Chapter 17

851 27 0
                                    

"Elena maafkan saya soal tadi di caffe. " Ucap Adrian yang memegang kedua tangan Elena sambil berlutut.

"Enak aja main maafin, kamu itu gak tau ya pak, kalau saya itu cemburu ngeliat bapak pegangan tangan sama cewek yang di cafe. " Ucapan Elena ketus.

"Saya tau, makanya saya mau minta maaf sama kamu. "

"Terus ini semua apa pak? Segala ada lilin di lantai terus bunga-bunga di sudut ruang keluarga dua rumah saya. " Tanya Elena yang penasaran

__ Namun bukannya menjawab pertanyaan Elena, Adrian malah merogoh kantong kemeja nya dan menyodorkan sebuah kotak yang dibuka adalah sebuah cincin dengan berlian di tengah-tengah.

-- Lantas Elena pun terkejut dan tak percaya maksud dari Adrian..

"Ba... Bapak ini, buat siapa?. " Tanya Elena dagdigdug.

"Will you marre me?. " Tanya Adrian yang sedang berharap.

"Ta.. Tapi pak, mamih sama papih saya juga orang tua bapak gak ada disini. " Ucap Elena yang tak karuan.

__ Tiba-tiba  lampu nyala dan segerombolan orang keluar dari arah ruang tamu, disitu terlihat ada Zahra, Adams, Dito, Lina, Cika, Vino, Dandy, Cristo, Keyla, Kesya, Ezra, dan masih banyak lagi... Juga ada sesosok wanita yang dia lihat waktu di cafe tadi.

.. Elena yang bingung pun semakin bingung apa maksud dari semua ini. Dia pun menangis tak tertahan.

"Sayang, semua ini Adrian yang buat. " Ucap Lina sang bunda Adrian.

"Maafin saya ya Elena nama saya Lita, saya temannya Adrian. " Ucap nya sambil menundukkan kepala.

"Jadi gak nih nerima saya, saya sudah pegel berlutut mulu sama kamu. " Canda Adrian.

"Terima... Terima... " Ucap semua orang yang ada dirumah tersebut.

"Yes i will... " Ucap Elena yang menangis sambil memeluk Adrian, dan Adrian pun sebaliknya.

"Sudah-sudah jangan nangis udah gede masa nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah-sudah jangan nangis udah gede masa nangis. Lihat Deren aja gak nangis kok. " Ledek Adams yang membuat semua tertawa.

"Tau aunty Lena jangan nangis dong, nanti Deren ikutan sedih juga deh. " Ucap Deren lugu.

"Iya sayang nya aunty.. " Ucap Elena yang tersenyum kembali.
.
.
.
"Adrian nak kesini dulu sebentar sama Elena. " Ucap Dito

"Ada apa yah. " Tanya Elena yang duduk di sebelah papih Adams dan Adrian duduk disebelah ayah nya.

"Gini sayang, kata mamih sama bunda pesta pernikahan kamu sama Adrian akan di selenggarakan dua minggu lagi. " Ucap Adams.

"Apa gak kecepatan mih?. " Tanya Elena ke Zahra.

"Kata mamih sih enggak ya, lagian biar cepet halal juga kan." Ucap Zahra yang melirik ke arah Lina.

"Iya tuh, bunda setuju. " Jawab Lina.

__ Disaat mereka sedang berbincang-bincang, dan sahabat nya Elena sedang bermain dengan Deren....

-- Tiba-tiba...

Hoek... Hoek...

Mereka semua pun pada melirik kearah sumber suara...

"By kamu kenapa?. " Tanya Ezra kepada teh Kesya.

"Gak tau nih.. Aku kayaknya masuk angin deh. " Ucap Kesya yang kembali mual-mual.

"Kamu kenapa Kesya?. " Tanya Zahra yang melihat Kesya muntah-muntah di westafel.

"Katanya masuk angin mih. " Jawab Ezra.

"Ouh, yaudah bi Teri bisa bikinin teh hangat buat Kesya?. " Ucap Zahra.

"Bisa nya, nanti saya antar ke kamar nya. " Jawab Bi Teri yang langsung terjun ke dapur.
.
.
.
.
.
__ Malam pun sudah tiba...

"Yaudah Zahra kami pamit pulang dulu ya, sudah malam. Makasih atas makan malamnya. " Ucap Lina

"Kenapa gak nginep aja disini, masih banyak kamar kosong kok. " Tawar Zahra yang di angguki Adams.

"Gak usah, kita mau pulang saja. Kasihan mang Ucat dan bi Yani dirumah, lagi pula saya pamit nya hanya untuk lamaran kesini. " Jawab Dito.

"Yasudah kalau gitu kami tidak bisa memaksa. " Jawab Adams.

"Yasudah kami pulang ya.... " Ucap semua

"Tante kami pulang dulu ya, kasian orang tua kita nunggu " Ucap Vino

"Yasudah Hati-hati ya... " Ucap Zahra

"Ya tante, by... " Ucap sahabat-sahabat Elena yang salim dan pergi ke mobil mereka masing-masing.

"Sayang aku pulang dulu ya. " Pamit Adrian kepada Elena.

"Iya, kamu mau pulang ke rumah bunda apa ke apartemen?. " Tanya Elena.

"Aku pulang ke apartemen, oh iya mamih, papih, bang,kak,kes,Zra. Adrian pulang dulu ya Permisi... "

"Hati-hati nak Adrian ya... " Ucap kedua orang tua nya.

Adrian pun pulang ke apartemen nya dengan selamat...
—————————————————————

Bagaimana kelanjutan dari cerita cinta Adrian dan Elena???...

Jangan lupa vote and comment ya guys...

Oh ya, jangan lupa pencet bintang nya ya...

Karena Pencet bintang ⭐itu gratis!!!

Typo bertebaran...

See you...
Next...

My Husband Is A PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang