eleven - promise

1.4K 211 2
                                    

Jeonsoo yang disleksia atau kesulitan mengeja sedang mencoba untuk membaca salah satu buku yang ada diruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonsoo yang disleksia atau kesulitan mengeja sedang mencoba untuk membaca salah satu buku yang ada diruang keluarga. Dia sampai mengerutkan keningnya terlalu dalam untuk mengeja semua huruf yang ada didalam buku itu dan yang ia dapatkan adalah kegagalan.

Tapi Jeonsoo bukan anak yang menyerah terlalu cepat. Dia terus berusaha tanpa peduli pada kepalanya yang sudah mengeluarkan asap.

Sebuah siluet putih melintas dalam ingatannya. Danau, tangisan anak kecil, wanita paruh baya yang memeluknya, lalu ayah yang menampar dan memukulnya.

Tanpa alasan Jeonsoo merasakan sakit disetiap sisi tubuhnya. Seakan dia memang sedang dipukul dengan keras tanpa ada orang yang bisa menolongnya.

"Mianhee... Mianhee..." lirih Jeonsoo berkali-kali tanpa tau dia meminta maaf kepada siapa. Jeonsoo semakin merasa tubuhnya begitu perih dan ia seakan tidak kuat lagi menahan sakit dikepala itu.

Semua ingatan itu menyerang kepalanya hingga ia tidak sanggup. Jeonsoo menggeleng keras dan menjambak rambut hitamnya sendiri, membungkuk dalam dan tanpa ia sadari dari kedua lubang telinganya, keluar darah perlahan dan juga kedua hidungnya.

Jeonsoo yang menyadari ada sesuatu yang mengalir dari dalam tubuhnya segera mengusapnya dan berjalan cepat menuju wastafel untuk membersihkannya dengan kepala yang masih nyeri dan ngilu.

Asisten Lee baru saja kembali dari urusannya masih fokus dengan ponsel. Sampai ia mendengar rintihan dan juga erang kesakitan datang dari dapur.

"Jeonsoo.. Jeonsoo!!" panggilnya dan ia temukan Jeonsoo sedang membersihkan sesuatu ditelinga dan wajahnya. Namun Asisten Lee masih bisa melihat darah mengalir dari sana.

"Jeonsoo, kau dengan aku? Hey, hey!"

"Lee Hyung, darah"

Asisten Lee gemas hanya untuk waktu yang sekejab, dia sudah tau itu darah dan Jeonsoo masih mempertegas itu.

"Sini, sini berbalik dan lihat Lee Hyung" , Jeonsoo hanya menurutinya dan ia hanya pasrah saat Asisten Lee menuntunnya untuk duduk dan memberinya tisu. "Tetap menunduk dan tetap buka mata, Jeonsoo. Kau mengerti?"

Jeonsoo lagi-lagi hanya mengangguk pasrah.

***

Yoongi yang awalnya ingin mengunjungi kampung halamannya untuk memastikan keadaan baik-baik saja disana, kini ia justru berlari diantara koridor hingga ia menemukan Lee yang sedang duduk dengan wajah yang cemas.

"Apa yang terjadi?" kata Yoongi yang mendesak.

"Dokter sedang memeriksanya, dia ingin menemuimu" jawab Lee yang masih menunjukan ekspresi cemasnya.

Yoongi langsung membuka pintu kamar Jeonsoo dan melihat adiknya sedang tertidur diatas ranjang rumah sakit. Hanya dalam satu hari ini saja, Yoongi sudah mendengar kabar kematian ayahnya, kabar ibunya sebagai tersangka yang membunuh ayahnya, dan Jeonsoo yang jatuh sakit entah karena apa.

Tanpa diminta, seorang dokter mendekat pada Yoongi dan bertanya, "keluarga Min Jeonsoo?"

"Saya Hyungnya. Apa yang terjadi?"

"Jeonsoo seperti yang kita tau mengalami trauma pada beberapa benturan dikepala, terlihat jelas dari bekas luka yang ada disana bahkan sampai ke leher. Saran saya Jeonsoo menjalani pemeriksaan CT Scan setelah ini agar diagnosa bisa ditegakan. Perdarahan itu terjadi karena trauma kepalanya yang sudah bertahun-tahun tidak ditangani dengan baik"

Yoongi masih penuh dengan ketidakpahaman, "luka-luka itu hanya dijahit saja dan tidak ada penanganan khusus untuk trauma separah itu. Kita tunggu hasil CT Scannya dan kita akan mengevaluasi kondisi Jeonsoo lagi"

Dokter itu sempat menepuk lengan atas Yoongi untuk menguatkannya lalu beranjak.

Kita tidak punya uang! Ini semua salah Yoongi! Anak itu tidak mengerti bahwa adiknya juga butuh uang, hah? Bisa-bisanya dia berniat untuk pergi sekolah dikota setelah dia mencelakakan adiknya? Tidak akan aku biarkan!

"Jeonsoo..." lirih Yoongi sambil melangkah tak seimbang mendekat pada adiknya. Ia mencium dahi itu dengan airmata yang membasahi pipinya.

"Apa karena Hyung? Apa kau seperti ini karena Hyung? Apa Hyung sangat egois hingga meninggalkanmu dan orang tua kita? Jeonsoo, mianhe.."

Ini adalah hari dimana Yoongi akhirnya memiliki rasa penyesalan dari keputusan yang dia ambil. []











Souyaa

Lama banget dong, maaf ya kak. Semoga tetap enjoy bacanya❤

Your Eyes Tell || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang