Tok....tok....tok.....
"Yeji.... Yeji cantik.... Yuk makan dulu ya sayang....."
Bunda berucap lembut sambil mengetuk pintu kamar putri kesayangannya itu.
"Yeji ga laper bun...."
Terlihat bunda masih memasang wajah sedih.
"Yaudah..... Tapi Yeji keluar kamar dulu ya.... Sini ngumpul sama ayah sama bunda dulu di bawah ya?"
"Yeji capek.... Mau tidur....."
Bunda kembali menghela nafasnya. Hari ini hari minggu dan sudah hampir jam 8 pagi tapi Yeji tetap belum mau keluar kamarnya. Sudah seminggu ini Yeji nampak murung dan sudah 2 hari ini pula Yeji mengurung diri di kamar.
Flashback.....
Hari ini Junkyu mengajak Yeji bertemu di cafe dekat kampus mereka. Cafe yang sama tempat biasa mereka bertemu untuk sekedar menghabiskan waktu setelah kuliah.
Kali ini juga mereka tidak berangkat bersama-sama, tapi disini Junkyu sudah datang terlebih dahulu dan Yeji baru saja duduk.
"Hey.... Udah lama ya nunggunya hehe....."
"Oh.... Ehm.... Nggak kok Ji...."
Junkyu nampak terkejut dan teralihkan dari lamunannya. Yeji menyadari ada sesuatu yang janggal dari cowok itu.
"Lo gapapa Kyu?"
"Hm? Enggak kok gapapa."
"Beneran? Jangan boong sama gue deh...."
Ucap Yeji sembari menyeruput es kopi miliknya yang sudah lebih dulu dipesankan oleh Junkyu tadi.
"Gue gatau harus gimana Ji...."
Junkyu berucap dengan lemah.
"Hey..... Jangan sedih dong..... Cerita aja ke gue Kyu.... Ada apa?"
Yeji menggenggam tangan cowok di depannya itu sembari berusaha menampakkan ekspresi yang membuat Junkyu nyaman untuk bercerita padanya.
"Gu-gue....."
"Lo, kenapa?"
"Gue mau pindah Ji...."
Yeji tersenyum.
"Lah, kok tiba-tiba pindah, jangan bilang lo kenak DO, elu sih suka ga ngumpulin tugas, kenak kan lu akhirnya....."
"Bu-bukan gitu maksud gue...."
Junkyu berusaha meluruskan.
"Haha.... Iya-iya, emangnya lo mau pindah kemana sih?"
Yeji berusaha menanggapi dengan santai, karena memang Yeji menganggap Junkyu sering bergurau soal keinginannya menyerah kuliah.
"Gue harus ikut orang tua gue ke luar negri."
Junkyu berucap.
"Yaelaahh..... Kayak bisa basa inggris aja lu, mau berlagak ke luar negri, ntar kaga bisa ngomong disana stress lu.... Haha...."
"Kali ini gue beneran Ji, gue serius, gue ga lagi becanda."
Yeji perlahan merubah ekspresinya, menyadari bahwa Junkyu saat ini sedang serius.
"Lo serius?"
Junkyu hanya mengangguk perlahan.
Yeji mulai takut. Ia takut kalau sesuatu yang ia pikirkan akan benar benar terjadi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Point Of View ||SEUNGMIN x YEJI||
FanfictionWHAT AM I TO YOU SEQUEL Perasaan adalah sebuah hal yang unik. Tidak ada satupun yang bisa menjelaskan hal itu secara mutlak. Tidak ada benar/salah dalam urusan ini, yang ada hanyalah sebuah sudut pandang. Sudut pandang yang membuat semuanya terlihat...