Chapter 8

1.3K 36 5
                                    

Jangan lupa vote guys....

Happy Reading...

__ Disaat gue sedang bertanya ke pak Adrian, tiba-tiba mamih gue datang...

"Eh nak  Adrian sudah datang, mari masuk. Eh Elena sayang, kamu gimana sih masa sama calon suami kamu ngomong nya kayak gitu. " Ucap mamih gue panjang lebar.

"Ma.. Maksudnya mamih gimana?. "

"Yaudah nanti kita bicarakan lagi, sekarang kita sarapan pagi dulu yuk. Sudah ditunggu sama yang lain. " Seru mamih.

"Baik tante. " Jawab Adrian.

"Jangan ngomong tante dong, panggil aja mamih sama kayak Elena ya. " Usul mamih.

"Mamih apa-apaan sih mih, masa pak Adrian manggil mamih manggil pake mamih juga. "Ucap gue gak terima.

"Yaudah jangan dulu dibahas, yok kita makan dulu. " Ajak mamih.

"Hufft.. Oke. " Jawab gue pasrah.
.
.
.
__Selesai sarapan pagi...

Author pov...

"Elena sayang. " Panggil papih Adams.

"Iya pih, ada apa?. " Jawab Elena.

"Gini sayang, laki-laki yang mau dijodohin sama kamu namanya Adrian Agra. Dia berumur 26 tahun, dia seorang pengusaha muda. " Ucap Adams.

"Huuh... Jadi yang mau dijodohin sama aku pak Adrian pih? Terus kenapa pak Adrian gak nolak perjodohan ini?. " Kata Elena.

"Gini sayang, kalian jalani dulu tentang perjodohan ini. Tapi kalau kalian udah merasa gak cocok, baru kita semua gak bakal maksain lagi. " Ucap Dito.

"Tapi yah. " Kata Elena yang dipotong pembicaraan nya oleh mamih.

"Kamu pikirkan dulu ya tentang perjodohan ini sayang. " Ucap mamih.

"Ayah, bunda, mamih, papih, bang Cristo, kak Keyla,Dandi, Kesya. Aku sama Elena boleh ngomong berdua dulu gak?. " Kata Adrian meminta ijin.

"Ouh.. Silahkan nak,kami harap yang terbaik kalian untuk berdiskusi. " Ucap papih dan ayah.

*Ditaman rumah...

Adrian pov...

Gue dan Elena pun duduk di sebuah bangku taman dekat kolam renang dengan keadaan canggung.

"Pak, kenapa bapak gak nolak perjodohan ini. Dan kenapa juga bapak gak memberi tahu saya. " Ucap Elena.

"Karena saya juga baru mengetahui perjodohan ini kemarin. Dan kenapa saya gak nolak, karena saya tidak mau mengecewakan orang tua saya dan juga keluarga kamu. "

"Mak.. Maksud pak Adrian gimana?. Apa jangan-jangan pas kemarin pak bambang pensiun jadi dosen, apa itu karena bapak?. " Tanya Elena yang sedikit mengeluarkan air mata.

"Bu.. Bukan gitu, saya cuman disuruh menggantikan pak bambang saja, urusan yang lain saya tidak tau. " Jawab gue yang memeluknya.

"Pak Adrian, lep.. Lepasin saya. Jangan seperti ini nanti ada yang lihat. "

"Kamu yang jangan seperti ini. Kamu pikir dengan kamu menangis saya tidak merasa sakit. "

"Maksud bapak apa?. "

"Saya akan belajar mencintaimu, dan kamu harus belajar juga mencintaiku. "

"Tapi kan kita baru kenal,perjodohan itu gak jauh dari kata pernikahan. Dan pernikahan itu tidak main-main pak. "Ucap Elena tegas.

"Maka dari itu, kamu harus belajar mencintai saya. Karena yang saya mau pernikahan itu hanya sekali dalam hidup saya. "

"Oke.. Kalau maunya gitu. Ini sudah malam, jika tidak ada yang penting lagi saya permisi masuk kedalam, saya capek dan ngantuk juga. Permisi pak. "Ucap Elena yang langsung berdiri.

My Husband Is A PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang