twenty four - stay

1.4K 209 4
                                    

Yoongi dengan perasaan kesalnya berlari melalui koridor rumah sakit setelah mendengar trauma Jungkook kembali menyerangnya. Apalagi trauma ini adalah tentang insiden tenggelamnya dia dan Jungkook saat itu. Kali ini, hati Yoongi benar-benar sangat berat membayangkannya.

"Kalian tau dia pernah tenggelam dan kalian membawanya ke Sungai Han!" teriak Yoongi saat ia sudah berdiri dihadapan Eulji dan Han yang sedang menunggu Jungkook diluar kamar. Sementara Lee selalu berada disamping Jungkook yang saat ini masih merasa sesak.

"Yo-Yoon.." hanya ini saja karena Eulji juga tidak menyangka trauma itu akan kembali lagi padahal klinis Jungkook menunjukan perkembangan yang bagus dari sisi psikologisnya.

"Ini untuk terakhir kalinya, Eulji!" ancam Yoongi dengan menunjuk pada sahabatnya itu.

"Kau masih tidak mengijinkan Jungkook melawan traumanya?" tanya sarkas Han pada Yoongi yang masih dikuasai amarah.

"Apa kau tidak bisa melihat Jungkook sudah seperti ini?" nafas Yoongi makin memburu karena menahan kekesalannya.

Han yang tidak bisa menemukan alasan untuk bicara hanya bisa diam dan menerima kemarahan Yoongi. Bagaimanapun ini adalah kesalahannya dan Eulji.

Yoongi membuka pintu kamar rawat Jungkook lalu ia menggantikan posisi Lee yang sebelumnya duduk dissmping kanan Jungkook.

"Bagaimana dia?" tanya Yoongi kali ini dengan rasa cemas yang luar biasa.

"Sudah lebih baik tapi katanya dia masih sangat sesak" jawab Lee.

Yoongi tidak berani membangunkan Jungkook yang kini tengah tertidur pulas dengan seutas nasal kanul dibawah hidungnya.

"Apa kata dokter?" tanya Yoongi lagi.

"Jungkook menunjukan klinis yang bagus. Hanya saja dia dipengaruhi oleh sugesti buruk tentang psikisnya hingga dia merasa sesak seakan dia tengah berada didalam air padahal saturasi oksigen dalam tubuhnya sangat baik" jawab Lee dengan nada bicara penuh sesal.

"Yoongi" panggil Lee dengan suara yang serius. Ia kemudian menunggu Yoongi sampai menoleh padanya.

"Apa kau tidak pernah mendapat kabar tentang Jungkook yang dibuang di panti asuhan?"

"Mwo?"

Lee yang melihat Yoongi terkejut melanjutkan penjelasannya, "Jungkook dibuang di panti asuhan itu. Jadi, tidak pernah ada orang yang menitipkan dia. Herannya, ibumu tau Jungkook ada disana dan bibi Haneun mengatakan Jungkook sedang bersamamu, itulah kenapa dia bisa menemukan Jungkook. Ibumu juga selama ini selalu mengikutimu kemanapun. Penyelidikanku baru sampai sini"

"Kau tidak perlu menyelidikinya lagi, Lee. Semuanya sudah cukup untukku. Sekarang, aku ingin fokus menyembuhkan trauma Jungkook saja" balas Yoongi yang sudah tidak berminat lagi dengan masa lalu.

"Dia juga bertanya padaku tentang Jeonsoo" sekali lagi, Lee membuat hati Yoongi penuh kebimbangan. "Aku tidak menjawab apapun tentang itu. Jungkook ingin pulang setelah dia membaik, aku dan Han sudah mengurusnya. Jungkook bisa pulang kapan saja"

Tidak ada lagi yang Lee bicarakan setelah itu. Dia pergi dan membiarkan Yoongi berdua saja dengan Jungkook

***

"Yoon Hyung tidak berbohong padaku, kan?" tanya Jungkook setelah dia sudah merasa lebih baik. Dia sedang duduk diatas bednya bersama Yoongi yang masih berada disampingnya.

Mereka sama-sama menunggu penyelesaian dalam urusan administrasi rumah sakit karena Jungkook sudah diijinkan untuk pulang.

Yoongi tidak bisa menunggu lagi, agaknya ingatan Jungkook sudah kembali perlahan walau hanya sebagian.

"Yoon Hyung tidak berbohong. Yoon Hyung hanya menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya. Dan, Yoon Hyung rasa sekarang waktunya.

Yoongi mengambil nafas sedikit lalu bersiap untuk menjelaskan pada Jungkook.

"Jungkook, ingat saat kita pergi ke pantai dan Jungkook tersesat disana?"

"Nde"

Yoongi memainkan bibirnya, "Setelah itu, Yoon Hyung pergi dari rumah untuk waktu yang lama dan tidak pernah kembali lagi"

Dalam hitungan detik wajah Jungkook berubah penuh kesedihan dengan tatapan yang tidak percaya.

"Selama itu, Yoon Hyung tidak tau tentang kabar Jungkook. Dan, Jungkook ingat Eomma dan Appa, kan? Apa yang terjadi sama mereka, Jungkook masih mengingatnya?"

"Nde. Appa meninggal, Eomma dipenjara" jawab Jungkook dengan suara yang serak.

"Jeonsoo itu adalah nama Jungkook saat Jungkook berada di panti asuhan. Jungkook ingat Bibi Haneun?"

Jungkook berfikir sejenak, "Nde" jawabnya.

"Dia yang merawat Jungkook. Sekarang, ada yang masih ingin Jungkook tanyakan?"

"Kenapa Yoon Hyung pergi dari rumah?" , akhirnya pertanyaan ini keluar juga dari mulut Jungkook. Pertanyaan yang sudah Yoongi duga-duga.

"Karena Jungkook, Yoon Hyung pergi?", Jungkook sudah berkaca-kaca kali ini.

"Apa Jungkook sakit karena Yoon Hyung?", seketika bayangan kecelakaan Jungkook yang mengerikan itu menghampiri kepala Yoongi. Namun si kakak itu masih berusaha untuk tetap tenang.

"Jungkook, tidak seperti itu" hanya ini saja yang bisa Yoongi katakan dengan nada suara yang lembut dan ekspresi yang meyakinkan.

Jungkook menunduk dalam. Memikirkan apa yang harus dia lakukan.

"Yoon Hyung menyembunyikan hal lain lagi dariku?"

Percaya atau tidak, seseorang dengan kondisi seperti Jungkook sejak kecil justru lebih peka dengan kebohongan dan kejujuran.

"Jungkook, apa kau percaya kalau Yoon Hyung bilang, kamu adalah adik dari seorang artis?"

"Artis?" ulang Jungkook dengan wajah kaget lucunya.

"Mmm, Yoon Hyung tidak ada di rumah dalam waktu yang lama karena bekerja. Sekarang, Yoon Hyung sudah jadi artis"

Yoongi menunjukan beberapa artikel tentang dirinya dan foto-foto yang langsung membuat Jungkook pangling dengan kakaknya sendiri.

"Itulah sebabnya Yoon Hyung tidak mengijinkanmu keluar sembarangan. Diluar sana banyak sekali orang yang berusaha mencelakakan dan mengganggu Yoon Hyung atau orang yang dekat dengan Yoon Hyung"

Jungkook berfikir sejenak, "Bukankah Lee Hyung dan Han Hyung bisa menjagaku? Biasanya juga banyak penjaga yang menjaga Jungkook. Kemarin juga ada"

Yoongi mengusak pelan puncak kepala Jungkook, "Kamu ini. Bukankah Jungkook jadi sakit sekarang karena pergi dari rumah?"

Jungkook menggeleng, "Itu karena air. Jungkook takut air karena pernah tenggelam. Jika tidak ada air yang banyak, Jungkook tidak apa-apa"

Yoongi membiarkan Jungkook menonton video dan melihat beberapa foto dan majalah tentang dirinya sementara ia sedang memikirkan usulan gila.

"Jungkook..."

"Nde" hanya butuh satu detik untuk Jungkook menyahut dan mengangkat kepalanya.

"Banyak sekali penggemar Yoon Hyung yang ingin berkenalan denganmu. Kau mau berkenalan dengan mereka?"

"Tidak apa-apa?"

Yoongi mengangguk yakin, "Tentu saja tidak apa-apa"

Jungkook memanyunkan bibirnya sebentar, "Bagaimana caranya, Hyung?"

"Jika Jungkook ingin mengenal mereka, Jungkook harus mengenal musik dulu. Jungkook harus membuat lagu dulu. Jungkook mau?"

Jungkook tersenyum senang, "Nde, Jungkook mau, Hyung" jawabnya dengan suara yang sangat gembira. []

Your Eyes Tell || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang