Yoongi sudah duduk didepan ibunya, dipisahkan dengan sebuah kaca dan diawasi oleh satu penjaga. Benarkah ini? Belasan tahun tidak bertemu dengan ibu dan ayahnya lalu sekarang ia harus berhadapan dengan ibunya yang menjadi seorang pembunuh.
"Karena Jungkook membuangnya ke air, mayatnya jadi tidak berbau. Ia terlihat seperti baru kemarin mati, benar kan?"
Yoongi mengepalkan tangan kanannya erat, "Jungkook tidak membuangnya, Eomma dalang dibalik semua ini. Eomma meminta Jungkook dan membuat Jungkook mengikuti kemauan Eomma!" kata Yoongi dengan kemarahan.
"Jadi begini? Putra yang sudah Eomma perjuangkan berubah menjadi pembangkang dan tidak menuruti Eomma?" sinis sang ibu pada sulungnya itu. Belasan tahun ternyata sudah merubah sosok ibu yang dulunya penyayang dan juga selalu menjadi penenang disaat kedua putranya bersedih kini menjadi wanita yang penuh dendam dan kobaran api yang menyala terang dalam dirinya.
"Kenapa Eomma dan Appa melakukan semua itu? Kenapa kalian harus menyiksa Jungkook demikian rupa, dia putra kandungmu sendiri!" tegas Yoongi dengan nada suara penuh penyesalannya.
"Menurutmu, apa yang membuat Eomma dan Appa membencinya? Itu karena dia yang cacat dan kau yang menyebabkan itu semua terjadi, Yoongi!!" bentak ibunya yang tidak kalah keras. "Ditambah dengan kau yang pergi dari rumah seperti pengecut dan membiarkan Eomma dan Appa dalam kesengsaraan mengurusnya--"
"Mengurusnya?!" sanggah Yoongi dengan cepat. "Darimana Eomma dan Appa mengurusnya? Selama ini Jungkook terjebak dalam permainan Eomma dan Appa terus menyiksanya!" sambung Yoongi yang masih dikuasai amarah.
"Aku harap didalam penjara ini, Eomma bisa menyadari kesalahan Eomma" lalu Yoongi pergi begitu saja dari hadapan ibunya sendiri dengan wajah penuh kebencian.
***
Sekarang, Yoongi dalam masalah besar. Kabar Jeonsoo adalah Jungkook yang membuang mayat ayahnya sendiri menjadi pemberitaan yang besar. Banyak yang tidak menduga hal sekejam itu akan terjadi. Semua isu itu dikaitkan dengan ketidakberanian Yoongi untuk menjelaskan dari keluarga mana dia berasal dan juga identitas aslinya yang ia sembunyikan. Bagaimana jika Yoongi hanya beralibi, dia sebenarnya tau tentang pembunuhan itu dan dia hanya ingin mempertahankan reputasinya. Ya, semua itu adalah citra dihadapan publik.
Tapi Yoongi adalah orang yang paling keras kepala dan yang paling berpinsip. Dia tidak peduli dengan semua omongan miring tentang Jungkook atau dirinya. Yang jelas, kondisi Jungkook saat ini sangatlah tidak baik. Meski dia sudah memiliki ingatan bahwa dia adalah Jungkook. Si bungsu yang sudah membuang jasad ayahnya sendiri ke sungai.
Yoongi sudah berdiri tidak jauh dari Jungkook yang sedang meringkuk menyembunyikan wajahnya, dilihatnya punggung tangan Jungkook yang penuh luka goresan karena amukan dan juga pergerakan kasar darinya beberapa saat lalu. Jungkook atau Jeonsoo, dua nama itu membuatnya sangat frustasi. Beruntung, semua barang yang membahayakan dirinya sudah dijauhkan sejauh mungkin.
Yoongi tidak menyapa, dia hanya melangkah mendekat pada Jungkook dan memeluknya, "tidak apa-apa. Semuanya baik-baik saja" sebenarnya Yoongi tidak tau sisi mana yang bisa dibilang baik.
"Aku tidak tau apa-apa. Aku tidak tau apa-apa" kata Jungkook terus berulang-ulang dan hanya itu saja yang dia katakan pada semua orang yang bertemu dengannya.
"Iya, Hyung tau. Jungkook anak yang baik dan sayang pada Appa dan Eomma" kata Yoongi yang tidak sepenuh hati. Dia semakin membenci dua orang yang baru saja ia sebutkan dan dia tidak ingin Jungkook bertemu dengan dua orang itu lagi.
Namun, Jungkook tetap akan bertemu ibunya dipengadilan besok untuk membahas perkara dan memberikan putusan pidana terhadap tersangka pembunuhan berencana ini.
***
"Apakah saksi melihat secara langsung bagaimana ibu anda membunuh ayah anda?"
Jungkook menunduk dalam sambil meremat kesepuluh jari tangannya yang masih terluka. Ia menggeleng keras karena memang ia pingsan saat itu. Jungkook tidak tau apa yang terjadi hingga ayahnya meregang nyawa dihadapannya sendiri.
"Jadi, anda melihat jasad ayah anda lalu membuangnya?"
Jungkook makin terisak, kedua mata bulat itu bergulir dengan cepat dan tubuhnya makin gemetar hebat. Jaksa Penuntut yang berdiri dihadapannya sangat menakutkan. "Eomma--" jawab Jungkook dengan suara yang tercekat. "Eomma--" ulang Jungkook yang sedang tertekan. "Eomma meminta Jungkook untuk membawa Appa ke tempat yang aman" jawab Jungkook dengan terbata.
"Jungkook bersalah pada Eomma dan Appa. Jungkook membuat Yoongi Hyung pergi dari rumah. Eomma marah dan memukul Jungkook, Appa sakit. Jungkook tidak tau Yoongi Hyung dimana. Appa terjatuh. Appa juga memukul Jungkook. Sakit... Sakit ... "
Yoongi hanya bisa menatap ke segala arah karena ia tidak tega melihat Jungkook yang berusaha untuk tetap kuat meski diberi banyak tekanan. Dia mengumpat keras dalam hati atas semua yang terjadi didalam persidangan ini.
Jungkook mrngangkat kepala dan menatap para hakim dengan penuh harap. "Jungkook tidak tau apa-apa. Jungkook tidak tau apa-apa. Maafkan, Jungkook. Semuanya salah Jungkook. Tapi Jungkook tidak tau--" lalu Jungkook menangis sambil sesekali berteriak sambil memegang kepalanya.
Sidang ditunda sampai kondisi memungkinkan.
***
Yoongi diburu oleh semua media dan Jungkook yang terus bersembunyi didalam pelukan kakaknya. Ia takut pada semua orang. Jungkook takut menatap mereka semua. Sampai didalam mobil Jungkook duduk lemas dan membiarkan Yoongi terus mengusap kepalanya.
"Jungkook, kau baik-baik saja?" pertanyaan bodoh terucap dari Yoongi yang saat ini buntu, tidak tau harus berbuat bagaimana. Ia meminta Lee untuk mempercepat laju mobil sementara Han sedang melakukan reservasi pada rumah sakit terdekat untuk memeriksa kondisi Jungkook.
"Menurutku, ibumu akan menerima hukuman yang pantas dia dapatkan, Yoon" kata Han sambil menatap jalanan.
"Aku tidak peduli" jawab Yoongi dengan nada yang dingin.
Lee melirik pada spion mobil yang mengarah pada Yoongi dan Jungkook, "apa yang akan terjadi pada Jungkook setelah ini? Astaga, bagaimana bisa hal seburuk itu terjadi pada Jungkook dimasa kecil?" sesal Lee dengan wajah yang penuh dengan amarah.
"Jika saja aku tidak meninggalkannya, pergi dari rumah, mungkin penderitaan Jungkook tidak akan pernah terjadi" sesal Yoongi dengan suaranya yang begitu dalam. Asisten Han dan Lee hanya bisa terdiam, mereka tidak tau harus bersikap bagaimana setelah mengetahui kenyataan yang menyebalkan ini.
"Sekarang, tinggal aku menemukan cara untuk membahagiakannya dan menebus kesalahan dimasa lalu atas penderitaan adikku sendiri" ujar Yoongi dengan penuh keyakinan. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell || END
FanfictionMin Jungkook. Min Yoongi. Kesedihan, kebahagiaan. semuanya beriringan. @2020