Yoongi yang sudah cinta mati dengan musik dan Jungkook yang sangat ingin belajar tentang apa yang kakaknya cintai itu.
Jungkook melakukan semua yang Yoongi lakukan untuk menciptakan lagu terbaik untuk semua orang. Jungkook tidak mengetahui bahwa mereka bernama Army, ia hanya tau bahwa dirinya sedang menciptakan lagu untuk semua orang.
Menjadi bintang baru, tidak sedikit semua orang membencinya. Ada banyak sekali umpatan kasar dan hinaan yang ditunjukan kepadanya. Tapi baik Yoongi atau Jungkook tidak peduli. Mereka tetap melangkah dijalan yang sudah mereka lalui.
Namun, yang paling menyedihkan bagi mereka adalah Jungkook tidak akan pernah tampil diatas panggung. Keterbatasannya tetap memaksa dia untuk bertahan dibalik layar dan mengenal penggemar melalui sosial media.
Apa itu masalah? Tidak.
Yang menjadi masalah nantinya adalah kondisi Jungkook dan juga antisipasi para pembencinya untuk berlaku kasar dan kejam. Demi keamanan Jungkook, dia harus menerima kenyataan.
Sebenarnya Jungkook juga tidak berekspektasi tinggi setelah debutnya. Ia hanya ingin mengenal apa yang dilakukan oleh kakaknya, bagi Jungkook itu sudah sangat cukup.
Malam ini lagi, Yoongi dan Jungkook menghabiskan waktu mereka untuk bermain gitar didepan rumah sembari menikmati malam yang tenang. Yoongi bicara soal musik, Jungkook mendengarkan dengan seksama. Sampai akhirnya, pembicaraan itu berubah menjadi sebuah topik yang sangat sensitif.
"Jungkook, apa kau ingin menceritakan pada Hyung tentang bagaimana kau selamat ketika tenggelam?" batin Yoongi menyalahkan diri setelah ia berucap kalimat pertanyaan ini.
Wajah yang tadinya ceria dan berseri itu perlahan murung sambil mengingat hal yang sangat sulit. "Aku hanya ingat kehabisan nafas lalu aku bangun disebuah ruangan putih yang penuh dengan alat disisi kanan dan kiriku, Hyung"
"Kenapa kau tidak bertanya, dimana Hyung saat kau ada dalam bahaya seperti itu, Jung?"
Jungkook sangat malas. Hatinya menolak untuk menjawab pertanyaan kakaknya ini.
"Karena kakakmu ini adalah orang yang sangat pengecut, Jung"
Jungkook perlahan mengangkat wajahnya dan bertemu tatap yang begitu dalam dengan Yoongi untuk beberapa saat.
"Terkejut? Memang begitu adanya. Seharusnya Yoongi Hyung tidak egois dan pergi begitu saja saat itu. Apalagi disaat Jungkook sedang sakit"
Jungkook tetap terdiam sambil mendengarkan.
"Itulah yang Yoongi Hyung sesali dan itu tidak akan pernah hilang sampai kapanpun"
Jungkook kembali memainkan senar gitar milik Yoongi. "Satu-satunya kesedihan yang aku alami adalah saat Yoon Hyung tidak ada di rumah"
Yoongi dan Jungkook bertatapan lagi dengan sorot yang berbeda.
"Tapi sekarang Yoon Hyung bersamaku dan aku tidak bersedih lagi", Jungkook menunjukan senyuman lebarnya yang khas lalu menunduk lagi pada gitarnya.
Pandangan Yoongi sangat jauh seakan ia sedang menerawang masa depan.
"Aku tidak peduli yang terjadi. Sekarang, yang aku tau Yoon Hyung ada disini bersamaku dan aku tidak sendirian lagi"
Sekarang, Yoongi tersenyum setengah tertawa bahagia mendengar ucapan manis dari adiknya. Ia mengusak kepala Jungkook perlahan dan kembali menemukan canda dan tawa.
Karena pembicaraan malam ini sebuah A Supplementary Story : You Never Walk Alone tercipta. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell || END
FanfictionMin Jungkook. Min Yoongi. Kesedihan, kebahagiaan. semuanya beriringan. @2020