Epilog

7.5K 517 39
                                    

Lucas yang dengan langkah riang datang ke kamar Haechan langsung terdiam.

Pandangannya jatuh ke arah Mark dan Jaemin yang menangis keras.

Tangisan pilu yang sarat akan kehilangan,

Ahaha, Lucas tidak mau mempercayai apa yang sedang ia pikirkan.

Dengan langkah berat, Lucas melangkah mendekat, berusaha tersenyum seperti biasa.

"Hei, ada apa? Kenapa kalian menangis?" Tanya Lucas dengan tawa canggung.

"Hei, jawab, ada apa? Chan, kenapa mereka menangis?" Tanya Lucas lagi.

Jaemin melepas pelukannya terhadap Haechan, dengan wajah penuh air mata, ia berbalik menghadap Lucas.

"Haechan sudah pergi, Hyung" ucap Jaemin.

Lucas tertawa, "Heei jangan bercanda, ini bukan candaan yang lucu" kata pemuda itu.

Jaemin bergeming, masih terisak.

"Mark, that's not true right?" Tanya Lucas, senyum pemuda asal Hongkong itu telah hilang,  diganti dengan raut bingung.

Lucas memegang bahu jaemin dan mengguncangnya dengan sedikit kasar, "Bohongkan? kau bohongkan Jaem?" kata pemuda itu sedikit berteriak.

Nihil, Jaemin tidak menjawab, Lucas merasa seluruh tubuhnya bergetar hebat, pemuda hongkong itu melepas tanganya dari Jaemin dan beralih kepada Mark yang masih memeluk tubuh Haechan yang sama sekali tidak terganggu dengan keberadaan Lucas disana.

Tangan Lucas bergetar, ia berusaha memegang tubuh Haechan namun dirinya merasa sangat takut, begitu melihat lagi, bagaimana wajah Mark dan Jaemin begitu kacau, Pemuda hongkong tersebut semakin dihantui rasa takut.

Lucas menolak percaya, tapi kejadian di depan matanya ini seakan menampar telak dirinya.

"Chan, wake up" Lucas akhirnya memegang bahu Haechan, dengan perlahan ia berusaha mengambil alih tubuh pemuda beruang yang masih bersembunyi dalam dekapan Mark.

"Hei, apa kau tidak ingin menyambutku? Bangun sebentar chan" Kata Lucas dengan suaranya yang bergetar.

Mark yang semulanya diam akhirnya bersuara, "He's gone, Lucas" kata Mark dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Lucas menatap marah, "Don't lie to me, Mark. Tadi siang dia masih tertawa denganku. Bagaimana bisa dia pergi padahal tadi siang dia masih baik-baik saja!" ungkap Lucas kesal.

Mark balik menatap tajam pada Lucas "He told me he was tired, Luc. He wan't to go, and now he's gone" kata Mark,

"Dia pergi dalam pelukan ku dan Jaemin, Luc. Dia sudah menahan dirinya untuk tidak pergi karena khawatir dengan kita Luc, jadi kumohon, jangan bersikap seperti in, kau bisa membuatnya kecewa" kata Mark

Lucas terduduk, pemuda asal hongkong itu tidak kuasa menahan tangisnya, padahal dirinya belum lama ini merasa akrab dengan Haechan, padahal belum lama ini ia bertemu dengan anak ajaib itu.

Tapi sekarang, Lucas harus merelakan dia pergi.

"Tolong ikhlaskan Haechan Luc, Ini berat untuk kita semua, tapi kuharap kau mau melakukannya demi Haechan" kata Mark lagi.

***

Tidak jauh berbeda dengan respon yang diberikan oleh Lucas, member NCT yang lainnya pun menolak percaya atas apa yang dikatakan Mark dan Jaemin.

Tapi ketidakpercayaan itu tidak berangsur lama kala mereka melihat sendiri tubuh Haechan yang kaku serta keluarga anak itu yang sedang menangis duka memanggil nama Donghyuck agar kembali pada mereka.

F U L L S U NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang