Dua

193 85 25
                                    

Jangan mengusik_,
Hati yang tenang karena
Aku takut akan terbiasa_A
______________.)

Calon istri?
Mungkin dua kata yang selalu di hindari oleh para bujangan begitu pula dengan pria yang bernama Fahriel Gema yang sudah frustasi selalu di tagi oleh mama nya sendiri. Ia ngga tau kenapa mamanya itu pengen banget cepat-cepat punya menantu.
Sampai membuat nya kesal selalu di teror dengan pertanyaan yang sama. Sampai ia melakukan hal yang tidak pernah ia fikirkan, berbohong jika ia telah memiliki calon sial nya itu malah menambah masalah baru untuk nya bagaimana tidak mama nya malah ingin  bertemu dengan calon mantunya, manalagih secara tiba-tiba dan ia belum menemukan wanita yang pas dengan perasaan kacau Farel mengiyakan kemauan mama nya.

________________

Ku lirik jam yang menempel di dinding, ternyata sudah jam sembilan tepat dan akhirnya aku bangun kesiangan lagi maklum hari minggu udah kayak kebiasaan.

"Kenapa rumah sangat sepih pada kemana para penghuninya" aku udah kayak orang gila bertanya sama diri sendiri.

"Mba sasa"...Aku melihat mba sasa salah satu asisten rumah tangga lagi sedang ngepel, mending aku tanya dia saja dari pada aku bertanya sama diri sendiri.

"Mba mereka lagi pada kemanak yak"
Aku menyebutnya mereka daripada pusing tanyain satu -satu kalo gitukan singkat dan jelas.

" Semuanya lagi ke bandara antar tuan muda Rafan "

Aku baru ingat ternyata hari ini bang Rafan berangkat ke jerman ngurus bisnis. Ayah berencana ingin bangun kerjasama dengan para pembisnis di sana karena ayah memiliki kerjaan yang tidak bisa di tinggalkan jadi ayah mengutus bang rafan.

Rafano Abrisam Gema
Saudara satu-satu nya yang di miliki Farel, namun bukan lahir di rahim yang sama mereka tidak terlalu dekat tapi kenyataan nya mereka saling menyayangi hanya tidak tau bagaimana cara mengungkapkannya. Karena tidak seperti perempuan yang bisa saling terbuka, bisa jalen bareng sambil gandengan tangan kalo antara saudara lelaki lagi jalan sambil gandengan apa kata orang.

"Ohh Terima kasih mba, sekarang lanjutin aja acara ngepelnya kasihan tuh lantainya pada nungguin giliran di mandiin"

"Tuan muda bisa ajah"

"Jangan lupa di sampoin yah mba"

Farel memang tidak pernah memandang rendah derajat seseorang biarpun itu asisten rumah tangga dia tidak merasa malu ngobrol dan saling bercanda dengan para pembantu. Namun sangat berbeda jika dengan orang lain entah mengapa dia sangat cuek.

Tiing... (suara handphone farel).

"Astaga..gue lupa ternyata ada janji sama mama pagi ini...
Bukan nya tadi mba luna bilang pergi antarin bang Rafan, tapi kenapa sekarang malah udah ada di cave"
Aku langsung berlari naik tangga siap-siap mau pergi ke cave yang telah mama kirim alamat nya.

__________________

GREEN CAFE.)
Aku melihat nama yang tertempel pada papan tepat di di depan cave, ini cave yang telah mama kirimin alamatnya agak sedikit jauh dari rumah karena cave ini paling dekat dari bandara jadi mamah memilih tempat ini.

Ku langkahkan kaki ku masuk ke dalam cave dengan perasaan takut, gimana tidak takut sekarang aku sedang sendiri yg seharusnya ada pasangan yg mendampingi sesuai perjanjian dengan mama aku harus mengenalkan nya dengan sang calon bernama istri.
Sudahlah nanti cari alasan lain aja tinggal bilang kalo calon lagi berhalangan tidak dapat hadir.

Aku sudah di dalam cave aku melirik seluruh penjuru ruangan mencari keberadaan sang mama....
Tapi mata aku malah terpaku ke satu arah di mana seorang wanita berhijab. Aku tidak tau mengapa aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya, aku teringat dengan salah satu karyawan di kantor ku sangat mirip dengannya apa dia orang yang sama?.

Langkah kaki ku semakin dekat dengan nya aku sudah melihat wajahnya ternyata aku benar dia orang yang sama.
Entah mengapa aku malah memikirkan satu hal yang aku fikir dia bisa membantu ku.

"Permisih...Boleh aku pinjam sebentar"??...

_______________

Skip.

"Hhh kamu lucu juga ternyata, bisa ngelawak.....cocok sama farel yg kaku saling melengkapih"

Aku hanya tersenyum cangung tidak tau mau ngomong apa mau jawab iya takut salah lebaik baik diam memang cara terbaik di saat kehabisan kata. Mana lagi pak farel hanya diam, tidak berniat kah selesaiin drama ini semua.

"Lalu awal ketemu sama farel di mana??"

"Di Jalanan tante...."

"Di jalanan...? Kok di jalanan udah kaya kerasa kamu ketemu sama orang gila ketemunya di jalanan "

Hmmpp..
Aku menahan ketawa kok anak nya di samain sama orang gila, padahal kan tadi maksud aku bukan gitu aku hanya refleks mengatkan di jalanan karena bingung mau bohong gimana lagi.

Triii...nggg.

"Iya halo, ini mama lagi sama farel makan siang di cave...ok mama pulang sekarang"

"Siapa mah"

"Ini ayah suruh mama temanin dia ke acara kondangan...jadi batal kita makan siang tante minta maaf yah"

"Ohh.. iya tante ngga papa saya mengerti, urusan tante lebih penting daripada ini"
Aku malah bersyukur akhirnya aku bebas dari pertanyaan lagi tadi aja udah bingung mau jawab apa.

"Farel kamu temanin Arsel makan yah, Mama pergi dulu ayah udah nunggu di rumah"

"Iya, mama hati- hati di jalan"

Sekarang tinggal aku sama pak farel rasanya aneh duduk di satu meja yang sama tidak tau mau ngomong apa suasana jadi canggung.

"Saya minta maaf tadi malah narik kamu
Tanpa penjelasan dulu"

"Tunggu dulu saya mau nafass..."

"Tadi memang nya tidak bernafas"

"Nafas lah cuman udah kayak ngga bisa nafas saking gugup nya...
Bentar dulu, tadi itu maksudnya gimana yak saya ngga ngerti lalu calon istri?apa maksudnya"

"Sekali lagi saya minta maaf saya bawa kamu dalam urusan saya. Saya mau kamu pura-pura sebagai calon istri saya!"

"Apa...saya ngga mau"

"Saya juga sebenarnya ngga mau berbohong tapi saya terpaksa"

"Itu tau kalo itu bohong, namanya bohong yah ngga boleh"

"Kan saya bilang terpaksa"

"Iya lah terpaksa buat apa ada namanya bohong kalo ngga ada kata terpaksa..."

Semua orang tau kalo itu dosa tapi tetap aja lakukan, seperti saya juga mau- mau nya berbohong yang bahkan bukan urusan saya.

"Jadi gimana, kamu masih tidak mau?"

"Kan saya bilang gak mau...sekarang saya mau pulang, ini tidak ada urusan nya sama saya"

Saya langsung berdiri dari kursi dan berjalan menuju pintu cave saya ngga perduli apa yang dia katakan emang nya siapa sih yang mau pura-pura tanpa alasan.
________________

"Astaga taksi mana lagi ngga lewat lewat"
Aku benar kesal gara- gara pak farel aku jadi bolos kerja....
Mana lagi uang harus berkurang buat ongkos taksi tapi taksi nya ngga lewat-lewat tambah matahari udah terik lengkap sudah penderitaan ku.

"Woi ngapain loh di situ bengong di pinggir jalan"

"Astaga untung kamu datang...
Yuk pulang sekarang badan ku hampir udah mau jadi ikan asin"

"Luh ngga kerja?"

"Lagi libur"

"Emang nya orang makan pernah libur_, tempat luh kerja kan restoran apa ada liburnya juga"

"Banyak omong luh, sekarang jalan gue kepanasan"







Part-02 (Bersambung)

Terima kasih
-dari aku.,_

Ku Kira Kau JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang