Chapter 30

598 19 0
                                    

__Ini adalah hari ketiga dimana Elena menghilang...

TING...

Bunyi telepon Adrian, saat itu keadaan Adrian sangat kacau... Perusahaan nya pun sangat berantakan, untung saja dia mempunyai sahabat yang pengertian yaitu Arkan...

Whatsapp...

Elena Dear~

Sayang aku takut, aku gak tau dimana. Oh iya maafin aku karena waktu itu aku gak ngabarin kamu, aku bakal share location ke kamu. Kamu jaga diri baik-baik ya disana. Aku disini baik-baik saja...

__Begitu mungkin isi pesan dari Elena kepada Adrian, dan juga jangan lupa Elena juga membagikan location nya saat ini. Adrian yang baru sadar, dia pun langsung memberitahu kabar ini kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya Elena tidak lupa juga kepada anak-anak buahnya...

"Sayang kamu harus pakai baju ini. " Usul Ardian yang memberikan gaun pengantin kepada Elena.

"Lo gila ya, gue gak mau pakai gaun itu. " Tolak Elena mentah-mentah di depan wajah Ardian.

Plak
Plak

_Elena yang kaget atas perlakuan Ardian pun hanya memegang pipi nya yang memerah karena tamparan nya.

"Kamu harus pakai sayang, kalau tidak kamu bakal tanggung akibatnya. " Ancamnya.

__Mau tidak mau Elena pun mengganti pakaian nya menggunkan gaun yang dikasih oleh mantannya tersebut yang memiliki jiwa psychopath Ardian.

"Oke sekarang kamu sudah cantik sayang, aku nyesel banget waktu itu udah sia-siakan kamu. Ternyata kamu cantik juga, pantes saja suamimu itu sangat sayang sama kamu." Ucap nya sambil membelai wajah Elena.

Elena yang merasa geram pun langsung menepis kasar tangan Ardian.

"Oke kalau begitu mari kita mulai saja acara pernikahannya. " Usul Ardian yang di angguki oleh pendeta.

Ardian melakukan pernikahan nya tersebut di apartemen nya dan disaksikan oleh para anak buahnya. Namun disaat ingin mengikat janji, tiba-tiba...

Brakk...

Bunyi pintu apartemen yang dibuka secara paksa...

"Siapa anda? Apa yang anda lakukan kepada istri saya huuh!. " Ucap Adrian lantang sambil menunjuk ke arah Ardian

"Ouh Jadi kamu suaminya pacar saya?. " Tanya Ardian songong

"Apa pacar? Lo gila ya gue itu udah putus sama lo kenapa lo masih nganggap gue pacar lo. " Teriak Elena yang kesal dengan ucapan Ardian tadi.

Plak

Tamparan Ardian mendarat mulus di pipi Elena untuk keempat kalinya, dan kejadian itupun tidak luput dari pandangan orang-orang disana. Suaminya yang geram atas perlakuan Ardian kepada istri nya pun memukul Ardian secara membabi buta karena kesabarannya sudah habis...

_Bagaimana bisa orang yang tidak dia kenal tiba-tiba melayang kan tangannya kepada istri tercinta nya.

"Aian sudah jangan seperti ini. " Tahan ayah Adrian

"Tapi yah dia sudah berbuat semena-mena sama istri saya. " Ucap Adrian yang kesal dengan napas yang memburu

__Disaat Elena dan yang lainnya lengah, tiba-tiba dari arah belakang sebuah laser yang mengarah ke arah Adrian pun tepat sasaran yaitu dibagian kepala. Elena yang melihat itu pun langsung mendorong Adrian dan terjadi lah...

Dor... Dor...

"ELENA!!! " Teriak semua orang histeris

__Darah segar pun mengalir begitu saja dari tubuh Elena...

"Sayang bangun sayang, kamu jangan tinggalin aku sayang. " Ucap Adrian yang mengangkat tubuh Elena yang bersimbah darah.

Papihnya Elena pun tidak tinggal diam, ia mengedarkan pandangan nya kesegala arah dan tertangkap sesosok cowok yang memegang Pistol revolver Smith(Pistol yang di lengkapi dengan bidikan laser).

"Tangkap orang itu. " perintah Adams kepada anak-anak buahnya.

"Siap tuan. " Jawab anak-anak buahnya serempak, mereka pun menangkap orang tersebut.

--Adrian dan yang lainnya pun membawa Elena kerumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama...

"Dok... Dokter tolong istri saya, bagaimanapun caranya. " Teriak Adrian sambil mendorong brankar rumah sakit.

"Sayang tolong bertahan. " Ucap Adrian yang memegang tangan kiri Elena

"Maaf tuan anda tidak boleh masuk kedalam, anda harus berada di luar."Ucap sang dokter

"Tapi istri saya berada di dalam sana sendirian dok."Jawab Adrian frustasi

"Tuan tenang saja saya akan berusaha semampu saya untuk menolong nyawa istri tuan, kalau begitu saya permisi dulu."Ucap seorang dokter tersebut sambil berjalan kedalam ruangan dan disusul oleh pintu yang tertutup secara otomatis.

_Dua jam kemudian...

"Bagaimana keadaan istri saya dok?"Tanya Adrian cemas

"Sebaiknya kita berbicara di ruangan saya saja tuan dan nyonya. " Usul dokter tersebut yang diangguki oleh yang lainnya.

"Nyona mengalami pendarahan dan seperti nya istri anda mengalami koma untuk sementara ini,dan untung saja peluru yang terkena nyonya tidak mengenai janin yang ada di dalam. " Jelas dokter tersebut.

"A... Apa yang dokter maksud? Janin maksudnya? Apakah istri saya sedang mengandung?. " Tanya Adrian panjang lebar dengan raut wajah yang sulit di mengerti.

"Iya tuan,apa tuan belum mengetahuinya?"Tanya dokter tersebut

Adrian hanya menggelengkan kepalanya...

"Apa anak saya hamil? Kalau boleh tau berapa usia kandungan nya?. " Tanya wanita paruh baya yang sedang sesegukan tersebut.

"Usianya sudah memasuki dua bulan lebih."Jawabnya.

"Apa boleh saya masuk kedalam?"Tanya Adrian

"Boleh asalkan hanya satu orang yang masuk kedalam dikarenakan pasien butuh istirahat. Oh iya satu lagi kalau masuk jangan lupa pakai baju steril."Usul dokter tersebut.

"Baik tuan nyonya saya permisi dulu,jika terjadi sesuatu bapak ataupun ibu bisa memanggil kami."Ucap dokter tersebut yang lansung berjalan dan di susul oleh para perawat.

______________________________________________

Jangan lupa vote- vote sebanyak-banyaknya supaya aku makin semangat bikinnya!!!

Oh ya, jangan lupa pencet bintang nya ya...

Karena pencet bintang ⭐itu gratis!!!

Typo bertebaran...

See you
Next...

My Husband Is A PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang