Chapter 6

1.7K 43 3
                                    

Elena pov...

Disaat gue sedang ngobrol sama Adrian, tiba-tiba ada yang nelepon dan tidak ada namanya...

"Ada apa?. " Tanya Adrian.

"Eh ini bentar pak saya ijin angkat telepon dulu ya. "

"Memangnya harus pergi juga ya. " Ucapnya.

"Ya pak, saya angkat telepon dulu ya pak. " Ucap gue yang berjalan menjauh dari pak Adrian. 
.
.

"Hallo, apa bener ini nomor nya Elena Anggara?. " Tanya seseorang dari Seberang telepon.

"....... "

-- 'Siapa ini, sepertinya nomor ini bukan dari Indonesia. Dan kenapa.... Suara ini tidak terdengar asing di telinga gue?. '

"Ha.. Hallo, apa bener ini nomornya Elena Anggara?. " Tanyanya lagi.

"I... Iya ini bener nomornya Elena Anggara, lo siapa ya?. "

"Huuft syukur deh, kirain aku kamu bukan Elena Anggara. Oh iya, apa kamu sudah lupa sama aku?. "

"Em.. Emang lo siapa ya? Kok suara lo gak asing sih. "

"Iya, suara aku emang gak asing bagi kamu. Apa... Kamu lupa dengan namaku?. "

"Cepet, jangan basa-basi, gue gak ada waktu. "

"Oke, aku Ardian Leaw. Apa kamu ingat dengan nama itu. "

'Ardian Leaw??.. Sepertinya gue kenal sama nama itu, tapi kenapa dia nelepon gue disaat gue sudah melupakan nya?. '

"Oh kamu. Kirain siapa, soalnya nomor  bukan dari Indonesia. "

"Hahaha... Iya aku Ardian. Gimana kabar kamu?. "

"Buat apa lo nanyain kabar gue. Bukan urusan lo juga kali. "

"Hm... Iya sih. Oh iya, beberapa bulan lagi... Aku gak bakal di negara Belanda lagi."

"Terus lo mau pulang ke Indonesia?. "

"Eumm... Sepertinya tidak. "

"Terus... "

"Beberapa bulan lagi bakal ada suprise buat kamu. "

"Suprise apa?. "

"Uuummm... Ada deh, yang pasti kamu bakal suka dengan suprise nya. "

"Tapi apa?. "

Tut.. Tut..

-- Tiba-tiba sambungan telepon pun terputus. Dan timbul lah pertanyaan dibenak gue. Suprise apa yang dimaksud dengan Ardian  itu. Entah lah, gue males mikirin ini... Tapi kenapa gue jadi kepo gini ya...
.
.

__ Gue pun langsung pergi lagi ke arah pak Adrian...

" Kamu kenapa Elena? Kenapa lama sekali angkat telepon nya!. "

"Hh.. Enggak kok pak, saya.. Saya tadi... Eh maksudnya tadi temen saya nelepon ke saya, katanya dia lagi butuh bantuan. Tapi kan saya lagi sama bapak, jadi saya bilang gak bisa. " Jawab gue bohong.

"Ouh.. Kirain saya kenapa,soalnya tadi kamu lama. "

"Hahahah...saya gak papa pak.... Pak Adrian maaf bisa anterin saya pulang kerumah?. "

"Yaudah kalau kamu mau pulang. "

*Diperjalanan...

Adrian pov...

. . Gue liat Elena seperti memikirkan sesuatu, tapi gue gak tau apa yang dia pikirkan.

"Kamu kenapa Elena, jawab saya!. "

My Husband Is A PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang