Dengan langkah malas Arsel berjalan menuju depan restaurant berniat menunggu taksi, ia tidak tau siapa harus di salahkan atas ini salahkan lah dia tidak meminta setidaknya foto sebagai petunjuk, namun ia tidak mau di salahkan begitu saja ia sudah berbaik hati membantu pria itu tapi malah berakhir seperti ini berdiri di pinggir jalan seperti orang gila. Jika saja ia punya nomor ponsel Farel pasti ia sudah menghubungi nya tapi sialnya ia tidak punya.
"Argg sial" teriak Arsel menambah kekesalanya tidak ada satu pun taksi yang mau berhenti semua nya sudah memiliki penumpang.
___________
Pagi sekali Arsel telah sampai di kantor tempat nya bekerja ia memilih menuju ruang bos nya terlebih dahulu sebelum pergi ke ruangannya bukan tanpa alasan, ia ingin bertanya kepada pria itu mengenai hal semalam. Namun ia malah ragu untuk mengetuk pintu di depannya ia hanya memandangi dengan perasaan gugup.
"Tinggal ketuk Arsel lalu ngomong apa nya yang susah" ucap nya menyemangati diri sendiri.
Namun siapa sangka belum sempat mengetuk, pintu di hadapannya malah tiba-tiba terbuka membuat nya tidak mampu menjaga keseimbangan dan jadilah badannya terhuyung ke depan dengan posisi yang sama sekali tidak bisa di katakan baik.
"Huwaa...lutut ku"
"Apa yang kau lakukan" tanya Farel melihaat Arsel yang tiba-tiba terjatuh di hadapannya.
"Kau tidak bisa kah menolong ku dulu sebelum bicara"
"Berdiri sendiri, saya tau kaki dan tangan mu bahkan tidak lecet sama sekali"
"Kau kan pria setidak nya sebagai formalitas"
"Bahkan itu tidak berpengaruh sama sekali untukku"
"Aku lupa kalau kau pria yang tidak peka sama sekali"
"Kalau begitu catat biar kau tidak lupa" jawab Farel begitu enteng.
"Saya jadi menyesal menemui anda"
"Sebenarnya kau kesini karena apa?"
"Anda geser dulu saya ingin berdiri" ujar Arsel merasa kesusahan berdiri karena terhalang Farel.
"Sekarang apa, mengapa kau menatapku dengan tatapan seperti itu" tanya Farel melihat Arsel hanya berdiri dengan tatapan yang susah di artikan.
"Melihat wajah anda membuat saya merasa kesal"
"Bahkan saya tidak melakukan apa pun"
"Sebenarnya ibu anda jadi ngga sih bertemu dengan saya kemarin malam?"ujar Arsel akhirnya meminta penjelasan.
"Kebetulan ada tamu di rumah jadi mama saya ngga jadi pergi" jelas Farel merasa tidak enak.
"Kau tau berapa lama aku menunggu"
"Mengapa kau tidak langsung pulang saja jika orang yang kau tunggu tidak juga datang"
"Sebenarny aku lupa wajah ibu pak Farel jadi aku menuggu mungkin dia akan menghampiriku"
"Aku tidak habis fikir bagaimana mungkin kau pergi menemui orang yang tidak kau tau wajahnya"
"Kau tau, itu membuat ku repot dengan hal bukan urusanku"
"Aku berterima kasih karena itu"
"Mengapa kedengarannya kau tertawa di atas penderitaanku" ujar Arsel kesal melihat wajah Farel dengan senyum tipis di bibirnya.
"Sebenarnya itu salah satu sifatku" ungkap Farel terkekeh melihat muka kesal Arsel.
"Ternyata kau pria yang menjengkelkan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Kira Kau Jodoh
Romance"Arsel boleh tidak aku pinjam kamu-)?? Hanya sebentar, aku ingin kamu berada di sisiku sampai aku menemukan nya kembali,_," "Maaf aku bukan barang yg dengan mudahnya kamu pinjam setelah tak butuh kamu kembalikan" Setiap wanita pasti berharap jika di...