nine - friends

1.6K 213 8
                                    

Jeonsoo memakan biskuit coklatnya dan terus menatap televisi dengan seksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonsoo memakan biskuit coklatnya dan terus menatap televisi dengan seksama. Semuanya Jeonsoo lihat dengan teliti dan juga penuh dengan rasa pensaran. Anak dengan Disleksia dan juga Syndrom Autisme itu hanya bisa melakukan hal sederhana saat di rumah Yoongi, seperti sekarang, ia hanya bisa makan, menonton televisi, membereskan rumah, sesekali menggambar dan mencoba piano milik Yoongi dengan buta nadanya. Asisten Lee tidak keberatan dengan itu semua, Ia justru merasa senang membantu Jeonsoo untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Asisten Lee berpesan pada Jeonsoo untuk tetap menonton televisi atau berada di rumah sampai Yoongi kembali karena akan ada tamu yang datang. Saat itulah Jeonsoo sangat antusias dan melakukan apa yang Asisten Lee katakan. 

Saat ini, Jeonsoo sedang mendengar sebuah lagu dan performance dari beberapa orang hebat yang ada didalam layar kaca. 

Jin dengan Epiphany 

Suga dengan Trivia: Seesaw

JHope dengan Trivia : Just Dance 

RM dengan Trivia : Love 

Jimin dengan Serendepity

V dengan Singuilarity

Keenam orang itu yang sangat berbakat dan Jeonsoo dibuat kagum dengan setiap lirik yang mereka nyanyikan. Jeonsoo merasa bangga dengan Yoongi karena ia tampil dengan beberapa orang hebat itu. Jeonsoo bertepuk tangan dan masih menatap mereka dengan kagum. 

Sebenarnya, Jeonsoo sudah lama berada disana dengan melamun dan juga tatapan seriusnya itu hingga ia tidak sadar jika Yoongi dan lainnya sudah datang dan memasuki rumah. 

"Jeonsoo, Yoon Hyung pulang" barulah Jeonsoo terkejut sesaat lalu tersenyum sambil menyambut mereka. 

Setelah Jeonsoo cukup dekat, ia memperhatikan lima orang yang bersama Yoongi dengan tatapan heran. Ia berlari kecil, kembali menuju depan televisi dan menatap penampilan dari artis yang sedang ia kagumi tadi. Lalu Jeonsoo berlari kecil lagi mendekat pada mereka. Mengapa mereka sangat mirip?

"Yoon Hyung mereka sangat mirip dengan yang ada didalam televisi" kata Jeonsoo yang masih heran. Beberapa dari mereka tidak bisa menahan tertawa gemas mereka dengan tingkah Jeonsoo. 

"Ini adalah mereka, Jeonsoo. Yang ini RM tapi kamu memanggilnya Namjoon Hyung" kata Yoongi sambil menunjuk sopan pada Namjoon. 

"Hai, Jeonsoo" sapa Namjoon yang dibalas juga oleh Jeonsoo dengan senyuman serta lambaian tangan. 

"Yang ini Seokjin, kau bisa memanggilnya Jin Hyung" kata Yoongi yang menunjuk Seokjin. 

"Hallo" sapa Seokjin dengan suaranya yang lembut dan Jeonsoo tersenyum sambil menunduk singkat. 

"Ini JHope, tapi panggil saja dia Hoseok Hyung" Yoongi menoleh pada Hoseok yang sedang melambai dan berjabat tangan dengan Jeonsoo. 

"Hallo Jeonsoo" sapa Hoseok dengan bersemangat

"Kalau mereka berdua, ini Jimin Hyung, ini Taehyung Hyung

Jimin dan Taehyung menghampiri Jeonsoo bersamaan dan melampiaskan rasa gemas mereka sejak tadi, mencubit kecil pipi Jeonsoo dan mengusak rambut Jeonsoo yang hitam dan mulai memanjang. 

***

Setelah berkenalan itu, mereka bertujuh menghabiskan waktu bersama. Mereka memiliki kegiatan masing-masing dan memesan makanan. Tidak ada waktu untuk memasak bagi Yoongi ataupun Seokjin. Terlihat Jeonsoo juga sangat senang dengan kehadiran mereka terutama saat ia bermain bersama Hoseok dan Taehyung. Jeonsoo tidak berhenti tertawa karenanya. 

Saat ini Seokjin sedang bersama Namjoon untuk menyelesaikan permainan catur sementara ia sedang bersama Jimin sedang memperhatikan Jeonsoo yang masih tertawa senang. "Jadi, dia adikmu yang hilang itu, Hyung? tanya Jimin tiba-tiba. 

Yoongi hanya mengangguk saja untuk menjawab. 

Jimin menghela nafas lega, "aku senang kau menemukan dia. Aku juga senang dia baik-baik saja. Dimana kau bertemu dengannya,  Hyung?" tanya Jimin lagi. 

"Tidak sengaja. Aku bertemu dengannya ditaman dekat agensi setelah aku melakukan pers album baru" jawab Yoongi. "Selama ini dia hidup disebuah panti asuhan, Jim. Aku bahkan tidak yakin dia mengingatku atau tidak, sampai sekarang saja dia belum mengingat namanya. Menurutku kecelakaan itu benar-benar membuatnya seperti orang lain dengan kebiasaan dan karakteristik yang sama seperti Jungkook. Tapi hatiku sebagai seorang kakak tidak bisa dibohongi, aku yakin dia Jungkook. Aku sangat mengenalnya" sambung Yoongi. 

Jimin beberapa kali melirik ke segala arah, mencoba untuk mencerna cerita Yoongi, "apalagi dengan keistimewaan yang sama. Aku juga bisa melihat bekas luka dikepala dan lehernya itu, sepertinya sangat menyakitkan" 

"Disleksia dan Syndrome Autisme itu ia dapatkan karena kecelakaan, Jimin. Itu juga karena kesalahanku. Lalu, saat ia tenggelam, semua itu adalah kesalahanku. Kadang, aku berfikir apakah aku hanya bisa menyakiti adikku sendiri? Kalau memang iya, aku tidak ingin. Aku lebih memilih tidak dipertemukan lagi dengannya asalkan dia baik-baik saja" jelas Yoongi dengan kesedihan dan kebimbangannya. 

Seokjin yang mendengar itu menoleh pada Yoongi, "bagaimana jika Jungkook kembali padamu karena Tuhan masih percaya padamu untuk menjaganya, Yoon? Coba untuk mencari hal positif dibalik ini semua. Jika tes DNA sudah membuktikan ia adalah adikmu, lalu bekas luka dan semua kebiasaannya sama dengan Jungkook, apa kau masih perlu bukti lagi? Mungkin, dia hanya melupakan siapa dirinya dan keluarganya. Tapi Yoon, suatu saat nanti dia pasti ingat bahwa kau adalah kakaknya" 

Namjoon juga ikut menambahkan, "semua hal buruk itu hanya kecelakaan, Hyung. Tidak ada yang ingin saudaranya celaka ataupun terluka. Aku juga mengenal dirimu, kau tidak akan membiarkan orang yang kau sayangi merasakan sakit. Aku yakin yang dikatakan Jin Hyung benar. Tuhan sedang memberikan Yoongi Hyung kesempatan" 

Yoongi menatap lagi Jeonsoo yang tanpa sengaja juga menoleh padanya. Jeonsoo menunjukan kertas yang berhasil ia buat menjadi origami dengan berbagai bentuk dan ukuran. Yoongi tersenyum bangga dan memberikan kedua ibu jarinya pada Jeonsoo. 

"Apa Disleksia dan Syndrome Autismenya itu parah, Hyung?" tanya Jimin dengan hati-hati. 

Yoongi menoleh lagi pada mereka bertiga, "karena tidak sejak lahir kata dokter masih ada kemungkinan untuk sembuh. Hanya saja akan sangat sulit karena saat ini Jeonsoo sudah lebih dari sepuluh tahun dengan dua hal itu. Makanya dia masih seperti anak kecil dengan perlakuan yang harus istimewa. Yang harus aku syukuri, dia tidak memiliki tendensi untuk tantrum parah atau melakukan kekerasan. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologinya, Jeonsoo adalah anak yang sangat baik dan jujur, tidak ada kemungkinan untuk melukai siapapun" jawab Yoongi selengkap-lengkapnya. 

"Jika kau memerlukan bantuan, beri tau kami" kata Seokjin yang kemudian meletakan caturnya yang sudah selesai dengan kemanangan Namjoon. 

"Iya, makanya aku mengajak kalian kesini supaya Jeonsoo juga ada teman. Terima kasih" balas Yoongi dengan tulus. Selanjutnya, Yoongi dibuat terharu karena Jeonsoo memberikannya origami berbentuk bintang dan hati dan memeluknya erat, sambil berbisik Jeonsoo berkata, aku sangat menyayangi, Yoon Hyung. [] 







Souyaa

Serius kak belum ada yang tau akan kemana cerita ini? hehe :)

Your Eyes Tell || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang