Pemakaman ayahnya.
Yoongi dan Jungkook berdiri dihadapan semua tetangganya. Mereka berdua kembali ke kampug halaman setelah sekian lama. Rumah yang sudah lama Yoongi tinggalkan dan rumah dimana Jungkook mengalami berbagai penderitaan didalamnya.
Mereka berdua membungkuk hormat setelah beberapa orang memberikan doa untuk kematian ayahnya. Yang datang bukan hanya semua tetangga. Media, kawan-kawan Yoongi yang sedang menatapnya iba, dan juga beberapa orang penting lainnya untuk melindungi Yoongi, bahkan Manager Sejin datang untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Yoongi mengedarkan pandangannya pada semua sudut rumah, tidak ada yang berubah. Semua letak dan barang-barangnya masih sama. Hanya saja suasana yang berbeda.
Ia beralih untuk menoleh pada Jungkook yang terus menunduk, sesekali memejamkan mata begitu lama lalu membukanya perlahan.
"Jungkook-ah" panggil Yoongi dengan lembut dan berusaha untuk membuat Jungkook menoleh padanya. Tapi adiknya itu menolak dengan memalingkan wajahnya.
"Jungkook, Hyung disini. Kita hadapi ini sama-sama, ya?" kata Yoongi sambil menautkan tangannya erat pada tangan Jungkook. Kali ini Jungkook tidak menolak.
Beberapa detik setelahnya, bahu Jungkook gemetar begitu kuat dan terdengar isakan begitu menyakitkan darinya. Yoongi hanya bisa memeluk Jungkook dan membiarkan adiknya menangis dibahu kanannya.
"Gwenchana... Gwenchana..." hibur Yoongi walau ia tau kata-kata seperti ini tidak akan berhasil untuk situasi serumit sekarang.
***
Kecuali Jungkook, mereka berenam berkumpul dalam suasana yang kurang baik. Tidak ada bercanda atau kerusuhan seperti biasanya.
"Lalu, apa langkahmu selanjutnya, Yoon?" tanya Seokjin dengan sangat hati-hati.
"Mau bagaimana lagi. Aku harus meredam kemarahan para fans dan memperbaiki keadaan. Setidaknya, Jungkook tidak muncul dimedia. Aku benar-benar khawatir padanya" jawab Yoongi.
"Seberapa buruk keadaannya?" kali ini Jimin yang bertanya dengan wajah cemas yang begitu ketara.
"Dia bahkan tidak ingin bertemu dan menatap siapapun" jawab Yoongi dengan nada bicara yang sendu.
Taehyung dan Namjoon menghela nafas hampir bersamaan sementara Seokjin dan Hoseok masih memperhatikan Yoongi yang sepertinya masih ingin melanjutkan kalimatnya.
"Aku tetap akan fokus untuk menyelesaikan terapi Jungkook. Apalagi dalam situasi seperti ini" sambung Yoongi.
Hoseok mengangguki keinginan Yoongi, "tentu, Hyung. Kami juga akan membantu" kata Hoseok.
"Berarti, kapan Hyung dan Jungkook kembali ke Seoul?" tanya Taehyung.
"Bersama kalian, malam ini" jawab Yoongi dengan tekat yang kuat. "Aku dan Jungkook tidak mungkin menginap disini. Rumah ini sangat menyeramkan untuk kami berdua"
"Aku ingin menemui Jungkook" kata Jimin sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Aku juga", Taehyung mengikuti langlah Jimin yang tergerak menuju sebuah kamar dengan foto keluarga yang begitu banyak terpajang didindingnya.
"Jungkook-ah, kau belum makan apapun? Perlukah Jimin Hyung membelikan makanan yang lain untukmu?" tanya Jimin setelah ia menoleh pada nampan makanan Jungkook yang masih utuh.
"Jungkook, ada apa? Ini semua bukan kesalahanmu" kali ini Taehyung yang menenangkan Jungkook, sementara Jimin sedang mengamati beberapa hal dikamar itu.
"Jungkook-ah, kau suka mengambil foto? Dengan kamera?" tanya Jimin dengan antusias.
Mereka berdua tidak sadar bahwa satu pun pertanyaan mereka belum ada yang Jungkook jawab. Anak itu justru terlihat tidak nyaman dengan menatap kedua jemari yang gemetar.
Taehyung yang berada didekatnya menyadari hal itu. "Jim, kau membuat Jungkook ketakutan" kata Taehyung.
"Wae?" sanggah Jimin yang masih belum menoleh pada mereka berdua.
"Maafkan Jimin yang sangat mengganggu. Jadi, apa benar kau suka dengan foto atau video, Jung?" kini Taehyung mencoba untuk lebih akrab dan mencoba menghibur Jungkook dengan hal-hal yang sangat ia suka.
"Foto, video. Mereka" jawab Jungkook tanpa menoleh pada Taehyung.
"Mereka?"
"Orang yang Jungkook sayangi" jawab Jungkook yang kemudian ia meraih sebuah kotak yang berisikan foto keluarga mereka. "Yoongi Hyung, Eomma, Appa tapi mereka semua pergi" sambung Jungkook.
Jimin mulai teralihkan fokus, ia mendekat dan berusaha menatap Jungkook yang masih menunduk dalam.
"Kami disini, Kook-ah" kata Jimin.
Taehyung menatap Jimin sebentar lalu ia kembali kepada Jungkook, "istirahatlah, Jung. Kita akan pulang besok pagi dan aku janji, kita akan membuat foto dan video yang bagus saat tiba di Seoul nanti"
"Ini rumah Jungkook. Tempat Jungkook disini" jawab Jungkook dengan tegas.
Jimin menggeleng lembut, "Jungkook punya rumah baru setelah ini" kata Jimin.
Jungkook tidak menjawab lagi setelah itu. Ingat, dia masih belum bisa menatap semua orang. Jungkook terlalu takut bahkan dia sangat takut dengan dirinya sendiri. []
Souyaa
Yang chap kemarin belum ada judulnya tapi udah aku up aja, hhe maaf ya kak. 😌🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell || END
FanfictionMin Jungkook. Min Yoongi. Kesedihan, kebahagiaan. semuanya beriringan. @2020