[COMPLETED]
Fullsun adalah julukannya, si penebar keceriaan serta tawa.
Beruang adalah nama lainnya, Si Manis yang setiap tingkahnya selalu bikin gemas.
Jangan lupakan panggilan Pudu untuknya, dia adalah definisi kebahagian berwujud manusia.
Tapi ba...
Haechan duduk termangu memandangi dua orang dewasa yang sedari tadi ribut sendiri.
Mereka adalah Taeyong dan Doyoung.
Keduanya meributkan masalah, siapa yang akan tidur bersama Haechan malam ini.
Mengingat bahwa bocah itu sedang sakit.
Yang lain sudah lepas tangan dan tidak mau berurusan dengan melerai dua orang bergelar eomma itu karena mereka tidak ingin ikut diceramahi seperti Haechan tadi Pagi.
"Biar aku saja Doyoung-ah"
"Tidak Hyung, biar aku saja"
Keduanya asik sekali berargumen sampai melupakan bahwa pasien mereka tambah sakit akibat kelakuan mereka.
"Hyung..." Haechan memanggil dengan lirih
Namun dengan ajaib langsung membuat dua orang dewasa itu lantas segera menoleh ke arah nya.
"Waeyo Haechanie? Apa ada bagian yang sakit?"
"Apa kepalamu sakit lagi?"
Keduanya bertanya dengan khawatir, yang membuat Haechan yang awalnya kesal akhirnya luluh juga.
"Jangan bertengkar... Hyung bisa tidur berdua kan di kasur Johnny Hyung.." Jawab Haechan
Taeyong dan Doyoung saling melirik, saling melotot, terang-terangan menolak.
Namun karena khawatir mengganggu Haechan istirahat, akhirnya mereka setuju.
Haechan sendiri mengulum senyum lembut, ia mendapat tontonan menarik.
"Baiklah sekarang pejamkan matamu, Haechanie, dan tidur--
--kalau ada apa-apa, segera bangunkan Hyung, oke?"
Haechan mengangguk, lantas segera memejamkan mata.
Ia tidak langsung tidur.
Ia memeluk erat guling nya menghadap kearah kasur yang ditempati oleh Taeyong dan Doyoung
Dan, See...
Ia benar-benar mendapatkan tonton yang menarik walau sakit kepala agak mengganggu kesenangan nya.
Taeyong dan Doyoung berbaring, dalam diam, mereka saling menendang.
Baik Taeyong maupun doyong tidak ada yang mau ngalah, pada satu guling.
Keduanya berebut cukup lama, sambil berbisik pelan namun masih terdengar.
"Hyung.. kau harus mengalah" ucap Doyoung.
"Apa-apa an kau.. tidak adik yang harus mengalah" kata Taeyong tidak terima.
Keduanya terus bertengkar, entah masalah bagian kasur yang sempit, bantal nggak kebagian, salah satu kaki atau tangan nyasar
Dan sampai akhirnya mereka tertidur dengan posisi berpelukan.
Demi Tuhan, Haechan ingin tertawa terbahak-bahak kalau saja rasa nyut-nyutan di kepalanya tidak mengganggu.
Ia melirik pada jam dinding di kamar, pukul 03.15 A.M
Sudah dini hari, dan ia belum juga bisa tidur.
Haechan memandang langit-langit kamar sebentar, lalu kembali melirik kearah dua Hyung-nya yang tertidur pulas.
"Selagi masih ada kesempatan, Lebih baik aku gunakan untuk membahagiakan diriku dan mereka" guman Haechan.
Ia bosan dan akhirnya meraih ponsel, kemudian membuka password lalu mencari aplikasi never untuk men-search sesuatu.
Haechan sebenarnya sudah tau, hal-hal apa yang patut ia waspadai.
Ia hanya ingin mengecek lagi, dan mungkin saja ada secercah harapan yang bisa menolongnya.
Cukup lama ia membuka ponselnya, dan ketika melirik kearah jam.
Ternyata sudah jam 4, untungnya sepasang netra hazelnut itu tampak telah mencapai batasnya.
Secara perlahan mata Haechan kian berat, dan rasa kantuk mulai mengganggu dirinya.
Lalu...
Kedua mata itu sukses terpejam dan Haechan telah masuk kedalam dunia mimpi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☀️ F U L L S U N ☀️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ni, pas si Dedek ngintip Hyung-nya berantem
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fotbar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.