Langit malam sudah berubah menjadi terang. Sinar matahari telah menembus jendela kamar ini. Aku ingin membuka mataku, tapi langsung terasa menyegat. Reflek mataku kembali tertutup lagi dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Secara perlahan-lahan aku berusaha membuka mataku dan melihat sekelilingku. Seketika aku sempat lupa kalau malam kemarin aku dan Daddy menginap di hotel dan bermalam disini.
"Good morning Baby."
Aku bisa mendengar suara Daddy yang khas. Kedua mataku langsung mencari keberadaan Daddy di sekeliling ruangan itu sampai aku menemukannya di dekat penyekat kamar.
"Good morning too daddy," balas ku.
Daddy berjalan mendekat ke arahku dan duduk disebelahku. "How was your sleep baby?"
Aku tersenyum manis. "Sangat nyenyak. Apa daddy sudah mandi duluan?" tanyaku.
"Bagaimana kelihatannya?"
"Terlihat sudah rapih dan juga wangi, seperti biasanya."
Daddy tersenyum kembali ke arahku. "Kalau begitu aku juga mau baby girl ku wangi seperti Daddy nya. Cepat bangun dan mandi dulu. Kita akan sarapan di bawah dan berangkat setelah sarapan."
Aku ingin menawar lagi. Tapi sepertinya diriku ini sudah bangun cukup siang. Matahari saja sudah terasa terik. Walaupun tubuh ini masih ingin kembali melanjutkan tidurku, aku sudah harus bangun. Bagaimana jika rencana Daddy hancur begitu saja karena kemalasanku ini.
Tubuh ini akhirnya bisa diajak untuk bekerja sama dan bangun untuk mandi. Sebelumnya tidak lupa aku mengambil bajuku terlebih dahulu. Yang tersisa hanya sebuah dress yang semalam aku bawa. Baju yang aku bawa benar-benar hanya ini. Entah apa yang aku pikirkan semalam, bagaimana jika bajuku ada yang basah atau kotor, tidak akan ada baju cadangan untukku. Untung saja sampai detik ini tidak ada hal buruk yang terjadi. Jadi diriku ini masih aman untuk sekarang.
"Kalau kamu ingin berendam kita masih punya waktu baby. Tidak perlu terlalu buru-buru."
Aku melihat ke arah jam dinding di ruangan itu. Benarkah masih ada waktu? Ini sudah pukul 7 lewat 5 menit. "Jam berapa acaranya Dad?"
"Sekitar jam 11 nanti, Sekalian makan siang di pesta Baby, jadi sarapan dulu di hotel."
Aku mengangguk. "Okay dad."
Walaupun daddy mengatakan kalau kita masih punya waktu, bukan berarti aku bisa membuang-buang banyak waktu. Mungkin aku hanya akan berendam seperlunya saja. Tidak akan terlalu lama karena perutku juga sudah lapar dan minta untuk kembali di isi. Terkadang aku sedikit kesal dengan perutku, kenapa yang dia inginkan hanya makan, makan dan makan. Untung saja orang tuaku memiliki gen kurus, jadi aku tidak gampang gemuk. Jika tidak sudah pasti hal sebaliknya akan terjadi.
Tanganku menyalakan keran dan mengisi bathtub ini dengan air sedang, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu hangat. Sudah pagi, kalau malam mungkin aku akan memilih air hangat untuk meredakan rasa pegal di tubuhku setelah seharian beraktivitas, tapi ini masih pagi, malah aku butuh air dingin untuk membangunkan tubuhku yang masih mengantuk ini.
Begitu bathtub ini terisi penuh, kakiku melangkah masuk ke dalam dan merendam tubuhku di dalam sana. Mataku melihat sabun yang ada di dekat sana dan menuangnya ke dalam air. Busa-busa sabun mulai bermunculan tidak lama setelah sabun itu menyentuh air. Aku menyukai aromanya. Tercium seperti aroma teh yang lembut. Aku juga tidak tahu disini bisa sambil mendengarkan lagu. Jariku menekan tombol radio yang ada di dekat sana dan lagu classic pun mulai menyapa telingaku. Suara alat musik yang lembut benar-benar berhasil membuatku rileks. Aku mungkin bisa memejamkan mata sebentar dan menikmati ketenangan yang indah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl | HunRene
Fanfiction[Hiatus] R21+ Irene Carmine, seorang wanita yang belum lama ini menginjak usia yang ke 20 tahun. Kehidupan perkuliahannya yang begitu monoton membuatnya mencari suatu hal yang baru sebagai pengalihan. Tetapi semua itu tidak berjalan dengan lancar...