Mulmed : Deerstalker Hat
______________________________________Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)
"Sherlock Holmes menjaminnya-"Ternyata Xius, yang kemudian terkekeh "Ah tidak, maksudku Lexius Snape menjamin kebenarannya seratus persen, Profesor Prince."
"Xius?" Kata Lexie "Sejak kapan kau disana?"
"Aku masuk bersama yang lainnya, mum. Dan seperti yang kukatakan tadi, sekarang saatnya aku memulai pertunjukan analisis ku, yah,meskipun ini bukan kasus pembunuhan berantai yang seru, tapi hanya kasus perselingkuhan atau bahkan cuma sekedar kesalahpahaman. Sebelumnya, aku mau memakai oleh-oleh yang aku titip kepada dad dari Jepang, meskipun sebenarnya di Inggris juga banyak.."
Xius mengambil sebuah topi kain dari bawah meja, atau Muggle menyebut topi itu dengan sebutan Deerstalker Hat! Anak itu menumpuk kakinya diatas kaki yang lain dan menyatukan jemarinya kemudian memulai presentasinya.
"Aku tau ada beberapa hal yang mum anggap sebagai bukti atas perselingkuhan yang dad–atau sebaiknya disini aku memanggil dad dengan Profesor Snape saja–lakukan, tapi beberapa telah Profesor Snape jawab dan aku yakin itu benar. Yang tersisa hanya dua, yaitu bagaimana Profesor Snape mendapat bau parfum wanita, dan apa sebenarnya yang ia bicarakan bersama Mrs. Takashi di London Bridge.
Mum tentunya tau aku pernah pergi keluar Hogwarts tempo hari, yang kulakukan tak lain dan tak bukan adalah melakukan sebuah penyelidikan, karena data yang mum berikan sangat minim. Pertama-tama aku pergi ke Prince Manor lewat perapian yang ada di ruangan ini, disana aku bertemu dengan Grandpa, dia terkejut mendengar urusan apa yang ingin kulakukan, tapi dia tidak melarang ku untuk melanjutkan pekerjaanku. Akhirnya dengan beberapa lembar uang kertas pound aku pergi ke London.
Pertama-tama aku mendatangi cafe yang kebetulan baru buka, meskipun sebenarnya belum benar-benar buka. Yang membuka cafe itu adalah seorang wanita yang kemungkinan pemilik cafe, dia bercerita bahwa beberapa hari sebelum kedatanganku cafe itu tutup tiba-tiba karena ada kerabatnya yang meninggal. Jadi semua yang ada disana masih sama persis seperti saat ditinggalkan, kursi-kursi masih berantakan, piring, cangkir, dan gelas belum dibersihkan –jelas sekali mereka tak sempat melakukannya saat buru-buru tutup.
Kemudian ketika aku mengatakan observasiku mengenai plang didepan pintu cafe kepada wanita yang kemungkinan pemilik cafe itu, yang sebenarnya itu hanya pengetahuan sepele yang bisa semua orang dapatkan dengan memperhatikan apa yang tertulis di plang, tapi dia malah langsung mengatakan kalau aku mirip Holmes.
Lalu dia mengatakan kalau di hari itu dia melihat ada pelanggan aneh, yang memakai pakaian aneh pula. Berambut hitam sebahu, pakaiannya serba hitam dan memakai jubah di punggungnya, disitu aku langsung tau kalau itu memang Profesor Snape, dan disitulah Profesor Snape bertemu dengan Mrs. Takashi.
Dia bercerita bahwa Profesor Snape dan Mrs. Takashi duduk di meja nomor 37, dan Mrs. Takashi datang terlebih dahulu, kemudian ketika Mrs. Takashi pergi ke toilet, Profesor Snape baru datang.
Dengan gambaran yang demikian, kemudian aku mengamati meja nomor 37 itu. Meja itu bentuknya bundar dengan dua kursi, salah satu kursi menghadap ke pintu masuk dan kursi yang lain ada di arah yang berlawanan.
Aku mulai bisa mereka ulang kejadiannya. Mrs. Takashi datang sesuai janjinya dan kemungkinan telah memesan sebuah meja dan memberi tahu Profesor Snape nomor meja mereka –mungkin melalui patronus atau sejenisnya, namun Profesor Snape terlambat karena mampir dulu ke Kementerian. Kemudian Mrs. Takashi duduk di kursi yang membelakangi pintu, karena psikologi-nya, ketika orang baru datang dia akan cenderung duduk di kursi yang paling dekat dengan pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Touch of Destiny | Lexius Snape
FanfictionMengambil latar sembilan belas tahun setelah kejatuhan Pangeran Kegelapan. Lexius Snape, putra dari mantan agen ganda. Memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dari ayahnya, dia sedang berbelanja keperluan tahun keempatnya ketika dia bertemu seseor...