Dia berjalan terus hingga sampai di kelasnya dan disana ternyata sudah ada Sarada yang sedang membaca buku kesayangannya
.
.
.
.Sumire berhenti sebentar di depan pintu, dia berpikir untuk tetap duduk disamping Sarada atau pindah tempat saja
'kenapa aku harus pindah dari meja itu,kan dulu aku yang pertama kali menempatinya,dan aku juga yang mengajaknya duduk disitu'~ batin Sumire
Dia melanjutkan langkahnya setelah sampai dia segera duduk lalu membuka buku pelajaran seperti pagi pagi biasanya,namun sebenarnya di dalam hati Sumire semuanya berbeda
Sarada juga sama seperti Sumire,dia melihat kearah Sumire hanya dengan menggerakkan matanya saja. Sarada terkejut apa yang di sampingnya ini benar benar Sumire,dia pun berusaha membuka percakapan supaya tahu sahabatnya ini kenapa
"Pagi Sumire"sapa Sarada berusaha seramah ramahnya
"Eh...e...e...pagi juga Sarada"kata Sumire dengan memperlihatkan senyumnya yang pasti bisa ditebak semua orang kalau itu senyum palsu, walaupun Sumire menundukkan kepalanya
'Lagi lagi senyum palsu,apa yang terjadi dengan mu Sumire kau selalu menunjukan senyum palsu padaku'~ batin Sarada
"Kau baik baik saja?"tanya Sarada yang dibalas anggukan kepala oleh Sumire
'Aku tidak baik baik saja Sarada. Maaf aku berbohong padamu,karena kau juga tidak jujur padaku kalau kau dan Mitsuki saling mencintai'~ batin Sumire
"Em lalu--kenapa kau memakai topi sekolah,apa kau tidak takut kalau nanti terkena hukuman"-Sarada
"Oh saat ini sedang tren,jadi aku ingin mengikutinya"kata Sumire masih mempertahankan senyum palsunya
"Oh tren ya,kenapa aku tidak tahu?"Sarada terus berusaha untuk membuat Sumire berkata jujur tentang keadaannya saat ini
"Karena kau belum tahu,sekarang kan kau sudah tahu"kata Sumire tidak lupa senyum palsunya
'Daripada kau membuang tenaga untuk tersenyum palsu,lebih baik kau tidak usah tersenyum Sumire. Entah kenapa aku merasa kalau kau bukan seperti Sumire yang aku kenal,kau malah mirip seperti Inojin tapi dia cocok kalau tersenyum palsu, sedangkan kau--sangat tidak cocok'~ batin Sarada
"Sarada kau melamun"kata Sumire sambil melambaikan tangannya didepan wajah Sarada
"Eh...tidak,em Sumire menurutku lebih baik kau tidak usah mengikuti tren itu,karena tidak baik"-Sarada
"Tidak apa apa,aku pasti baik baik saja"-Sumire
'Selama aku tidak berhadapan langsung dengan kepala sekolah'~ batin Sumire
Lalu seorang murid laki laki masuk kedalam kelas dengan lesu dia adalah Mitsuki. Sama seperti saat Sumire datang banyak mata memandangnya terheran heran,Mitsuki terus berjalan sebelum duduk di mejanya dia menyempatkan melihat Sumire
Mata mereka bertemu,saling menatap lalu langsung membulatkan matanya masing masing,namun tidak nampak karena terhalang oleh topi yang menutupi sebagian dari wajah mereka
"Ekhem ada yang sama an nih"kata salah satu teman mereka yang bernama Namida,semua murid yang ada disana tertawa pelan,dan yang ditertawai sama sama diam tidak perduli
"Astaga,pasti mereka berdua sudah mempersiapkan diri supaya tidak merasa malu saat berada didepan umum menggunakan topi sekolah "lanjut temannya Namida yang bernama Wasabi
"HAHAHAHAHA" Semua murid pun tertawa keras keras hingga seluruh penjuru kelas mendengarnya
Sang kepala sekolah yang tidak lain adalah Sasuke Uchiha atau papanya Sarada,turun tangan untuk menenangkan kelas tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Semuanya Sudah Takdir
Fanfiction[on going] 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗵𝗮𝗺𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝘁 𝘂𝗿𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶.𝗪𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗿𝘁...