Haechan memandang langit sore yang indah dari balik jendela kamar inapnya,
Hari ini ulang tahunnya, sejak tadi malam hingga tadi siang kamarnya dipenuhi dengan berbagai ucapan hingga canda tawa.
Dan sekarang dia sendiri, menikmati waktu istirahat nya.
Tadi Haechan sempat memeriksa beberapa platform sosmed, sudah banyak ucapan selamat ulang tahun untuknya.
Haechan tersenyum lembut, sesekali terkekeh sendiri dalam diamnya.
Entah apa yang ia tertawakan tapi tampaknya hal itu cukup lucu hingga pemuda dengan senyum mentari itu tidak kuasa untuk tertawa lebih
"Kau terlihat sangat senang" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul disisi kirinya
"Yahh, hari ini menyenangkan" jawab Haechan masih mempertahankan senyuman di bibirnya.
Mark, pemuda yang baru saja muncul hanya menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Mark, pemuda beralis camar itu men-dudukan dirinya di kursi samping ranjang Haechan.
"Entahlah Mark" jawab Haechan
Mark menatap dalam pemuda yang telah lama berada disisinya itu, mengingat kembali bagaimana awal mereka bertemu, hingga betapa kerasnya keduanya berjuang bersama.
"Kau lelah?" Tanya Mark lagi.
"Tidak tahu" Jawab Haechan lagi
"Apa masih sakit?" Mark kembali bertanya,
"Jika ada, segera beritahu aku, aku akan panggilkan dokter"
Haechan masih tersenyum, "Tidak sakit, hari ini tidak ada yang sakit" jawabnya lagi.
Sejujurnya, Mark sangat takut. Dia ketakutan tiap kali mengedipkan mata hingga tertidur.
Ia takut jika Haechan tiba-tiba meninggalkan dirinya.
"Need something?" Tanya Mark untuk kesekian kalinya
"Dunno, may be a hug?" Sahut Haechan,
Mark tanpa pikir panjang langsung bangun dari duduknya, dan langsung mendekap Haechan kedalam pelukan hangat pemuda Canada tersebut.
Haechan sedikit kaget akan gerakan tiba-tiba yang Mark lakukan, namun tidak lama kemudian pemuda itu segera membalas pelukan Mark.
Menikmati kehangatan yang diberikan oleh seseorang yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya sendiri.
"Mark" ucap Haechan pelan
"Hm?"
"If I say I'm tired, will you let me go?" Tanya Haechan.
Mark tertegun, bahu pemuda itu sedikit menegang, namun tidak lama.
Mark mengelus pelan punggung Haechan, mengeratkan sedikit pelukannya pada pemuda tan itu.
"Do you want to go?" Tanya Mark, mata pemuda itu mulai berkaca-kaca entah kenapa ia merasa sesuatu mungkin akan terjadi.
"Yeahh, I can feel my body starting to feel cold and empty." Jawab Haechan.
Haechan bisa merasakan suhu tubuhnya yang mulai dingin,
Nafasnya juga mulai tersendat, Haechan merasa denyut jantungnya semakin lama semakin pelan.
"If I say no, will you stay here?" Tanya Mark, Mark bisa merasakan nafas Haechan yang kian lama semakin lambat.
Mark tidak yakin, akan kah ia baik-baik saja setelah Haechan pergi nanti?
Apakah dia, dan semua teman-temannya baik-baik saja?
![](https://img.wattpad.com/cover/241304906-288-k486189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
F U L L S U N
Fanfiction[COMPLETED] Fullsun adalah julukannya, si penebar keceriaan serta tawa. Beruang adalah nama lainnya, Si Manis yang setiap tingkahnya selalu bikin gemas. Jangan lupakan panggilan Pudu untuknya, dia adalah definisi kebahagian berwujud manusia. Tapi ba...