13. Care

112 23 2
                                    

Bruaaakkk......

Yeji terlonjak dari kasurnya ketika tiba-tiba pintu kamarnya didobrak dari luar.

"BANGUN NYEETTT, TIDUR MULU LO."

"ANJING, NGETUK DULU KEK KALO MAU MASUK, KAGET FAK."

Siapalagi kalau bukan kembaran Yeji, oknum Hwang Hyunjin yang sekarang sedang berada di rumah.

"Lo ga kuliah kan hari ini?"

"Kaga."

"Siiipp, jalan-jalan yuk."

"Ah ogah.... Males Jin, mau tidur gue."

"Gue traktir deh, kemaren abis dapet job gue ama anak-anak."

Yeji bingung, memang sejak kapan Hyunjin jadi berduit dan dengan murah hati menraktirnya.

"Job apaan? Wah jangan-jangan lo jadi bandar togel ya? Gue bilangin bunda sama ayah mampus lo."

Ctuak...

Hyunjin menggetok pelan jidat Yeji dengan handphone ditangannya.

"Mana ada gue bandar togel, gue ama temen-temen gue kampus kemaren ngerjain projek punya jurusan, jadilah dapet bayaran dari kampus."

Mata Yeji jadi berbinar, asik, dibayarin Hyunjin nih ya jelas harus mau lah.

"Gimana, jadi ga nih? Kalo lo ga mau ya gapapa sih, brarti duit gue aman."

"Eh....eh.... Gabisa gitu, udah nawarin ya brarti harus jadi... Gue siap-siap dulu...."

Hyunjin tersenyum melihat tingkah Yeji yang segera bangun dari kasur dan terlihat sangat antusias. Hyunjin sangat sayang pada kembarannya ini, walaupun kadang kelakuannya nyebelin, tapi tetap saja di mata Hyunjin Yeji akan selalu jadi kembarannya, bahkan akan selalu jadi seperti adik kecilnya.

Yeji kini sedang menatap dirinya di kaca. Memastikan bahwa penampilannya sudah cocok untuk pergi keluar. Yeji mengenakan celana kain bermodel longgar berwarna hitam dengan atasan berwarna krem. Sekilas Yeji menatap pergelangan tangannya yang nampak kosong tanpa satupun aksesoris. Kemudian ia teringat akan satu hal. Buru-buru ia membongkar lemarinya dan terlihat mencari-cari sesuatu di dalam kotak aksesorisnya.

"Nah.... Ini dia...."

Yeji mengambil gelang itu dari kotak aksesoris miliknya. Segera ia memakaikan gelang itu di pergelangan tangan kanannya. Gelang itu adalah gelang berhiasan bintang miliknya. Gelang yang mirip dengan milik Seungmin. Gelang yang semenjak hubungan mereka berakhir, selalu Yeji simpan dan tidak pernah lagi Yeji pakai. Sampai kemarin ketika melihat Seungmin yang masih memakai gelang pemberiannya membuatnya ingat soal gelang ini. Yeji kembali menatap dirinya di kaca sembari memamerkan gelang di pergelangan tangannya itu pada pantulan dirinya di kaca.

"Banyak kenangannya, sayang kalo ga dipake."

Sekilas Yeji mengenang semua memori soal gelang dan hubungan anatar dirinya dengan Seungmin. Aneh memang, bahkan setelah semua ini, ketika Yeji tau semuanya sudah berubah, baik dirinya maupun Seungmin. Tapi, Yeji merasakan ada sesuatu yang masih tidak berubah. Entah kenapa, Yeji merasa bahkan setelah semua ini, dirinya masih menyimpan sesuatu yang sama di hatinya untuk Seungmin. Yeji tidak tau bagaimana dengan Seungmin, yang jelas Yeji hanya bisa berharap bahwa kedepannya semua akan lebih baik.






















✴️✴️✴️✴️

"Istirahat bentar lah Ji, duduk dulu."

"Ala.... Ayo masih mau jalan nih, mau liat yang lucu-lucu noh disana noh."

Hyunjin rasanya sudah ampun mengikuti kembarannya ini, ada kali sudah hampir sejam mereka berdiri dan berjalan mengitari seluruh seluk beluk mall tanpa henti. Dan lagi, Yeji masih nampak bersemangat untuk jalan-jalan sementara Hyunjin rasanya sudah gempor kakinya.

Point Of View ||SEUNGMIN x YEJI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang