11

200 23 19
                                    

Mereka berdua pun sampai di ruang musik,Mitsuki membuka pintunya dan segera masuk kedalam di susul dengan Sumire
.
.
.
.

"Aku yang akan menyapu dan mengepel,kau bersihkan debu debu yang ada"kata Mitsuki tanpa ekspresi,sama seperti Sasuke

'sabar Sumire sabar, berpikirlah positif mungkin Mitsuki sakit gigi makanya dia tidak berekspresi'~batin Sumire

"Kau dengar atau tidak"bentak Mitsuki

"Eh...i...iya aku dengar"kata Sumire gugup serta takut

"Ya sudah kalau begitu cepat kerjakan,jangan diam saja"kata Mitsuki dengan nada sinis lalu pergi untuk menyapu lantai

Sumire menatap punggung Mitsuki,air matanya sudah turun meluncur di wajahnya, Sumire juga segera membalikan badannya dan pergi ke arah yang berlawanan dari Mitsuki

'Maaf Sumire maaf,aku tahu kalau aku sudah keterlaluan kepadamu tapi ini semua juga demi dirimu. Aku harap setelah ini kau akan menjauhiku dimanapun aku berada,dan aku tidak perlu melihat wajahmu lagi agar rasa sakit hatiku bisa berkurang. Mungkin aku terdengar egois saat ini,tapi sebenarnya kau lah yang lebih egois dari ku Sumire'~ batin Mitsuki

'Kenapa Mitsuki kenapa,kenapa kau membentak ku,apabila kau tidak suka dengan kehadiran ku lebih baik kau ucapkan saja yang sejujurnya,kalau kau takut berdekatan dengan ku dan nanti Sarada akan salah paham lalu hubungan kalian akan menjauh. Apa kau belum tahu rasanya ingin menangis tapi takut kalau ada yang mendengar tangisan kita,itu sakit Mitsuki sangat sakit,tapi aku tidak ingin kau merasakannya Mitsuki karena aku sangat sangat mencintaimu. Bahkan aku yang menderita penyakit saja merasa sakit di fisikku hanyalah lima puluh persen dari rasa sakit di hatiku. Aku akan berdoa kepada tuhan semoga hubungan mu dan Sarada berjalan lurus tidak ada halangan sama sekali'~ batin Sumire

"Selamat pagi anak anak"kata pak guru yang baru saja datang

"Pagi pak"-murid murid

"Ini kenapa dua meja paling depan penghuninya pada hilang semua"-Pak guru

"Pagi pak "kata Boruto yang baru saja datang dan segera duduk di bangkunya

"Boruto kenapa kamu terlambat"-pak guru

"Hehehehe maaf pak tadi saya terlalu menikmati sarapan yang di buatkan ibu saya. Enak banget. Besok besok saya bawakan untuk pak guru"Kata Boruto mencoba membujuk gurunya

"Tidak perlu,sana kamu cepat duduk di meja"-pak guru

"Iya pak"-Boruto

"Baiklah anak anak, sekarang siapkan satu lembar kertas karena saya akan mengadakan ulangan matematika"suruh pak guru

"APA"semua murid muridnya terkejut secara bersamaan

Hari sudah siang, semua guru mata pelajaran sudah keluar dari kelasnya masing masing,bel istirahat pun berbunyi nyaring di seluruh penjuru kelas

"Huh akhirnya selesai"Mitsuki menyeka keringatnya lalu dia melihat kearah Sumire yang masih membersihkan debu sambil melamun. Dia memutuskan untuk mendekati Sumire

"Aku sudah selesai jadi aku pergi dulu,nanti kalau kau keluar jangan lupa kunci pintunya"kata Mitsuki dari belakang Sumire,dan Sumire menjawabnya dengan anggukan kepala. Setelah itu Mitsuki meninggalkan Sumire sendirian

"Aku selalu ditinggalkan,aku selalu dilupakan,dan aku selalu di acuhkan. Tapi kenapa tuhan masih memberikan aku kehidupan, ambil saja nyawaku dan berikan kepada yang lebih membutuhkan "kata Sumire lirih,kali ini air matanya tidak lagi ikut menyaksikan penderitaannya

Semuanya Sudah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang