Lima

123 65 20
                                    

orang yang kuat'
Bukan karena mereka hebat
Tetapi mereka yang selalu
Bersabar_Nh
________________.)

"Lo buang tuh air di pulau sebrang atau gimana....? Lama benar lo pergi"

"Di laut" jawab Arsel asal dengan muka masem dengan melempar ember sembarang tempat.

"Pecah tuh ember lo yang ganti rugi"

"Gara-gara lo gue jadi kena marah sama ibu luna"

"Dia marah kenapa..?"tanya Ela penasaran.

"Gara-gara air bekas cucian piring lo tuh"

"Kenapa ibu luna marah lo buang air di depan....?seharusnya lo marahin balik, itu kan karena ibu luna ngga perhatiin kos nya sampai wastafel rusak dia ngga tau"

"Dia marah bukan karena itu, tapi karena....." Arsel menjeda ucapan nya.

"Karena apa?"

"Gue buang tuh air ngga ke selokan. Tapi ke wajah orang" jawab Arsel dengan nyengir.

"Apa maksud nya di wajah orang?," tanya Ela tidak mengerti dengan ucapan Arsel.

"Tadi, pas gue mau buang tuh air ibu luna manggil gue jadi gue asal buang tuh air sampai ngga nyadar kalau ada orang di depan gue, jadi ke siram deh tuh orang" jelas Arsel panjang yang ngga peke lebar.

"Astaga parah lo, kalau gue jadi tuh orang gue siram balik lo tapi ngga pake air bekas nyuci tapi air comberan.....!
Tapi itu orang siapa? "

"Ngga tau, katannya sih orang nanya alamat bengkel"

"Gue tau dia siapa" dengan muka serius.

"Siapa"
.
.
.

"Pejuang alamat palsu,"

__________

Sebuah taksi berhenti di rumah kediaman keluarga gema, saat pintu taksi itu terbuka seorang pria turun dari taksi, dengan langkah pasti ia melangkahkan kaki nya menuju pintu utama, tanpa ragu pria itu membuka pintu dan tidak lupa mengucap salam sebelum masuk.
Saat kaki nya melangkah masuk ke dalam rumah, seorang wanita menyambut nya dengan terkejut.

"Astagfirullah Rafan kenapa basah kuyup nak..?" Tanya seorang wanita dengan raut penasaran, ia menoleh keluar pintu mengecek keadaan langit tidak ada tanda-tanda mendung apalagi hujan.

"Tadi di jalan kena hujan" alibi Rafan karena malu mengatakan hal sebenar nya.

"Langit cerah gini ngga ada angin, ngga ada awan kok bisa hujan?."

"Sekarang hujan turun sudah ngga bisa di prediksi"

"Ohh begitu yah....yasudah kamu pergi mandi nanti bisa masuk angin"

Rafan hanya mengangguk tanda mengiyakan perkataan mama nya itu yang merupakan mama Farel juga.

Saat kaki nya menginjak tangga terakhir langkahnya terhenti kala ia berpapasan dengan Farel adik satu-satu nya yang ia miliki walaupun terlihat tidak seperti saudara pada umum nya yang begitu dekat.

Farel dan Rafan dua saudara yang terasa jauh namun dekat, mungkin itu kata yang cocok menggambarkan kehidupan Rafan dan Farel.

"Di luar lagi hujan..?" Farel mengeluarkan suara setelah beberapa detik terjadi keheningan karena tidak enak hanya melewati abang nya tanpa basa-basi.

"Saya basah bukan karena hujan,.....itu kan yang sebenarnya mau kau tanyakan"

"Iya sih"

"Geser dikit abang mau lewat, jalan ketutup sama kamu" setelah mengatkan itu Rafan langsung bergegas menuju kamar nya.

Ku Kira Kau JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang