12. What Happen?

1.9K 87 23
                                    

Entah sudah berapa lama aku tertidur. Rasanya matahari sudah semakin terik dan aku baru bangun sekarang. 

Oh ya!

Tadi Daddy menyuruhku tidur saat masih di jalan. Mataku meliat sekelilingku. Ini masih di mobil dengan kaca mobil yang terbuka. Mataku mencari keberadaan Daddy yang sudah tidak ada di sebelahku, begitu juga dengan Victor. 

Tubuhku sudah buru-buru ingin keluar padahal nyawaku saja belum terkumpul. Alhasil tubuhku ini tidak begitu seimbang. 

Sepertinya catatan untuk diriku sendiri. Jangan terburu-buru ketika baru bangun tidur. Ini mungkin berbahaya kalau ternyata ini masih di pinggir jalan. 

Aku menunggu beberapa saat dan semuanya sudah membaik. Mataku melihat sekeliling. Ini tempat baru untukku. Ada banyak rumah disini, yang mana yang Daddy masuki?

"Baby." Suara yang terdengar familiar di telingaku terdengar. Belum sempat aku mencari keberadaan daddy, pria itu sudah keluar entar dari mana. Dia sedang berjalan ke arah ku. 

"Apa yang sedang kita lakukan disini?" tanyaku bingung. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Seingatku tadi, dia hanya menyuruhku tidur dan saat aku bangun, kita sudah berada di tempat ini dan dengan posisi aku yang sendirian di dalam mobil.

"Aku hanya mengurus beberapa urusan pekerjaan, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan baby." 

"Kalau begitu apa yang kita lakukan sekarang? Apa urusan Daddy sudah selesai?" tanyaku. Daddy mengangguk untuk menjawabku. 

"Kita bisa pulang sekarang, dan ada sesuatu yang mungkin harus kita diskusikan baby," 

Diskusikan? 

Sudah berapa lama ini tidak terjadi. Terakhir kali aku dan Daddy berdiskusi hanya saat kami ingin memilih apakah aku akan mengerjakan skripsiku sendiri atau dengan bantuan. Dan pada akhirinya aku memutuskan untuk dengan bantuan. 

Sekarang aku tidak tahu tentang apa ini. Tapi sepertinya hal yang penting mungkin. 

"Ayo masuk lagi ke dalam mobil dan kita bisa makan siang di rumah saja," ajak Daddy

Baru saja keluar, sekarang sudah masuk lagi ke dalam mobil. "Duduk di depan saja Baby, Victor sudah pulang lebih dulu." 

Sesuatu langsung terlintas di kepalaku. Tadi kita datang bertiga dengan satu mobil, tapi bagaimana Victor bisa pulang sendiri sedangkan mobilnya disini. Apa dia naik kendaraan umum? Sepertinya aku tidak perlu memikirkan itu. Ada banyak cara untuk pulang selain dengan mobil pribadi kalau aku sadar. 

***

Aku sudah cukup lelah dengan perjalanan hari ini. Bisa dibilang seharian ini aku hanya mondar-mandir di jalan. Dan baru sekarang aku bisa kembali beristirahat dengan tenang di kamarku. 

Seperti biasa, tanganku memegang ponsel dan tubuhku berbaring di atas ranjang. Ini sebuah kebiasaan yang mungkin tidak akan pernah bisa diubah. Posisi nyaman dan akan tetap berada di zona nyamanku. 

Tok! Tok! Tok!

Mataku seketika teralihkan ke arah pintu. 

"Baby, apa aku boleh masuk?" tanya Daddy dari luar pintuku. 

"Tentu saja Dad," balasku cukup kencang agar Daddy yang berada di luar bisa mendengarnya. 

Cklek!

Pintu kamarku terbuka dan Daddy masuk ke dalam dengan sebuah map putih di tangannya. Daddy menarik bangku dari meja belajarku dan duduk di dekat ranjangku. Tubuhku refleks bangun dan berpindah ke posisi duduk juga. 

Baby Girl | HunReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang