Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)Anak laki-laki berusia empat belas tahun itu tengah memilih buku-buku tebal yang ada di salah satu rak yang terpajang di toko buku Flourish and Blotts, Diagon Alley.
Sesekali dia menyeka poni rambut hitamnya yang jatuh ke matanya.Kemudian tiba-tiba dia mendengar sesuatu berkeresak di puncak rak, dan ketika dia mendongak, sebuah buku monster terjatuh tepat menuju wajahnya.
Dia tak bisa menghalau buku itu sebab tangannya penuh dengan buku-buku yang lain. Dia hanya bisa memejamkan matanya, namun buku monster itu tak jua menimpa kepalanya, melainkan dia mendengar suara seorang pria."Maaf ya, aku lupa mengikat buku ini-".
Anak laki-laki itu membuka matanya dan menatap pria itu, ternyata dia yang telah menangkap buku monster itu -dan sekarang sedang berusaha mengaitkan sabuk untuk menutupnya.
Pria itu berambut pirang kotor sebahu, mata hazel nya terlihat ceria dibalik kacamatanya.
"Oh, terimakasih paman-", ucap anak laki-laki itu.Pria yang menolongnya tersenyum tanpa menatap, baru setelah dia selesai berkutat dengan buku monster itu, dia mengalihkan pandangannya kepada si anak laki-laki sembari berkata, "Tidak apa-ap..".
Anak laki-laki itu kebingungan karena pria pirang itu langsung membeku ketika mata mereka bertemu, "Paman?, kenapa kau menatapku seperti itu?".
Si pria pirang mengerjap lantas tersenyum, "Oh- tidak. Hanya saja matamu itu mengingatkan ku kepada seseorang-".
"Oh ya?-", saut si anak laki-laki cerah, "Siapa?".
"Er- dia-", pria pirang itu terlihat malu-malu mengatakannya, dan selanjutnya
"Tuan?".
Seorang pembeli dari sisi lain toko itu memanggilnya, "Iya, nyonya?", jawab si pria pirang,
"Apa kau bisa membantuku menemukan buku yang kucari?-".
"Oh tentu saja!", lalu dia berkata kepada anak laki-laki itu, "Aku kesana dulu ya, kau lanjutkan memilih buku".
Anak laki-laki itu mengawasi si pria berlalu, kemudian mengangkat bahu lalu memeriksa daftar buku yang belum dia ambil.
•••
Setelah mencoret semua daftar buku yang harus dibeli, anak laki-laki itu mendatangi kasir. Suara saat dia meletakkan buku-bukunya membuat si pria pirang yang sedang menulis di meja kasir mendongak.
"Hey, kau?", kata si pria pirang.
Anak laki-laki itu tersenyum, "Iya paman".
Si pria menyingkirkan apa yang dia tulis, lantas menarik tumpukan buku anak laki-laki itu dan menulis sesuatu di buku catatan yang lain.
"Hem, kelas empat ya?-", komentar si pria, mengembalikan satu buku dan membuka yang lain untuk dicatat, "Kau ada di asrama apa?".
"Aku seorang Slytherin, paman", jawab anak laki-laki itu dengan bangga, mengangkat kerah kemeja hitamnya sekilas.
Si pria hanya tersenyum, dan ketika dia telah mencatat buku terakhir, dia bertanya,
"Boleh ku tulis nama mu?"."Tentu saja", jawab anak laki-laki itu, "Aku Lexius, Lexius Snape".
Pria pirang yang tadi bersikap santai saja sekali lagi membeku, lantas menatap anak laki-laki didepannya perlahan, "Kau- putranya Severus Snape?".
"Yep, apa paman mengenalnya?-", ujar Lexius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Touch of Destiny | Lexius Snape
FanfictionMengambil latar sembilan belas tahun setelah kejatuhan Pangeran Kegelapan. Lexius Snape, putra dari mantan agen ganda. Memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dari ayahnya, dia sedang berbelanja keperluan tahun keempatnya ketika dia bertemu seseor...