Bab 40 - Malam Unboxing (Cuplikan)

3K 134 12
                                    

Setelah pesta pernikahan yang meriah seharian tadi, malam itu, Ramli dan Danita pulang ke rumah kakek Ramli. Kamar mereka ada di lantai dua dan terletak di lorong sebelah kiri paling ujung.

"Ta," panggil Ramli ketika mereka berjalan menyusuri lorong menuju kamar mereka.

"Hm?"

"Besok pagi, kalau mau turun sarapan, bareng, ya? Takut nyasar." Ramli nyengir.

Danita mendengus pelan dan mengangguk.

Ketika mereka masuk ke kamar, Ramli berhenti di pintu kamar. Ia menatap sekeliling kamar yang luas itu. Ada satu tempat tidur, satu set sofa dan meja, meja kerja, rak buku, kamar mandi, meja rias, walk in closet, dan masih ada ruang kosong yang sebenarnya cukup untuk satu tempat tidur lagi. Namun, kenapa hanya ada satu tempat tidur?

"Um ... Ta, kenapa tempat tidurnya cuma satu?" tanya Ramli.

Danita yang sudah akan masuk ke kamar mandi, menoleh pada Ramli. "Kamu ... nggak mau berbagi tempat tidur sama aku?" tanya Danita.

Ramli mengerjap. "Emangnya kamu mau?"

Danita mengedik cuek. "Nggak masalah." Lalu, wanita itu masuk ke kamar mandi.

Sementara, Ramli seketika panas-dingin. Mereka sudah menikah dan akan tidur di tempat tidur yang sama di malam pertama mereka. Itu berarti ...

Ramli langsung menggeleng, mengusir pikiran gila yang mendadak muncul di kepalanya. Ramli lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan di grup chat dengan teman-temannya.

'Ini gue gimana malam pertamanya? Mulainya gimana? Ngomong apa gue sama Tata?' Ramli mengetik.

'Kamu nggak mau unboxing aku?' jawab Awan.

'Awan pro, emang,' komentar Wiki.

'Ampun Bang Jago,' timpal Nugie.

Ramli manggut-manggut. Ia mondar-mandir di kamar itu, hingga sekitar setengah jam kemudian, Danita keluar dari kamar mandi. Namun, ketika melihat Danita yang ternyata baru selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk tampak celingukan di meja rias.

Ramli perlahan menghampiri Danita. "Ta," panggil Ramli.

"Hm?" Danita masih tampak mencari-cari sesuatu.

"Kamu nggak mau unboxing aku?" tanya Ramli.

Danita seketika berbalik, terbelalak menatap Ramli, lalu tiba-tiba wanita itu menabok Ramli dengan handuknya yang setengah basah.

"Kamu tuh, ya! Nggak lihat aku lagi nyari hair dryer? Unboxing-unboxing! Mandi sana!" usir Danita.

Tanpa disuruh dua kali, Ramli langsung kabur ke kamar mandi. Begitu menutup pintu kamar mandi, Ramli berdiri di sana dengan tangan gemetar. Gila, gila! Malam pertamanya mendebarkan sekali. Hampir saja Ramli diceraikan Danita di malam pertama pernikahan mereka.

Ramli mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan segala macam umpatan untuk ketiga teman lucknutnya sebelum akhirnya Ramli mandi. Unboxing, apaan! Dikira kado!

***

Marry Me If You Dare (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang