18

65 6 5
                                    

"Eh kau katanya lapar kedapur yuk,kiat masak bersama"ajak Sarada

"Masak?cari makan diluar saja,kalau masak nanti malah dapurnya menjadi berantakan"tolak Chou chou

"Tidak masalah, selesai masak biar ku bereskan. Ayo"ajak Sarada menarik Chou chou
.
.
.
.
"Kita akan masak apa?"tanya Chou chou

"Em,aku tidak tahu"jawab Sarada, ternyata dia juga sama bingungnya seperti Chou chou.

Chou chou tersenyum masam mendengar jawaban dari temannya yang  berkacamata ini

"Yuk lah ikut aku"Chou chou menarik tangan Sarada keluar dari dapur, kemudian duduk lagi di ruang tamu

"Sekarang sudah jaman modern,kenapa kita tidak pesan makanan secara online saja"kata Chou chou

"Makanan online? Tidak,itu tidak boleh"Sarada menolaknya langsung

"Kenapa? Kan itu mudah sekali"tanya Chou chou bingung

"Makanan yang dipesan online adalah makanan cepat saji,dan makanan seperti itu sangatlah tidak baik bagi kesehatan. Kata mama ku kalau kita terlalu sering makan makanan yang seperti itu,bisa membuat kesehatan kita menurun, kemudian tubuh jadi mudah terserang penyakit"jelas Sarada,seperti seorang dokter.

"Kalau berlebihan memanglah tidak baik Sarada, tapi kan ini hanya sekali. Sekali saja,ayolah. Mau ya?"mohon Chou chou.

"Tidak"tolak Sarada mentah mentah.

"Huh"Chou chou langsung membuka HP nya,tanpa memedulikan Sarada, Chou chou menjelajah menu menu makanan yang ada.

"Wah kayaknya enak nih"kata Chou chou bersemangat, Sarada yang mendengarnya langsung menghampiri Chou chou dan segera melihat juga yang dilihat Chou chou.

"Chou chou,sudah aku bilang tidak boleh ya tidak boleh,kenapa kau tidak mendengarkan aku?"omel Sarada.

"Hehehehe"Chouchou hanya tertawa.

"Eh tapi dilihat lihat, kayaknya kue itu enak deh"kata Sarada menunjuk sebuah gambar pie mini dengan isian coklat.

"Nah kan,aku yakin kau juga pasti akan tertarik. Ya udah,jadi kota pesan dua kotak pie mini ini"Chou chou segera memesan secara Online makanan tersebut. Selang beberapa menit kemudian.

"Ok udah selesai,nanti dikirim . Sarada kau tahu, ternyata yang jual pie ini rumahnya dekat dengan daerah disini lho"kata Chou chou antusias

"Lalu apa urusannya dengan diriku?"jawab Sarada datar.

"Tidak ada sih"kata Chou chou

"Olin plan sekali dirimu"kata Sarada dengan senyum masamnya

30 menit kemudian

"Permisi"ucap seseorang dari luar rumah

"Sepertinya itu penjual pie tadi"kata Chou chou,dan segera beranjak dari kursi, kemudian membuka pintu rumah Sarada,dan menyuruh penjual pie masuk

"Sepertinya aku kenal dengan suara tadi"tebak tebak Sarada

"Ayo masuk"kata Chou chou kepada penjual pie

"Terimakasih,tapi tidak perlu"jawab sang penjual pie

"Kenapa lama sih Chou..."perkataan Sarada terhenti,saat tahu siapakah orang yang menjual pie

"Sumire? Penjual pie? " Kata Sarada tak percaya, dengan apa yang dia lihat

"Sumire siapa?" Tanya Chou chou

"Saya Sumire"jawab Sumire enteng

"Oh...kalian berdua saling kenal?"tanya Chou chou lagi

"Iya"jawab Sarada dan Sumire bersamaan

Semuanya Sudah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang