Sebelas

46 23 4
                                    

Setelah selesai menunaikan shalat di salah satu mesjid terdekat dari restauran Arsel memilih menunggu Fendi di bangku yang tersedia di halaman mesjid sambil memperhatikan satu persatu orang yang bergantian keluar dari mesjid. Namun orang yang di tunggu tidak juga muncul melainkan ia malah melihat Farel baru saja keluar dari mesjid,tanpa ragu ia pergi menghampiri bos nya itu ingin sekedar menyapa.

"Hai pak, pak Farel ngapain di sini..?" Sapa Arsel dengan senyum.

"Ini mesjid, menurutm6u apa gunanya orang datang ke sini"

"Saya hanya basa-basi pak, tinggal bilang doang saya baru selesai shalat magrib susah amat sih"

"Basa-basi pun perlu di fikirkan dulu, anda saja yang kelewat bodoh sudah tau jawabannya tetap saja di tanyakan"

"Mengapa semua orang senang sekali mengataiku bodoh bahkan anda juga mengatai ku bodoh" ujar Arsel kesal.

"Ohh...jadi anda tidak suka saya katai bodoh lalu apa, pintar"

"Astaga aku benar-benar menyesal bertemu dengan anda.
Lalu tatapan macam apa itu mengapa anda meliat ku seperti itu"

"Jika di lihat dari pakaiyanmu apakah kamu baru pulang bekerja jam begini..?" Tanya Farel sambil memperhatikan pakaiyan Arsel yang masih sama yang di pakainya siang tadi.

"Jika di lihat dari cara berbicara anda tidak ada bedanya dengan saya seperti orang bodoh menanyakan sesuatu yang sudah tau jawabannya"

"Anda sedang balas dendam dengan saya, segitu tidak terimanya di katai bodoh "

"Jika anda berfikir seperti itu angap sajalah saya sedang balas dendam dengan anda"

"Apakah kau tinggal di sekitar sini...? tapi ini pertama kalinya saya melihat kamu shalat di mesjid ini"

"Kan ada namanya mampir pak" jawab Arsel malas.

"Hmm benar juga" jawab Farel mengiyakan saja.

"Ternyata di sini bukan saya yang bodoh tapi anda"

"Astaga kau masih saja membahasnya kau benar tipe orang pembalas dendam"

"Karena anda saya jadi lupa dengan orang yang sedari tadi saya tunggu, kenapa dia tidak muncul-muncul jangan bilang dia meninggalkanku di sini"

"Siapa yang sedang kau tunggu?"

"Yang pastinya sih seseorang"

"Ohh seseorang saya fikir anda sedang menungu malaikat maut" jawab Farel bercanda.

"Anda ingin saya cepat mati"

"Saya tidak pernah megatakannya anda sendiri yang mengatakannya"

"Tapi perkataan anda terdengar sindiran bagaimana mungkin saya tidak berfikir seperti itu"

"Saya hanya bercanda kenapa anda sensitif sekali"

"Mungkin karena aku sedang lelah rasanya aku ingin tidur sekarang, tapi mengapa dia lama sekali"

"Kenapa mempersulit diri sendiri tinggal pulang istirahat kan gampang"ucap Farel memberi saran.

"Ngomong emang gampang pak jalaninya yang susah"

"Yaudah ayo" sambil melangkah menuju parkiran di mana mobilnya berada.

"Ayo..?"

"Hei...Kamu ngga mau ikut" teriak farel meliat arsel yang hanya terdiam.

"Anda mengajak saya"jawab Arsel menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa lagi jika bukan kamu"

"Saya hanya bingung anda mau mengajak saya kemana?"

Ku Kira Kau JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang