisa update atau nggak jadi jangan ditungguin ya,, karena aku tuh lagi sibuk banget di rumah, buat kalian yang komen, spam aku di IG di wp Maaf banget aku gak bisa balas satu persatu hanya beberapa aja sih Yang aku bales Jadi aku minta maaf banget.... up lagi antar hari Kamis kalau enggak Jumat pokoknya hari Selasa Rabu jangan ditungguin ya.... see you guys
Di halaman depan hotel milik Bara telah ramai dipadati awak media, berita Bara dan Ciara benar benar menyebar luas, dalam semalam media dari beberapa negara telah hadir, mereka tentu tidak mau ketinggalan berita besar seperti ini.
Siang ini Bara datang ke hotel di temani Ciara, Bara berunding dengan Ciara tadi pagi setelah makan bersama orang tuanya.
Kedatangan Bara tentunya langsung di serbu awak media namun pengawal Bara dan petugas hotel dengan sigap menghadang awak media, Bara dan Ciara langsung berjalan menuju loby.
Bara sebisa mungkin menjaga Ciara, karena awak media yang berdesak desakan ingin mendekat dan bertanya langsung pada Bara dan Ciara.
Awak media yang di undang Bara memang telah menunggu di sebuah meeting room dan mereka hanya di perbolehkan meliput saat Bara dan Ciara berada di dalam ruangan, selebihnya tidak boleh.
Bara dan Ciara masuk kedalam meetingroom, disana sudah ramai dengan awak media dan pengawal yang berjaga di setiap sisi.
Bara tanpa basa basi langsung naik ke atas panggung, tangannya terus menggenggam tangan Ciara. Kilat lampu flash terus terarah pada Bara dan Ciara. Ciara yang cukup lama tidak melakukan pemotretan cukup pusing melihat flash camera yang terus mengarah padanya.
“Selamat siang teman teman media semuanya, tanpa perkenalan kalian tentu sudah tau siapa kami, namun kali ini saya akan memperkenalkan istri saya di hadapan public,.” Bara menghentikan sejenak ucapannya, melihat reaksi awak media yang ada di hadapannya saling berbisik satu sama lain.
“Perkenalnya istri saya, Ciara Geraldine, ahhh lebih tepatnya dia Ciara Geraldine Hopskin, ya,, dia istri saya dan juga ibu dari anak anak saya kelak, kita sengaja menyembunyikan pernikahan kita karena kita tidak ingin terjadi banyak masalah untuk kedepannya, namun ternyata semalam kami ketahuan juga.” Ucap Bara dengan santai.
“Tuan Bara, sejak kapan anda menikah dengan Nona Ciara, dari berita di Indonesia jika beberapa bulan yang lalu Nona Ciara terkena skandal dengan anggota dewan?.” Tanya seorang wartawan..
“Kami menikah sudah cukup lama mungkin delapan bulan atau lebih dan saya juga tidak tau dari mana munculnya skandal itu, Ciara bahkan tidak perduli dengan berita itu, karena saat itu kami sedang bahagia dengan kehamilan Ciara.” Balas Bara, padahal isu itu Bara yang membuatnya.
“Nona Ciara, apa anda menikah dengan Tuan Bara hanya untuk uang?.” Tanya salah satu wartawan laki laki.
“Iya dan tidak.” Balas Ciara singkat.
Wartawan kembali berbisik bisik dengan sampingnya, namun Ciara tidak perduli, dia kembali melanjutkan ucapannya.
“Hidup itu butuh uang, dan saya orangnya realistis, Bara mengajak saya menikah, dia menyukupi semua kebutuah saya, jadi tidak ada salahnya menikah dengan Bara, dan kami juga saling mencintai apa salahnya kalau kami menikah,” Balas Ciara telak, membuat laki laki itu terdiam.
“Jadi masalah ini selesai sampai disini, sekian dan terimakasih,” Ucap Bara mengakhiri konfrensi pres siang ini.
“Tuan Bara,, Tuan Bara,, Tuan Bara,, Tunggu,, Tuan Bara,,.” Beberapa wartawan ingin mengejar Bara, namun pengawal yang ada di sana sigap untuk menghadang.
“Semuanya sudah selesai, dan kita akan melanjutan pernikahan kita untuk selamanya,” Bisik Bara di telinga Ciara.
“Aku mencintai kamu,” Balas Ciara, sambil mengecup sekilas rahang Bara. Ciara tidak malu untuk menunjukan rasa cintanya pada Bara, karena semua orang saat ini sudah mengetahuinya, jadi tidak ada yang namanya sembunyi sembunyi lagi.
Flashback on.
Selesai sarapan, Jonnas, Catya, Bara, Ciara dan Axel duduk di ruang keluarga, ada yang ingin Bara katakana pada mereka semua, jadi disinilah mereka di ruang keluarga.
“Mom, Dad, sebelumnya Bara ingin minta maaf. Ini kontrak pernikahan Bara dan Ciara, Bara serahkan pada Daddy.” Bara menyerahkan selembar kertas berisi kontrak pernikahan Ciara dan Bara.
“Maksud kamu apa Bara? Apa kamu ingin kita bercerai secepat ini?? gara gara masalah semalam?.” Tanya Ciara langsung.
“Bukan gitu, …..” Belum selesai Bara bicara Ciara terlebih dulu memotong ucapan Bara.
“Bukan gitu apanya, katanya kamu ingin kita berjuang bersama sama, katanya kamu cinta sama aku, katanya kamu,….” Bara langsung memeluk Ciara, membawanya kedalam dekapannya, Ciara memberontak namun Bara tidak tinggal diam, dia mendekap erat Ciara hingga Ciara tenang.
“Dengerin aku, sebentar aja,” Ciara masih sesegukan, dia hanya mengangguk sekilas.
“Dad, Bara menyerahkan perjanjian pernikahan Bara dengan Ciara, karena Bara tidak butuh kontrak itu lagi. Bara dulu menikahi Ciara karena pernikahan kontrak, tapi sekarang, Bara ingin menikah dengan Ciara karena Bara mau, Bara mau hidup bersama Ciara, Bara mau selamanya bersama Ciara dalam pernikahan Bara, Bara mau Ciara jadi ibu dari anak anak Bara, Bara mau hidup mersama Ciara, dan menua bersama Ciara seperti Mommy dan Daddy, Bara minta Daddy dan Mommy untuk merestui pernikahan Bara dan Ciara. Bara mencintai Ciara, Bara menyayangi Ciara,” Ucpan Bara sungguh sungguh, Catya dan Ciara menangis, sungguh melihat kesungguhan Bara membuat dua wanita beda generasi itu menangis terharu.
Jonnas mengambil pematik yang ada di bawah meja, membakar kertas berisi perjanjian pernikahan Bara dan Ciara. Jonnas membakar pernjanjian pernikahan kedua anaknya.
“Daddy restui pernikahan kalian, semoga Tuhan memberikan berkah untuk pernikahan kalian dan calon bayi kalian,” Ucap Jonnas setelah selesai membakar kertas itu.
“Mommy juga merestui pernikahan kalian, semoga Tuhan selalu melindungi pernikahan kalian dari keretakan, dari perceraian, dan semoga Tuhan memberikan banyak cinta untuk rumah tangga kalian,” Ciara dan Bara mengangguk dan mengamini doa dari Catya.
“Ciara, kenapa kamu menangis lagi?.” Tanya Bara,.
“Aku,, aku,,, aku,,, aku enggak tau tapi aku,….” Bara memeluk Ciara, membawanya dalam dekap hangatnya..
“Jangan menangis, ada aku disini, peluk aku jika kamu lelah, peluk aku jika kamu sedih, peluk aku jika kamu bahagai, aku akan selalu ada untuk kamu sekarang, nanti di sisa hidupku,” Bisik Bara pelan, namun Jonnas, Catya dan Axel masih bisa mendengarnya dengan jelas.
“Kalau mau mesra mesraan di kamar dong,, sakit nihh mata aku,” Sambung Axel yang melihat romantisme Ciara dan Bara.
“Sirik aja sihhh,, makanya nikah sana.” Balas Ciara, membuat Axel melotot, sepupunya itu sudah berani ternyata.
Jonnas dan Catya tersenyum melihat anak anaknya akur saling melempar candaan dan tawa.
“Ohhh ya,, Ciara boleh minta satu permintaan,” Tanya Ciara, membuat Bara, Jonnas Catya dan Axel langsung memandangi Ciara.
“Ada apa Ciara?.” Tanya Jonnas.
“Mu,,, mungkin ini bisa membuat Mommy dan Daddy kecewa,, tapi untuk saat ini Ciara tidak ingin banyak orang yang tau jika Ciara anak Mommy dan Daddy, Ciara hanya ingin orang orang terdekat saja yang tau,, Ciara takut,, Ciara sangat sangat menyayangi Mommy dan Daddy, tapi Ciara tidak ingin banyak oang orang tau jika Ciara anak Mommy dan Daddy,, please,, Ciara takut,,” Jonnas, Bara, dan Axel mengangguk, mereka para lelaki tau bagaimana sisi terburuknya jika banyak orang yang tau siapa Ciara, mungkin penculikan, terror akan berdatangan pada Ciara.
“Maksud kamu. Kamu ingin menyembunyikan identitas kamu lagi Ciara?.” Tanya Catya,
“Mom, bukan gitu, tapi Ciara takut,,, Ciara enggak tau mana yang musuh mana yang kawan, Ciara tidak ingin ada masalah Bara, di tambah Ciara telah menjadi istri Bara yang juga anak Mommy dan Daddy, pandangan orang di luar sana berbeda beda, belum lagi musuh musuh Daddy dan Bara banyak di luar sana, dan Ciara enggak tau, bisa aja Ciara menjadi alat balas dendam mereka.” Apa yang di bicarakan Ciara ada benarnya, semakin banyak orang yang tau, semakin banyak pula resiko yang harus di ambil, di tambah isi hati manusia tidak bisa di tebak, kita tidak tau mana yang baik dan mana yang buruk.
“Benar apa yang di katakan Ciara,, Aku yakin jika sudah waktunya, Ciara akan mengenakkan dirinya sendiri kehadapan public.” Sambung Jonnas, Catya hanya mengangguk, dia tidak berfikir sampai kesana, dia hanya berfikir Ciara anaknya, anaknya telah kembali, dan Catya ingin semua orang tau jika Ciara anaknya, tanpa berfikir jauh kedepan, bagaimana keadaan Ciara nantinya.
“Maafkan Mommy sayang, Mommy hanya ingin semua orang tau jika kamu anak Mommy, jika anak Mommy masih hidup, dan kini kita semua kumpul bersama.” Ucap Catya.
“Lebih baik kalian berdua siap siap dulu, Bara, Daddy titip Ciara, jangan sampai Ciara terluka,” Bara mengangguk mendengar permintaan Daddynya, lagian siapa sih yang mau buat istrinya terluka hanya laki laki bodoh yang membiarkan istrinya terluka.
“Bara akan menjaga Ciara Dad, bahkan tanpa Daddy minta, Bara akan menjaga Ciara karena Ciara tanggung jawab Bara, karena Ciara harta paling berharga yang Bara miliki,” Jonnas dan Catya mengangguk, Bara kalau udah jatuh Cinta dia akan melakukan apa saja untuk pasangannya, itu yang di tau Jonnas dan Catya, dan itu memang benar.
Flashback End.
“Sekarang kita bebas mau kemana saja tanpa bingung di katahui awak media,” Bara membawa Ciara menuju sebuah taman yang telah di sewa sebelumnya.
Musim dingin telah berganti menjadi musim semi, tunas tunas pohon mulai terlihat, beberapa bunga bunga yang ada di taman telah bermekaran menjadikan taman tampak indah.
“Waahhh,,, indahnya,” Ciara dan Bara berjalan jalan santai sambil menikmati bunga bunga bermekaran di sepanjang jalan yang mereka lalui, tangan Ciara tidak lepas dari genggaman Bara, layaknya pasangan muda yang di mabuk cinta, itu yang sedang mereka berdua rasakan.
“Emmmm,,, tapi semua itu tidak lah indah tanpa kamu.” Bisik Bara di telinga Ciara membuat semburat merah di pipi Ciara.
“Jiwa jiwa ladykiller kamu masih ada ya,,” Balas Ciara.
“Selamanya akan ada, dan aku hanya akan menggunakannya untuk mu, karena aku telah menemukan pelabuhan hatiku, yaitu kamu, Ciara Geraldine Hopskin,” Bara mengecup tangan Ciara.
“Bara,,” Bara menatap mata Ciara, setelah Ciara memanggilnya.
“Terimakasih telah mecintaiku,, terimkasih telah menerima segala kekurangan dan kelebihanku, aku sungguh sungguh mencintai kamu Aldebara Reonando Hopskin,” Ciara menghambur dalam dekapan hangat Bara.
The End.Please jangan dihapus dulu dari library kalian karena masih ada epilog dan extra part jadi tungguin aja ya... buat yang minta ceritanya Axel aku bakalan tulis tapi nanti ya setelah aku nyelesaiin Runaway karena runaway harusnya udah selesai tapi aku Fokus sama love From Mafia beebrapa bulan ini jadi pending...
Mungkin maret udah selesai sih jadi bulan april ceritanya Axel udah mulai ada di Wattpad..
selamat malam selamat istirahat jangan cariin aku ya oke bye😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Mafia
RomanceDemi uang Ciara Geraldine melakukan apa saja, termasuk menikahi Aldebara Reonando Hopskin, pengusaha kaya raya di negeri ini, namun Ciara tidak mengetahui sisi gelap seorang Bara...