Sementara di lain tempat tidak jauh dari tempat Arsel duduk ada seseorang yang sejak dari tadi memperhatikan Arsel yang sedang tertidur, yang sedari tadi hanya memperhatikan akhirnya ia memilih menghampiri mendudukkan badannya tepat di samping Arsel.Dengan perlahan Arsel membuka mata karena merasa ada pergerakan di sampingnya yang ia fikir mungkin Ela yang telah kembali, namun ternyata ia salah ia benar kaget melihat siapa yang di sampingnya yang tengah menatapnya saat ini.
"Ehh mengapa anda berada di situ" tanya Arsel bingung.
"Saya hanya duduk"
"Apakah tadi kau melihtku sedang tertidur" tanya Arsel
"Tentu saja, aku hanya heran selain suka nyiram orang apakah kau juga memiliki kebiasaan tidur di sembarang tempat"
Dengan menggaruk kepalanya yang tidak sama sekali gatal Arsel merasa malu
"Tidak juga ini pertama kalinya saya bisa tertidur di tempat umum begini,"
"Tapi kalau menyiram orang itu adalah kebiasaan"
"Ok saya minta maaf saya juga bingung sampai saya jadi trauma setiap melihat anda"
"Mengapa kau yang jadi trauma yang korban di sini kan saya" ucap Rafan heran
"Mengapa kedengaran nya saya seperti seorang penjahat saja"
"Lalu kau ngapain di sini jika hanya tidur kau tidak takut bakalan ada yang mengganggumu"
"Anda sendiri apa tujuan anda kemari jika hanya duduk"
"Acara ini di adakan oleh perusaan saya bekerja jadi saya datang untuk memantau"
"Ohh begitu, sepertinya hanya sya yang datang tidur di sini. Kalau begitu saya permisi ingin mencari teman saya yang entah kemana" sebelum melangkahkan kakinya berniat mencari Ela yang tak kunjung datang Arsel kembali membalikkan badannya menghadap Rafan orang yang baru di kenalnya karena insiden kemarin dan beberapa bulan yang lalu.
"Nama anda siapa?" Tanya Arsel langsung tanpa ragu.
"Oh..nama saya Rafan" jawab Rafan sedikit kaget karena pertanyaan yang tiba-tiba.
"Saya Arsel, saya fikir harus tau nama anda mungkin suatu saat nanti kita bertemu lagi jadi mungkin saya bisa menyapa anda" dengan tersenyum Arsel tanpa ragu mengatakannya.
"Kau tidak ingin meminta nomor handphone ku sekalian" tanya Rafan menggoda Arsel.
"Buat apa" tanya Arsel mengerutkan keningnya heran.
"Mungkin kau ingin mengenalku lebih jauh" ucap Rafan dengan senyuman yang mampu membuat wanita manapun terpesona begitu pula dengan Arsel sampai membuatnya terdiam.
Dengan mengontrol dirinya Arsel berusaha terlihat biasa saja.
"Anda percaya diri sekali, saya ini bukan tipe wanita yang begitu cepat menyukai seseorang""Ohh begitu, bagaimana jika aku saja yang meminta nomor mu"
"Hei walaupun kau tampan aku bukanlah tipe orang begitu mudahnya memberikan nomorku ke sembarang orang"
"Kau mengatakan bahwa aku ini tampan"
" yah...tentu saja kau tampan kau kan pria tidak mungkin cantik" ucap Arsel setenang mungkin tidak ingin menunjukkan bahwa sekarang ini sejujurnya ia sedikit gugup.
"Wahh alasan yang sangat bagus"
Belum sempat Arsel membalas ucapan Rafan ia di kagetkan dengan suara Ela yang memanggil namanya dari arah belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/250066179-288-k250464.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Kira Kau Jodoh
Romance"Arsel boleh tidak aku pinjam kamu-)?? Hanya sebentar, aku ingin kamu berada di sisiku sampai aku menemukan nya kembali,_," "Maaf aku bukan barang yg dengan mudahnya kamu pinjam setelah tak butuh kamu kembalikan" Setiap wanita pasti berharap jika di...