"Aku--aku--aku-- hanya butuh teman untuk aku ajak berbagai cerita..HUWAAAAA...hiks...hiks...hiks"Chou chou memeluk Sarada lagi, yang di peluk merasa kebingungan
"E--duduklah Chou!"suruh Sarada,dan Chou chou pun menurutinya
"Kau ada masalah apa?"tanya Sarada perlahan
.
.
.
.
"Sini duduk dulu Chou,coba jelaskan apa yang terjadi pada kau?" Kata Sarada, Chou chou malah terdiam melamun tidak menyahut Sarada"Chou?" Sarada memanggilnya lagi,dan menepuk pundak Chou chou
"A a aku-" Chou chou tergagap karena terkejut
"Begini...aku ingin bercerita tentang masalah lu,tapi aku takut jika kau akan bosan mendengarnya"kata Chou chou lesu
"Tidak Chou,aku akan mendengarkannya sampai kau selesai bercerita,bahkan jika aku bisa,aku akan memberikan saran yang tepat untuk bagaimana kau menghadapi masalah itu" kata Sarada yang diakhiri dengan senyuman
"Baiklah...semua ini dimulai sejak aku pindah ke Kirigakure. Hari pertama aku disana, aku dan keluargaku disambut baik oleh para tetangga, semuanya bersikap baik,ramah, murah senyum,lalu setelah satu minggu berlalu ibuku berencana membuka kedai makanan ala rumahan,ibuku meminta saran kepada ku apakah makanan yang akan dijual itu sudah enak,dan aku bilang itu bahkan sangat enak. Apa aku berlebihan?" Tanya Chou chou
"Tidak,kau benar jika berkata seperti itu,itu bukanlah hal yang berlebihan. Apa itu masalah yang kau maksudkan?" Kata Sarada
"Bukan. Masalah ku adalah para tetangga"kata Chou chou dengan memberikan penekanan kata di akhirnya
"Tetangga?" Sarada bingung sendiri
"Mereka selalu membicarakan kekurangan keluarga ku. Aku kesal sekali Sarada!!! Apalagi disaat mereka pernah bilang bahwa masakan Ibuku tidak terlalu enak, mereka suka sekali berbicara dibelakang!!!-kata Chou chou marah marah
" kekurangan . Lagipula aku yakin bahwa yang membicarakan ibumu dari belakang pasti para ibu ibu,ya kan...?"tanya Sarada sambil menahan tawanya
"Darimana kau tahu?aku kan tidak memberitahu mu"tanya Chou chou heran
"Tanpa kau beri tahu pun aku pasti sudah tahu. Ibu ibu kan hobinya ngerumpi"kata Sarada dan tertawa kecil
"Mereka tidak mengenal diriku dan keluarga ku secara jelas,tapi kenapa mereka seakan akan tahu segalanya" marah Chou chou tidak mau kalah
"Gunting kalah dengan batu, batu kalah dengan kertas, kertas kalah dengan gunting. Orang cerdas, orang kuat, orang kaya, semua kalah dari orang sabar. jadi Chou sabar saja tuhan akan menuntunmu ke jalan yang benar saat kau bertemu dengan orang yang salah"kata Sarada
"Begitu ya?"tanya Chou chou
"H em. Saat kau mampu memaafkan dan tersenyum kepada orang yang telah menyakitimu, kau memastikan bahwa dirimu lebih baik darinya."Sarada mengangguk dan tersenyum tulus
"Ntah ini hanya perasaanku saja atau memang kenyataannya,kau berubah menjadi orang yang puitis"kata Chou chou
"A hahaha tapi kan aku tetaplah Sarada Uchiha,yang dingin terhadap orang asing,dan ramah pada orang dekat" kata Sarada dan memeluk Chou chou tanpa aba aba, Chou chou pun membalas pelukannya
"Oh iya,aku mau pulang dulu"pamit Chou chou
"Kemana?"tanya Sarada
"Pemakaman"ketus Chou chou
"Jangan Chou. Kita baru saja bertemu,tapi kau malah mau ke pemakaman. Aku tidak mengijinkannya"kata Sarada dan menarik Chou chou duduk lagi,namun Chou chou dengan cepat berdiri lagi
"Tentu saja aku pulang ke rumah lama aku,Sarada. Mana mungkin aku ke pemakaman,aku juga tidak mau di kubur hidup-hidup"kata Chou chou
"Bagus"sahut Sakura yang tiba-tiba saja keluar dari dapur,dan membuat kedua gadis tersebut menoleh kearahnya
"Cukup kenangan masa lalu saja yang dikubur,diri sendiri jangan,karena masih ada masa depan yang menunggu di sana"lanjutnya
"Mama!!!"kesal Sarada,karena perkataan mamanya yang sungguh tidak jelas
"Apa?"tanya Sakura berpura-pura polos
"Oh...aku tahu"kata Chou chou
"Apa?"sahut Sarada dan Sakura bersamaan,membuat Chou chou sedikit terkejut karena kalau kedua suara mereka bersatu serasa seperti mendengar lewat spiker
"Pohon tumbang tidak jauh dari jatuhnya buah"kata Chou chou
"Pribahasamu acak acakan"kata Sarada
"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"kata duo S tersebut diakhiri dengan high five
"Ya ya ya ya terserah"kata Chou chou malas
"Oh iya,kau tadi tahu tentang apa?"tanya Sarada
"Tunggu tunggu"sela Sakura
"Mama mau pergi dulu Sarada,kamu jaga rumah ya . Sampai jumpa"tanpa menunggu jawaban anaknya Sakura pergi berlalu begitu saja.
"Lupakanlah soal mama yang tiba tiba aneh . Tadi kau tahu tentang apa?"tanya Sarada
"Oh,aku itu tahu bahwa sikap puitis mu ternyata menurun dari mama mu"kata Chou chou
"Tidak berguna"kata Sarada dengan wajah sedatar datarnya
"Hehehe. Aku pulang dulu ya"pamit Chou chou
"Ja jangang"larang Sarada
"Kenapa?aku harus segera pulang, perutku sudah lapar,aku tadi belum makan saat ingin datang kesini"kata Chou chou dan mengelus-elus perutnya yang terasa tidak terisi apa apa
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi,kalau kau belum makan!"kata Sarada
"Karena kau tidak bertanya"jawab Chou chou. Sarada tersenyum paksa,dia menyesal telah mengatakan pertanyaan tadi
"Kau tunggu disini akan aku masakan makanan yang enak untuk mu,ok"kata Sarada, mencoba menghilangkan rasa kesalnya terhadap salah satu temannya ini
"Tidak perlu Sarada,aku tidak ingin merepotkan mu"kata Chou chou. Sarada tersenyum lagi perbedaannya sekarang tersenyum bangga,sebab ternyata Chou chou masih punya sikap yang bisa dibanggakan
"Aku tidak menerima penolakan Chou"kata Sarada
"Kau mirip paman Sasuke"kata Chou chou
"Kan dia papa ku Chou,kau ini bagaimana sih?ya jelas mirip lah"kata Sarada
"Iya iya kau mirip dengan bibi Sakura dan Paman Sasuke,karena mereka orang tua mu"kata Chou chou bosan
"Eh kau katanya lapar kedapur yuk,kiat masak bersama"ajak Sarada
"Masak?cari makan diluar saja,kalau masak nanti malah dapurnya menjadi berantakan"tolak Chou chou
"Tidak masalah, selesai masak biar ku bereskan. Ayo"ajak Sarada menarik Chou chou
Maaf jika banyak typo 🙏🏻
Jangan lupa vote dan komenありがとう
KAMU SEDANG MEMBACA
Semuanya Sudah Takdir
Fanfiction[on going] 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗵𝗮𝗺𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝘁 𝘂𝗿𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶.𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝘁...