16. Recount

103 22 6
                                    

"Mau kemana Hee?"

"Ke taman perumahan sebentar!!!"

Heejin buru buru menuruni tangga dan berlarian menuju ke arah luar rumah. Tentu hal ini membuat gaduh dan menarik perhatian mamanya.

"Gausah lari-lari awas ja-"

Grubyaaakkk

Udah dibilangin ati-ati jugak eh sekarang Heejinnya malah ndlosor di depan pintu gara gara kesandung sandalnya sendiri.

"Gapapa gapapa Heejin aman aman!!!"

Begitulah teriak Heejin sembari buru buru bangun dan kembali berlari keluar rumah. Alasan Heejin buru-buru kali ini adalah telfon Seungmin tadi yang dari suaranya keliatannya lagi nggak baik-baik aja. Dengan masih mengenakan piyama tidurnya Heejin berlari dengan menggenggam handphonenya dan mengenakan sandal.

Senja sudah mulai gelap sekarang. Lampu taman di perumahan juga sudah menyala. Heejin mengatur nafasnya yang terengah-engah ketika ia sampai di taman. Pandangan matanya berkeliling untuk mencari sosok Kim Seungmin yang katanya sudah sedari tadi berada disana.

"Hah.....hah..... Nah..... Ntu dia...."

Heejin segera berlari menghampiri Seungmin yang kini sedang duduk di salah satu bangku taman sambil menundukkan kepalanya. Dengan sekejap kini Heejin sudah berada di hadapan cowok itu.

"Hah..... Hah..... Lo..... Lo..... Kenapa Min?"

Heejin berkata sambil masih mengatur nafasnya. Perlahan Seungmin mendongakkan kepalanya, melihat Heejin yang kini berdiri di hadapannya. Heejin yang melihat wajah cowok itu langsung menyadari bahwa ada yang salah. Heejin yakin Seungmin belum pulang, itu terlihat dari bajunya yang terlihat masih sama seperti saat mengantarnya tadi.

Tanpa mengucap sepatah katapun Seungmin kini berdiri. Masih dengan menatap Heejin. Hal ini membuat Heejin bingung dan otomatis reflek sedikit melangkah mundur.

"Lo.... Lo.... Gapapa Min?"

Seungmin tetap tidak bergeming. Ia hanya semakin mendekat ke arah Heejin.

Sreet.... Greb....

Heejin seketika membeku. Seungmin kini melingkarkan kedua lengannya pada Heejin. Membawa Heejin ke pelukannya. Kepala Seungmin kini bersandar pada pundak kiri Heejin. Masih tanpa berbicara sepatah kata pun. Tentu saja hal ini membuat Heejin bingung sekaligus berdebar-debar. Kali ini, untuk pertama kalinya Seungmin memeluknya. Heejin bingung harus berkata apa. Ia hanya merasakan Seungmin yang nafasnya semakin berat di pundaknya, mengirimkan sensasi merinding pada diri Heejin.

Tanpa disadari Heejin kini membalas pelukan Seungmin. Dengan lembut ia mengusap punggung cowok itu. Heejin tidak tau pasti apa yang membuat Seungmin serapuh ini sekarang, tapi yang jelas ini pertama kalinya Seungmin terlihat seperti ini di depan Heejin. Atau setidaknya ini lah pertama kalinya Seungmin memperlihatkan sisi dirinya yang ini.

"Lima menit....."

"Hm? Oh?"

"Lima menit, biarin gue begini, lima menit aja."

Itulah kalimat yang terucap dari Seungmin, sebelum Heejin merasakan perlahan ada yang membasahi pundaknya. Punggung cowok itu bergetar, nafasnya terisak, terlihat dengan jelas bahwa Seungmin sedang menangis sekarang. Terlihat Seungmin berusaha menahan suara tangisnya. Hal ini membuat Heejin ikut sedih. Kini ia hanya bisa mengusap lembut punggung cowok itu sembari berusaha menenangkannya lewat bahasa yang tidak bisa diucapkan, seiring dengan pelukan Seungmin yang semakin erat padanya. Langit yang sudah berubah gelap, melihat dua orang itu yang kini sedang berkomunikasi lewat bahasa mereka sendiri. Saling menumpahkan emosi di setiap kalimatnya.

Point Of View ||SEUNGMIN x YEJI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang