Video Call

552 76 5
                                    


"Namanya juga LDR."

.
.

Punya pasangan yang rumahnya jauh?

Tinggal diluar daerah?

Cuma bisa berhubungan lewat telepon?

Eh itu beneran pasangan?

Kuroo bersungut-sungut ketika pesan yang ia kirim dari 3 jam yang lalu belum dibalas. Kapten voli Nekoma itu nyaris mencekik leher Lev yang malah mengoceh tentang anak kucing yang baru anak itu temukan tadi pagi.

"Kuroo-san sepertinya anak kucing ini akan aku pelihara," kata Lev.

Kuroo bodo amat, dia kesal level easy.

"Lihat bulunya halus, warnanya cerah." Lev mengelus bulu oren kekuning-kuningan kucing itu.

Kuroo tetap bodo amat.

Jari tangannya mencari-cari kontak sang Kekasih, menekan tombol telepon dan tidak ada tanggapan.

Level kesal Kuroo naik jadi medium.

"Matanya tajam," Lev masih asik dengan kucing.

"Kumisnya simetris."

"Mukannya cemberut, mirip Tsukki."

Kuroo sontak menoleh, rasa senangnya meningkat drastis. "Tsukki mana Tsukki?" dia mencari disekeliling, tetapi nihil tidak ada Tsukishima sang Primadona hati.

Tangan Kuroo secara spesifik menarik kerah seragam Lev, membuat adik kelasnya terdiam, kaget.

"Mana Tsukki?!"

Kuroo nyaris emosi.

"Aku 'kan hanya membicarakan kucing yang mirip Tsukki."

Rasa senang Kuroo akhirnya kembali jatuh.

LDR benar-benar menyiksanya.

#KuroTsukki#

Memandangi smartphone tanpa berkedip, Kuroo Tetsurou masih menunggu kabar dari pujaan hati.

Resah dan sepi.

Inikah yang dinamakan rindu?

Ia nyaris menangis kalau saja smartphone nya tidak berdering pertanda panggilan video dari sang pujaan hati.

"Tsukki~" Kuroo menyeka air matanya yang hampir jatuh.

Wajah imut Tsukishima menghiasi layar, rambut pirangnya basah sehabis terkena hujan tadi.

"Dari mana saja?" Kuroo bersedekap dada, pura-pura kesal.

'Maaf, disini tadi hujan petir.'

"Alasan."

Sepertinya Kuroo seperti anak kecil yang merajuk.

Namun Tsukishima tidak ingin membujuk atau apalah itu, malahan Tsukishima berdecih jijik, hampir mematikan sambungan VC.

"Kangen~"

Kuroo berpangku tangan, tersenyum genit yang membuat Tsukishima kembali jijik.

'Ew ... menjijikkan.'

"Tsukki hidoi!"

Tsukishima dari sebrang sambungan menghela napas, salah dia juga karena baterai ponsel yang tiba-tiba lowbat saat ingin membalas pesan Kuroo.

Dan hasilnya seperti sekarang, Kuroo sepertinya merajuk.

"Setalah kamu mencampakkan aku dan sekarang mengacuhkanku?"

Kuroo mulai mendramatisir.

Tsukishima mulai kesal sendiri

'Namanya juga LDR.' Tsukishima membalas ketus, peduli setan dengan hati kecil Kuroo yang mungkin tersakiti.

Kalau perlu mungkin Tsukishima akan membujuk Kuroo menjadi pemain 'Suara Hati Suami'.

"Kenapa LDR menyiksa?!" Kuroo menjerit kesal.

'Namanya juga LDR.'

"Aku mau LDR tapi serumah."

'Itu bukan LDR'

"Kalau gitu LDR beda satu jengkal."

Tsukishima mendengus kecil, matanya fokus pada Kuroo yang sibuk mengoceh.

'Itu juga buk--'

"Ah tidak jadi, sama saja aku tidak bisa menyentuhmu. Aku 'kan kangen buat melak--"

Tsukishima melotot kesal.

'Selamat malam.'

Dia mematikan sambungan sebelum pembicaraan menjadi semakin ambigu.

Karena gendre cerita ini Shonen-ai dan bukan Yaoi.

-Fin-

Berdasarkan kisah nyata sebagian orang.

Hu

Kurotsuki FanbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang