fiveteen - Jeonsoo Met ...

1.4K 195 4
                                    

"Jeonsoo, Jeonsoo...."

Jeonsoo yang sedang tertidur disofa ruang tamu, didekat pintu utama itu terbangun saat mendengar panggilan namanya itu. Tidurnya terusik dengan wajah kebingungan yang jelas diwajahnya.

Dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari Asisten Lee. Sebelumnya Lee berpesan pada Jeonsoo bahwa jika ada seseorang yang mengetuk pintunya, jangan sampai Jeonsoo membuka pintu itu tanpa ijinnya.

"Jeonsoo, Jeonsoo,..."

Tersentak, lagi-lagi panggilan itu terdengar. Seseorang dibalik pintu itu memaksa gerak Jeonsoo melalui suaranya.

Jeonsoo dengan keberanian yang tersisa, membawa langkahnya membuka pintu. Yang terjadi selanjutnya, Jeonsoo tidak mampu menemukan oksigen disekitarnya.

Wanita didepannya, sangat familiar untuknya. Rambutnya yang acak-acakan, wajahnya yang sudah renta dan juga tatapannya yang sarat akan depresi itu membuat Jeonsoo ketakutan.

"Si-a-pa?" tanya Jeonsoo dengan nafas yang sesak dan kedua kaki yang perlahan mundur.

"Jeonsoo, ini Eomma. Eomma datang untuk menjemputmu, mengapa kau pergi dari panti asuhan dan kemari, hm?" tanya wanita paruh baya itu sambil mendekat pada Jeonsoo.

"Pergi, PERGI! Tolong!!" teriak Jeonsoo yang frustasi dan ia melempar semua barang yang ia raih termasuk beberapa vas bunga kecil atau buku yang dekat dengan jangkauannya.

"Beraninya kau melempar ke arah ibumu!!" kedua tangan wanita itu langsung meraih kaos Jeonsoo dan menyebabkan Jeonsoo kehilangan keseimbangan. Dengan cepat wanita itu menampar Jeonsoo dan meraih dagu pemuda itu dengan kasar.

"Dengar, kau adalah putraku. Kau tidak akan bisa pergi dariku. Jika aku tidak membawamu ke panti itu, kau sudah mati sejak dulu, paham?!" ancam ibu itu dengan tatapannya yang tajam.

"Kau siapa?! Pergi dari rumah kakakku!!"

Ibu itu tersenyum cerah nan licik, "aa, kakakmu? Min Yoongi? Jadi, ini rumahnya sekarang?". Ibu itu mengamati setiap sudut rumah mewah Yoongi. "Kalian anak kurang ajar!" teriak ibu itu dengan suara yang menakutkan.

"Karena dirimu, Appa harus mati. Karena dirimu, Eomma harus menderita! Kau penyebab masalah Jeonsoo!! Kakakmu meninggalkan rumah semuanya karena dirimu! HAH! KAU ANAK PEMBAWA SIAL!!" ucap ibu kejam itu sambil menampar dan menarik kerah baju Jeonsoo dengan kasar.

"Andwe... Andwe... " hanya ini saja yang bisa Jeonsoo katakan. Dia tidak menyangka bahwa kehadirannya bisa membuat masalah sebanyak itu. Parahnya, Jeonsoo percaya bahwa kematian ayahnya adalah kelalaiannya.

"Argh!!" lirihan panjang datang dari Jeonsoo saat satu persatu ingatan itu mulai menyerang semua sudut ingatannya.

Pertengkaran dan perdebatan kedua orang tuanya tentang pengobatan Jeonsoo yang berakibat pada puncak emosi keduanya terus terngiang dikepalanya.

Jeonsoo yang terus dipukul dan mendapat perlakuan kasar dari ayahnya.

Ibunya yang terus berteriak menyalahkan dirinya karena kepergian Yoongi.

Terakhir, ibunya yang mencoba mencekik dan ayahnya yang memukul dirinya hingga kehilangan kesadaran.

"Hentikan, tolong hentikan, sakit, argh!" lirihan dan isakan Jeonsoo untuk kesekian kalinya.

***

"Tangkap wanita itu!" ucap ketua bodyguard yang berhasil menemukan wanita sial yang mengganggu majikannya. Belum lagi keadaan Jeonsoo yang terus mengeluh kesakitan dan meremat kepalanya sendiri.

Your Eyes Tell || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang